Terlahir dari keluarga yang kaya raya, tidak membuat Sean menjadi laki-laki yang sering berfoya-foya, hidupnya jauh dengan yang namanya menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.
Sean Aziel Lessham Wijaya, anak tunggal dari pasangan Naraya Citra Kirana Wijaya dan Arsenio Putra Lessham. Pemilik perusahaan Aziel Corporation dan Zenobex Corporation. Kedua perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi, Sean merintis perusahaan Zenobex saat usianya masih belia, karena kejeniusannya, Sean muda bisa menciptakan berbagai program yang dijualnya dengan harga fantastis. Karena keuletannya, Sean di usianya ke 17 tahun, sudah dinobatkan sebagai sang Billionare muda, dengan aset kekayaan yang tidak terhitung.
Semuanya berubah, saat ia tidak sengaja melakukan sebuah kesalahan pada seorang chef wanita yang bekerja di cafe milik sang Mama. Sebuah kesalahan yang harus dibayar mahal oleh seorang Sean.
***
“Lex tolong buatkan aku pasta dan lemon tea,” ucap Sean pada salah satu pelayan cafe milik sang Mama.
“Baik Tuan Muda Sean,” ucap Alex dengan sopan sembari pergi meninggalkan Sean yang duduk di teras cafe sambil melihat pemandangan kota Manhattan saat malam hari. Alex langsung menuju ke dapur untuk memberi tahu pesanan kepada chef. Pesanan yang di pesan oleh anak pemilik cafe.
“Grey, Tuan Sean memesan pasta dan lemon tea. Bikinin yang spesial, supaya kalau Tuan Sean ketagihan, kamu akan dijadikan istri olehnya,” ucap Alex usil. Greysie yang mendengar perkataan Alex tertawa lebar.
“Upik abu yang bermimpi menjadi seorang tuan putri,” ucap Greysie sambil tertawa. Para pelayan cafe yang mendengar perkataan Greysie ikutan tertawa.
Greysie Natalie, seorang chef part time yang bekerja di cafe dan resto Fidelidade no amor, gadis cantik berambut panjang dengan iris mata berwarna hijau. Dengan tinggi badan semampai dan berbody layaknya gitar spanyol. Greysie sudah bekerja cukup lama dengan Naraya, karena keuletan dan sifat mau belajar yang di miliki Greysie, Naraya menyukai kinerja Greysie.
“Kamu itu aneh Grey, seharusnya di doain berjodoh dengan Tuan Sean, malahan bilang seperti itu,” ucap Salah satu Chef yang lagi memasak pesanan.
“Si Alex aneh-aneh saja Rav, bagaimana mungkin Tuan Sean melirik seorang Chef yang derajatnya saja di bawah dia jauh,” ucap Greysie sambil tertawa kecil.
“Hahaha, sudahlah aku mau membuatkannya pasta spesial dengan menu terbaru yang aku ciptakan,” ucap Greysie penuh semangat.
“Masaklah yang paling lezat, pasta terbaik yang pernah ada, yang bisa mengalahkan pasta buatan Miss. Naraya,” ucap Rav sambil menahan tawa dengan kekonyolan teman kerjanya yang satu itu.
Terlahir dari keluarga yang kaya raya, tidak membuat Sean menjadi laki-laki yang sering berfoya-foya, hidupnya jauh dengan yang namanya menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak perlu.
Sean Aziel Lessham Wijaya, anak tunggal dari pasangan Naraya Citra Kirana Wijaya dan Arsenio Putra Lessham. Pemilik perusahaan Aziel Corporation dan Zenobex Corporation. Kedua perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi, Sean merintis perusahaan Zenobex saat usianya masih belia, karena kejeniusannya, Sean muda bisa menciptakan berbagai program yang dijualnya dengan harga fantastis. Karena keuletannya, Sean di usianya ke 17 tahun, sudah dinobatkan sebagai sang Billionare muda, dengan aset kekayaan yang tidak terhitung.
Semuanya berubah, saat ia tidak sengaja melakukan sebuah kesalahan pada seorang chef wanita yang bekerja di cafe milik sang Mama. Sebuah kesalahan yang harus dibayar mahal oleh seorang Sean.
***
“Lex tolong buatkan aku pasta dan lemon tea,” ucap Sean pada salah satu pelayan cafe milik sang Mama.
“Baik Tuan Muda Sean,” ucap Alex dengan sopan sembari pergi meninggalkan Sean yang duduk di teras cafe sambil melihat pemandangan kota Manhattan saat malam hari. Alex langsung menuju ke dapur untuk memberi tahu pesanan kepada chef. Pesanan yang di pesan oleh anak pemilik cafe.
“Grey, Tuan Sean memesan pasta dan lemon tea. Bikinin yang spesial, supaya kalau Tuan Sean ketagihan, kamu akan dijadikan istri olehnya,” ucap Alex usil. Greysie yang mendengar perkataan Alex tertawa lebar.
“Upik abu yang bermimpi menjadi seorang tuan putri,” ucap Greysie sambil tertawa. Para pelayan cafe yang mendengar perkataan Greysie ikutan tertawa.
Greysie Natalie, seorang chef part time yang bekerja di cafe dan resto Fidelidade no amor, gadis cantik berambut panjang dengan iris mata berwarna hijau. Dengan tinggi badan semampai dan berbody layaknya gitar spanyol. Greysie sudah bekerja cukup lama dengan Naraya, karena keuletan dan sifat mau belajar yang di miliki Greysie, Naraya menyukai kinerja Greysie.
“Kamu itu aneh Grey, seharusnya di doain berjodoh dengan Tuan Sean, malahan bilang seperti itu,” ucap Salah satu Chef yang lagi memasak pesanan.
“Si Alex aneh-aneh saja Rav, bagaimana mungkin Tuan Sean melirik seorang Chef yang derajatnya saja di bawah dia jauh,” ucap Greysie sambil tertawa kecil.
“Hahaha, sudahlah aku mau membuatkannya pasta spesial dengan menu terbaru yang aku ciptakan,” ucap Greysie penuh semangat.
“Masaklah yang paling lezat, pasta terbaik yang pernah ada, yang bisa mengalahkan pasta buatan Miss. Naraya,” ucap Rav sambil menahan tawa dengan kekonyolan teman kerjanya yang satu itu.
Manhattan, New York
“Ya Tuhan, aku telat berangkat ke kampusnya, gara-gara tadi malam pelanggan cafe membeludak, jadi cafe tutupnya malam,” desis Greysie sambil berjanan kaki menuju kampusnya. Greysie sudah terbiasa berangkat kuliah dengan berjalan kaki, salah satu alasannya adalah menghemat ongkos. Terlebih lagi kosan Greysie dekat dengan tempatnya kuliah. Saat di perjalanan, Greysie harus menahan geram, karena ada mobil yang melaju kencang, ada genangan air tetap di lewati. Sialnya lagi saat itu Greysie sedang berada didekat genangan air itu.
Zenobex Corporation “Tuan muda, waktunya makan siang,” ucap Matias. “Iya, sebentar lagi selesai,” ucap Sean sambil tetap memeriksa berkas-berkas yang ada di mejanya. Matias menyiapkan makanan yang akan di makan oleh Sean di meja. Makanan yang khusus di buatka
Cafe dan Resto Fidelidade no amor, Manhattan Sean keluar dari ruangan kerja sang Mama menuju ke area cafe, banyak pegawai cafe yang kaget dengan keberadaan Sean yang tidak biasanya. “Tuan Sean,” sapa Alex dengan hormat pada Sean. Se
Hari berganti hari, Sean sudah satu minggu tidak bertemu dengan Chef cantik yang sudah mencuri hatinya sejak pertemuan pertamanya. Secara diam-diam Sean memantau Greysie dari cctv yang ada di dalam cafe milik sang Mama. Itupun Sean meminta izin terlebih dulu pada sang Mama. Rencana Sean untuk pulang kerumahnya pun juga batal karena pertemuan mendadak yang dilakukannya dengan perusahaan sang Tante. Karena kerjasama yang dilakukan Sean dengan Arabelle, Perusahaan Sean semakin berkembang pesat dan merajai kerajaan bisnis di wilayah Eropa. Sean semakin bersemangat karena pencapaian yang ia dapat selama ini. Terlebih lagi sekarang Sean mempunyai keinginan untuk mendapatkan Greysie, meskipun masih belum
Zenobex Corporation, Manhattan Pagi ini adalah pagi yang sangat indah untuk seorang Sean. Karena pagi ini ia akan bertemu dengan gadis yang sudah
Tok...tok...tok… terdengar pintu diketuk dari luar.
Part 08Waktu pulang kerja pun telah tiba, Greysie dengan semangat membereskan alat-alat kerjanya yang berserakan di atas meja kerjanya. Greysie membereskan semuanya dengan tak