Share

BAB 10

“Kakakmu masih tinggal di situ, Sil?” Seorang tetangga menanyai saat aku sedang berbelanja sayur.

“Masih, Bu! Memangnya kenapa?” sahutku sekaligus bertanya.

“Apa kamu enggak kasihan sama Adam? Kasih makan kamu saja sudah pontang-panting. Malah ditambah kakakmu juga,”

Bukan kali ini saja aku mendapat pertanyaan seperti itu. Awalnya aku mengira mereka hanya julid, tapi setelah dipikir-pikir, ternyata mereka mengingatkan meski terkadang cara bicaranya menyinggung.

Aku diam. Meneruskan memilih sayur ketimbang menggubris mereka.

“Maaf. Bukan menakut-nakuti. Ada loh di kota asalku seorang suami selingkuh dengan kakak iparnya gara-gara tinggal serumah. Kamu harus waspada!” ucap tetangga yang lain.

Mendadak tenggorokan tercekat. Entah itu benar terjadi atau membual, yang jelas aku khawatir hal seperti itu menimpaku. Terlebih kata Mas Daffa mereka pernah dekat, meski aku tak tahu sedekat apa dulu.

“Enggak bakalan, Bu! Lagian kakakku juga bentar lagi pindah. Tapi nunggu dapat kerja dulu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status