Share

PEMBUKTIAN

“Kalo kakak sering-sering bawa Shera ke sini, kayaknya dia bakalan cepat punya adik,” celetuk Bagus sembari melirik kedua kakaknya.

“Iri bilang, bos!” Ari tak kalah menatap tajam ke arah Bagus. Ia tetap santai bermain ponsel sembari rebahan dengan menjadikan pangkuan Fira sebagai bantal. Sebagai orang tua baru, rasanya sudah lama Ari tak bisa bermanja-manja dengan Fira.

Hari ini Ari sengaja memboyong anak istrinya untuk menginap di rumahnya. Ini adalah pertama kali ia membawa Shera bepergian setelah umurnya lebih dari empat puluh hari. Jangan tanya bagaimana perasaan Rini, ia bahkan telah mempersiapkan jauh-jauh hari segala hal untuk menyambut kedatangan cucunya.

“Shera kita minta aja, Ma, biar kakak bikin lagi,” timpal Rafif sembari terus menciumi bayi dalam pangkuan Rini.

“Enak aja bikin, kamu kira kue bisa dibikin!”

“Emang kamu ikut ngurusin? Palingan mertua kamu yang sibuk ngurusin Shera,” sindir Rini.

“Mama tahu aja.” Ari meringis.

Meski menjadi orang tua baru di usia yang cukup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status