Share

Bab 8 : Acara 4 Bulanan

Acara 4 bulanan biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Acara tersebut dilakukan oleh ibu hamil. Saat itu, Tuhan meniupkan ruh ke dalam kandungan. Jadi, banyak ibu hamil untuk pertama kali akan melakukan acara tersebut. Sasa yang sudah 3 tahun tinggal di Indonesia, dia berniat untuk melaksanakan acara seperti itu disini. Sasa menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan.

Menurut Sasa yang paling wajib ada dalam acara 4 bulanannya adalah rujak delima. Rujak delima adalah menu favorit untuk para bumil. Bahkan Sasa secara khusus meminta Laura untuk mengimpor buah delima dari Indonesia. Sasa tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang dalam rangka acara 4 bulanan. Walaupun tidak banyak orang yang akan mendoakan dirinya dan sang bayi. Namun dia tetap mensyukuri karena masih ada yang bersedia untuk datang. 

Acara 4 bulanan itu di dekorasi dengan mewah dan megah. Dengan warna putih yang dipadukan oleh bunga mawar putih memenuhi gedung tersebut. Sasa secara pribadi hanya mengundang sahabat dan teman dekatnya. Tidak banyak orang yang mengetahui hal tersebut. Baginya, ini semacam aib yang harus di tutup. Untungnya, saat ini Sasa berada di Amerika. Negara yang lumrah dengan hamil di luar nikah. 

Sasa mengenakan gaun yang di desain seperti gamis yang menutup seluruh badannya yang dirancang oleh Mira pribadi. Terlihat jelas, perut yang sudah menonjol dan buncit. Dia mengelus perutnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Sasa bersyukur masih ada keluarga yang akan hidup bersamanya saat ini. Di saat keluarga kandungnya sudah meninggalkan dirinya sendiri di dunia ini. 

Laura memandang Sasa sekilas lalu memalingkan wajah menahan air mata yang menetes. Laura tidak menyangka bahwa sahabat dekatnya akan menjadi seorang ibu dan dirinya mempunyai keponakan. Walaupun Laura tahu, ini bukan keinginan Sasa tapi Laura juga bisa merasakan yang dialami Sasa. Setelah beberapa menit, Laura pun melangkah menuju ke arah Sasa sambil mengusap air mata yang menetes di pipi. Laura tersenyum kepada Sasa, saat Sasa memperhatikan Laura yang mendekatinya.

"Halo bumil, apa kabar hari ini? Apa kondisi kamu sudah membaik? Kemarin, aku sangat khawatir, apabila terjadi masalah dengan kamu dan bayimu. Kondisi kamu masih lemah, sebaiknya istirahat dan menunggu sampai acara selesai," kata Laura yang merupakan dokter pribadi Sasa. Selama ini Laura menyaksikan perkembangan kehamilan Sasa. Dia tahu betul, kondisi Sasa saat ini. 

"Aku tahu, Laura. Namun aku tidak bisa duduk diam dan tidak ikut dalam merayakan acara 4 bulanan yang aku sudah buat. Aku ingin menunjukkan kepada anakku bahwa dia memiliki ibu yang sangat mencintai dan menyayangi dirinya walaupun masih di dalam kandungan. Aku juga ingin melihat siapa yang pro ke diriku dan pamanku. Lagipula acara ini juga diselubungi dengan acara perusahaan. Jadi, tidak ada yang akan tahu bahwa ini juga acara perayaan 4 bulan, Laura. Aku tahu, kamu khawatir tapi aku bisa menjags diriku. Kamu tidak lihat, banyak pengawal yang mengawasi aku dari kejauhan," kata Sasa sambil menunjukkan para pengawal yang berjaga di luar dan dalam gedung. Laura hanya menggeleng-gelengkan kepala tanpa bisa berbicara apapun lagi. Sejak Sasa hamil, Sasa menjadi kepribadian berani dan keras kepala. Susah untuk dibujuk apabila sudah menginginkan sesuatu. 

Mira yang sedang duduk di kursi, dia memandang sekilas ke arah Sasa. Dia tidak bisa membantah setiap ucapan Sasa karena akan dibalas lebih banyak dengan ucapan yang dia katakan. Mira merasa kasihan dengan Laura. Namun dia tidak bisa membantu banyak hal. Itu bukan bidangnya sama sekali. 

Menjelang malam, persiapan pesta sudah dipersiapkan. Tamu-tamu undangan sudah mulai berdatangan. Ada pejabat, artis, seniman, pengusaha, dan lain sebagainya. Namun acara tersebut tertutup sehingga tidak ada reporter yang datang dalam pesta tersebut. Sasa tertawa di dalam hati karena melihat kebodohan semua tamu yang datang. Kebanyakan mereka tahu bahwa ini hanya perayaan ulang tahun perusahaan dan bukan acara 4 bulanan. Dia melihat pemandangan itu dari sudut kaca besar yang berada di tengah-tengah gedung tersebut. Sasa tidak pernah muncul dalam acara seperti ini. Namun khusus malam ini, dia akan membuka suara untuk menenangkan hati bayinya yang ingin dia tampil di depan saat ini. 

Sasa merasakan kehamilannya berbeda dengan para bumil yang lain. Perutnya lebih besar tiga kali lipat. Apalagi Sasa belum melihat wajah bayi-bayinya. Dia tidak mau melakukan USG karena dia ingin semua menjadi rahasia. Sasa bisa merasakan bahwa anaknya sedang ingin dia manja. 

Sasa melihat semua kejadian yang berada di aula gedung tersebut. Mira yang menjadi tamu undangan melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia menyambut kedatangan semua orang. Namun tatapan Sasa berubah saat menatap pintu aula yang terbuka. Sasa terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini. 

Pintu aula yang terbuka membuat pandangan semua orang mengarahkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang terlambat. Berdiri seorang pria yang tampan dan sempurna dengan kemeja putih seperti warna gaun yang dikenakan oleh Sasa. Pria tersebut memandang ke sekeliling mencari wanita yang selama ini dia cari. 

Kemarin malam, saat dia ingin melakukan penerbangan untuk pulang ke Inggris. Dia mendapatkan surat undangan dari perusahaan F&W dalam rangka merayakan 4 bulanan. Saat melihat itu, dia terkejut dan mengingat sesuatu. Akhirnya, dia mengubah penerbangannya. 

Saat ini, dia sedang di aula pesta. Memandang sekeliling, tetapi dia tidak mendapatkan petunjuk tentang gadis itu. Dia merasakan kecewa tapi tetap menghadiri acara tersebut. Sebab dia tidak bisa kembali, saat kekacauan karena datang terlambat.

Sasa bertanya tentang siapa pria tersebut karena dia merasa tidak asing dengan pria tersebut. Namun dia tidak banyak komentar setelah Laura menjelaskan bahwa pria tersebut adalah CEO Jasson Group yang berkerjasama dengan kita. Laura sengaja mengundang pria tersebut agar Sasa bisa melihat siapa pria yang menjadi ayah untuk anak-anaknya. Sepertinya Sasa tidak menyadari hal tersebut.

Mira yang mengetahui bahwa pria yang menggunakan pakaian yang dia design pun melirik ke arah Laura. Mira mengangguk kepala. Dia tidak menyangka Laura akan mengirim pakaian tersebut kepada CEO Jasson Group yang terkenal kejam dan dingin. Dia hanya mengetahui bahwa Laura ingin mengirimkan pakaian kepada ayah dari keponakan yang sedang di kandung Sasa. Dia pun menyetujui permintaan Laura tanpa melibatkan Sasa yang sepertinya belum mengetahui kebenaran yang terjadi pada saat itu. 

Mira melangkah mendekati pria tersebut untuk menyapanya. Dia memandang dari atas kepala hingga kaki untuk mulai menilai. Sepertinya pria di depannya ini, tidak buruk untuk sahabatnya. Dia berbincang-bincang sejenak dengan asisten pria tersebut. Sedangkan, pria tersebut seperti tidak tenang selama pesta tersebut. Mira yang melihat gerak-gerik pria tersebut tersenyum. Dia tertawa di dalam hatinya. Dia tidak menyangka, CEO Jasson yang dikenal kejam dan dingin bisa tidak tenang sekarang.

Setelah beberapa jam kemudian, acara pesta tersebut selesai di tutup. Pria tersebut yang ingin pergi menuju mobil yang sudah terparkir di lobby harus berhenti melangkah. Ketika seorang berpakaian pelayan mendekatinya, dia memberikan sebuah bingkisan untuk pria tersebut. Bingkisan tersebut di terima oleh asisten pria tersebut. Setelah mengirimkan bingkisan, pelayan tersebut pamit untuk kembali ke dapur.

Asisten menatap antara isi bingkisan tersebut dan pria di depannya. Asisten itu kaget dan berbisik di telinga pria tersebut. Lalu pria itu mengambil bingkisan dan berjalan menuju mobil. Dia mengeluarkan beberapa makanan disana dan sebuah rujak delima. Dia melihat sebuah kartu ucapan disana.

"Untuk CEO Jasson, anda tidak perlu khawatir dengan kandungan saya saat ini. Saat ini, saya tidak bisa muncul di hadapan anda. Tetapi saya mengetahui selama ini, anda mencari keberadaan saya. Tolong hentikan itu. Saya tidak ingin hal yang anda lakukan dapat mempengaruhi kandungan saya dan anak anda. Saya memohon pengertian anda. Terimakasih," ucapan yang tertera di dalam kartu tersebut. Pria itu menghela napas, dia tidak menyangka bahwa Faleesha mengetahui keberadaannya tetapi tidak bisa menunjukkan wajah dihadapannya sekarang. Pria tersebut memutuskan untuk menunggu kedatangan Sasa sejak saat itu. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status