Beranda / Romansa / SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK / BAB. 87 Mulai Cemburu

Share

BAB. 87 Mulai Cemburu

last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-23 08:38:16

Lalu tiba-tiba ada seorang perempuan berpenampilan sangat seksi menghampiri suaminya. Beberapa orang juga mulai mendekat kepada suaminya. Membuat Farah menjadi ketinggalan jauh di belakang.

Farah melihat perempuan itu berbicara kepada Peter dan mulai mensejajarkan langkahnya dengan langkah suaminya. Ada rasa sakit di ulu hatinya saat ini. Tiba-tiba saja Farah merasa dikucilkan oleh suaminya.

"Farah! Sini ...." Belum selesai rasa keterkejutannya, Suara cempreng Jane mengagetkannya.

Zivi pun segera menghampiri Jane.

Sang sahabat lalu melihat wajahnya yang masam pagi ini.

"Hei, ada nih? Kenapa wajah Nyonya Bos menjadi cemberut begini?" tanya Jane kepada sahabatnya.

Namun wajah Farah semakin dibuat bingung dengan kalimat yang keluar dari mulut Jane.

"Ayo kita ke kafetaria. Aku mau jelasin sesuatu kepadamu," ajak Jane, setengah memaksa kepada Farah.

"Jane, masa kita mau ke kantin, sih? Ini hari pertama kita bekerja di perusahaan besar ini. Apakah kamu mau kita dipecat? Ih ... aku nggak mau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 88 Ketahuan Farah

    Seminggu telah berlalu, berbagai cara Peter lakukan agar memancing Farah cemburu, namun sang istri tetap bersikap biasa saja.Bahkan sampai Peter muak sendiri selalu berdekatan dengan Riska. Namun Farah tidak menunjukkan reaksi apa pun.Sementara sang mantan kekasih, Riska. Mati-matian mengusir rasa yang kembali mulai muncul dari dalam hatinya untuk Peter."Leon! Kamu bilang, Farah akan terpancing! Mana buktinya? Teori saja, Lo! Yang ada dia pasti makin gerah lihat gue!" hardiknya kepada sang asisten."Ya ... maaf, Bos. Kebanyakan perempuan jika dibikin cemburu, pasti akan marah-marah dan menunjukkan sikap tidak suka. Jane juga mengatakan begitu kepadaku." Leon mencoba membela diri."Terus Farah kok tidak menunjukkan tanda-tanda itu?" selidik Peter."Ya ... saya juga kurang tahu, Bos. Mungkin saja memang Nona Farah tidak memiliki perasaan kepada Anda, Tuan Muda." cecar Leon tanpa dosa."Apa? Sialan Lo, Leon! Lo berani sama gue?" Lalu dengan cepat, Peter segera menghampiri sang asiste

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 87 Mulai Cemburu

    Lalu tiba-tiba ada seorang perempuan berpenampilan sangat seksi menghampiri suaminya. Beberapa orang juga mulai mendekat kepada suaminya. Membuat Farah menjadi ketinggalan jauh di belakang.Farah melihat perempuan itu berbicara kepada Peter dan mulai mensejajarkan langkahnya dengan langkah suaminya. Ada rasa sakit di ulu hatinya saat ini. Tiba-tiba saja Farah merasa dikucilkan oleh suaminya."Farah! Sini ...." Belum selesai rasa keterkejutannya, Suara cempreng Jane mengagetkannya.Zivi pun segera menghampiri Jane.Sang sahabat lalu melihat wajahnya yang masam pagi ini."Hei, ada nih? Kenapa wajah Nyonya Bos menjadi cemberut begini?" tanya Jane kepada sahabatnya.Namun wajah Farah semakin dibuat bingung dengan kalimat yang keluar dari mulut Jane."Ayo kita ke kafetaria. Aku mau jelasin sesuatu kepadamu," ajak Jane, setengah memaksa kepada Farah."Jane, masa kita mau ke kantin, sih? Ini hari pertama kita bekerja di perusahaan besar ini. Apakah kamu mau kita dipecat? Ih ... aku nggak mau

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 86 Minta Izin Untuk Bekerja

    Akhirnya semua berkumpul di ruang makan. Oma Tania memutuskan memakai gaun semi kebaya andalannya. Oma Desi dan Opa Tom yang juga ikut hadir di sana merasa sangat senang melihat Oma Tania datang.Setelah selesai makan siang, seluruh anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga untuk bersantai ria."Jadi kapan nih, kalian bulan madunya? Oma juga tidak sabar ingin melihat cicit dari kalian, bukan begitu Desi?" serunya sambil tersenyum, ke arah sahabatnya."Tentu saja, itulah tujuan utama kami menyatukan kalian. Karena kami ingin melihat cicit dari kalian cucu-cucu kami,” jawab Oma Desi sambil tersenyum ke arah Oma Tania."Bagaimana pendapatmu, Farah?" Kali ini Mami Neira yang bertanya kepada menantunya."Saya ngikut Mas Peter saja, Mami." jawabnya bijak.Ingin rasanya Farah jujur tentang semuanya. Tapi dirinya takut terutama kepada suaminya. Pasalnya sehari sebelum acara wisuda, lamarannya diterima di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Bahkan Jane, sang sahabat juga ikut diterima di

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 85 Acara Wisuda

    Jane sangat kaget melihat kedatangan Peter. Akan tetapi Asisten Leon tidak muncul juga. Hal itu membuat suasana hati gadis itu mulai kacau.Sementara di jalanan, perlahan kemacetan itu mulai berangsur-angsur hilang. Leon dengan segera melajukan mobilnya menuju gedung wisuda akan dilaksanakan.Acara wisuda baru saja dimulai. Diawali dengan prosesi yang sangat elegan. Peter sangat bangga saat nama sang istri disebut sebagai salah satu lulusan Cum Laude dengan beberapa mahasiswa lainnya.Namun ada satu hal yang membuat Peter tidak suka. Di ruangan itu ada Simon yang terus mencuri-curi pandang ke arah Farah. Bahkan dengan beraninya, Simon mengajak Farah untuk berfoto. Walaupun foto tersebut diambil bersama dengan teman-temannya yang lain. Tetap saja membuat Peter menjadi tidak suka.Belum lagi, pria yang bernama Reza, dari tadi mencoba mendekati Farah. Sepertinya dia hendak meminta berfoto bersama sang istri. Untungnya Farah menolaknya secara halus.Semua kejadian menyesakkan itu, terjad

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 84 Terjebak Macet

    Hari Wisuda pun tiba. Farah dan teman-temannya mulai mengikuti prosesi dan acara demi acara pengukuhan kelulusan mereka di tingkat sarjana strata satu.Hari ini, Farah tampil sangat anggun dengan balutan kebaya modern warna lilac yang semakin membuat penampilannya menjadi sangat cantik.Acara hampir saja dimulai namun sang suami dan asistennya belum juga sampai ke lokasi wisuda.Farah mulai gelisah melihat kiri dan kanan siapa tahu suaminya telah datang. Namun tetap tidak ada. Yang terlihat hanya kedua orang tuanya juga kakek dan neneknya. Kursi di samping Opa Tom masih saja kosong."Duh, Mas Peter kok lama banget sih, datangnya!" tuturnya dalam hati.Ternyata bukan hanya Farah yang panik. Jane juga merasakan hal yang sama. Leon, sang tunangan. Belum juga sampai di gedung tersebut."Farah, Pak Bos Peter belum datang juga?" tanya Jane kepada sahabatnya."Belum nih, Jane." jawabnya cemas."Jangan-jangan mereka satu mobil dengan Mas Leon.""Ya, bisa jadi begitu." jawab Farah lagi.Ternya

  • SATU ATAP DENGAN CEO JUTEK    BAB. 83 Reza Mengkapkan perasaannya

    "Deg!" Jantung Farah mulai berdetak sangat kencang mendengar kalimat dari ibu mertuanya.Peter yang juga ikut mendengar perkataan sang ibu. Segera pasang badan membela istrinya dan menjawab pertanyaan ibunya."Setelah Farah di wisuda, kami akan merencanakan bulan madu, Mami. Jadi ditunggu saja hasil dari perjuangan kami, selama di sana." "Wah, Papi dan Mami. Sangat tidak sabar mendengar kabar bahagia dari kalian. Oh ya kalian rencananya bulan madu ke mana, Farah?" Selidik Mami Neira. Sepertinya dia sedikit curiga dengan keduanya.Mami Neira berpikir jika mereka masih saja bersandiwara. Untuk itu dia menanyakan negara tujuan mereka bulan madu kepada Farah."Ayo, Sayang. Jawab pertanyaan Mami Neira." Kali ini Mami Dira juga ikut angkat suara. Untuk mematahkan kecurigaannya dengan sang suami. Terhadap interaksi keduanya."Ka ... kami rencananya hendak ke Italia, Mami." ucap Farah gugup.Untung saja tadi malam sang suami sempat menanyakan negara yang paling dirinya kunjungi jika ingin me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status