Home / Romansa / SANG PEWARIS / CEMBURU PART 1

Share

CEMBURU PART 1

Author: UmiLily
last update Last Updated: 2025-05-14 19:00:30

Rencana sarapan di resto hotel dibatalkan Elkan karena melihat Haniyah yang kurang nyaman bergerak. Akhirnya, sarapan pagi ini mereka lewati di kamar mereka berdua dengan layanan room service dari hotel.

Sementara Satriya dan Arifin pulang kembali ke Jakarta, Elkan dan Haniyah justru menghabiskan dua hari kedepan untuk bulan madu ala mereka.

Hari pertama di Bali, menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan cantik di Bali. Melihat seni dan budaya, jalan-jalan masuk museum dan belanja oleh-oleh di Ubud, kemudian menikmati matahari tenggelam di Tanah Lot, serta diakhiri dengan makan malam romantis.

Hari kedua lebih banyak mereka habiskan dari satu pantai ke pantai lain. Sayangnya, perjalanan hari ini kurang menyenangkan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke hotel dan makan malam d

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SANG PEWARIS    LANGKAH PERTAMA

    Mahesa mulai menjalankan rencana pertama beberapa hari kemudian. Rapat ini sebenarnya bukan atas inisiasinya, tetapi memang sudah menjadi jadwal rutin bulanan, apalagi setelah sebelumnya ia membongkar kalau dibawah kepemimpinan Danu, banyak uang perusahaan yang mengalir ke rekening Elvina tanpa alasan yang jelas.Ruang rapat lantai atas dipenuhi suasana tegang. Para pemegang saham duduk melingkar dengan wajah serius, sebagian sibuk membuka berkas-berkas di depan mereka. Sebagian lain hanya diam menikmati pemaparan yang diberikan Danu dan timnya.Pemaparan yang dari bulan ke bulan tidak mengalami kemajuan menurut mereka.Sementara itu Mahesa terlihat lebih tenang, jas hitamnya rapi, sorot matanya penuh wibawa. Ia sudah bersiap untuk menyela sidang yang akan diakhiri oleh Danu.“Sebelum rapat ini diakhiri, boleh saya bicara dulu?” ucapnya.Sebagai salah satu pemegang saham terbesar, jelas suaranya akan didengar. Danu menatapnya tajam, entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.Dengan sik

  • SANG PEWARIS    SEBUAH JALAN

    “Mahesa sudah saya siapkan untuk memimpin Adiguna, kalau dia harus memimpin Wiryawan Corp—” Teguh menggelengkan kepalanya. “Saya tidak setuju.”Mahesa menghela nafas, ayahnya benar. Dia telah dipersiapkan dengan baik untuk memimpin perusahaan Adiguna, dia satu-satunya orang yang mampu untuk saat itu. Karena itu, beliau pasti berat melepaskan Mahesa ke perusahaan lain.“Begini saja…” Teguh mulai menyampaikan pendapat dan idenya untuk membantu menyelesaikan masalah ini.Sementara semua orang sedang mendengarkan dengan seksama rencana dan ide Teguh. Mereka mengangguk pelan, sesekali mengerutkan keningnya tapi pada akhirnya seutas senyum hadir di wajah mereka.“Jadi dengan begitu, Haniyah tidak akan berurusan secara langsung dengan Danu di perusahaan. Tapi dia tetap bisa memantau perkembangan di Wiryawan Corp. Pada saatnya nanti dia bisa memilih apakah akan memimpin perusahaan atau menyiapkan seseorang untuk menggantikan posisinya, sementara dia duduk tenang di rumah.”Penjelasan Teguh sa

  • SANG PEWARIS    SURAT LAIN

    Setelah lelah menangis, Haniyah mulai mengatur nafasnya. Ia keluarkan kertas yang dia dapat dari peti, lalu dengan tenang ia berkata, “bantu aku mengalihkan semua harta warisan Kakek Om, aku gak mau menerima sepeserpun.”Rusli belum sempat membantah, Haniyah kembali bicara.“Om tahu kan gimana susahnya aku selama tinggal di sana? Om juga pasti ingat gimana susahnya aku keluar dari rumahnya, gimana jahatnya mereka sama aku dan Ibu. dan gimana ambisinya mereka dengan semua harta itu.”Rusli menghela nafas, dia tidak bisa memaksa Haniyah, tapi… “Dalam surat itu kamu hanya bisa menyerahkan 50% Han, gak boleh lebih dari itu.”Haniyah memasang wajah kesal.“Nggak ada cara lain Om?” Elkan buka suara.Rusli menggenggam tangannya sendiri sambil menunduk, berpikir keras mencari cara apakah bisa mengabaikan surat wasiat itu atau tidak.“Saya gak tahu apa yang membuat kamu menolak semua harta warisan dari Kakekmu Han, tapi menyerahkannya pada Danu, Elvina dan Calista, menurut saya juga gak baik.

  • SANG PEWARIS    SURAT DARI KAKEK

    Rusli mencoba menghubungi keluarga Adiguna yang dia kenal, dari semua nomor yang dia miliki, ada satu orang yang berhasil di hubungi dan kebetulan sekali dia adalah Teguh, ayah dari Mahesa Adiguna.Teguh dan Mahesa berjanji akan datang ke Baswara. Karena itu, Haniyah dan Elkan memilih menunggu di kantor Baswara sambil berbincang singkat tentang masa lalu, termasuk tentang hubungan Adiguna dan Wiryawan.“Jadi, mereka berteman sejak muda?” tanya Haniyah.“Iya, yang Om tahu begitu. Kakekmu dan Pak Adiguna sama-sama merintis dari bawah. Sejak mereka kuliah. Perusahaan Adiguna jauh lebih berkembang diawal, sementara perusahaan milik Kakek masih merangkak karenanya terbatas. Adiguna akhirnya memberikan bantuan dana, dengan kesepakatan 50% aset perusahaan Wiryawan akan menjadi milik Adiguna Company.&rdquo

  • SANG PEWARIS    SURAT BERSEGEL

    Haniyah meletakkan peti kayu berukir pemberian kakeknya di tengah ruangan. Ia sudah mulai lelah mencoba membuka kunci peti itu, tapi tidak kunjung terbuka. Sejak pulang dari Ruko, dia sudah mencoba berkali-kali, tapi semua usahanya sia-sia.Dia duduk berselonjor kaki di samping tempat tidur, sementara Elkan baru saja kembali dari dapur dengan dua gelas minuman dingin di tangannya.“Masih belum bisa kebuka?” tanya Elkan.Haniyah mengangguk lemah. Tangannya masih menggenggam kunci yang ia yakini dapat membuka peti, meskipun sudah berkali-kali dicoba.Elkan meletakkan minuman yang dia bawa di samping Haniyah duduk, lalu ia duduk sedikit lebih dekat dengan peti. Elkan menarik peti itu, lalu meminjam kunci Haniyah dan melihat lebih dekat goresan kunci dan gembok y

  • SANG PEWARIS    INGATAN HANIYAH

    Haniyah berpikir keras. Sejak mendengar cerita dari Rusli dia tidak bisa tenang. Ini bukan lagi soal dipaksa bercerai dan menikah dengan orang lain. Hal itu bisa diatasi. Dia juga yakin Mahesa tidak mungkin memaksa menikahinya, apalagi kalau dia mengatakan dia sedang hamil.Yang jadi masalah adalah, dia tidak ingin kembali masuk dalam lingkup keluarga Wiryawan, dia sudah cukup lega dan tidak memiliki urusan apapun dengan keluarga itu selama beberapa bulan terakhir. Sekarang… saat hatinya mulai tenang, kenapa dia harus dihadapkan dengan hal baru yang membuatnya kembali masuk dalam keluarga itu.Haniyah berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, ia mulai memikirkan banyak tempat yang menjadi tempat rahasianya bersama Kakek, sangat mungkin kalau kertasi itu disembunyikan di satu tempat yang pernah mereka datangi. Tapi dimana.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status