Share

BAB 10A

Saat ini, entah mengapa rasanya hatiku cukup tenang dan lega. Setidaknya aku bisa membalas perlakuan perempuan itu yang selalu merasa lebih dan lebih dibandingkan aku selama ini. Turun dari motor Mas Eros, aku buru-buru mengambil dua surat yang tergeletak di samping gerbang.

Beruntung ibu dan bapak belum pulang dari hajatan di rumah temannya, begitupula dengan Mas Eris yang kupastikan masih berusaha menenangkan mantan istrinya yang tengah terbakar emosi. Jadi, aku yang lebih dulu menemukan surat itu.

"Surat apa itu, Nin?" Mas Eros melirik dua surat yang baru saja kumasukkan ke dalam tas. Aku hanya membalas dengan senyum tipis.

"Surat nggak penting kok, Mas." Laki-laki itu kembali mengernyit.

"Yakin nggak penting?"

"Nggak." Aku membalas singkat lalu meninggalkannya di teras rumah.

"Nin, kado buat ibu dan bapak kamu yang bawa." Mas Eros mengacungkan kado bermotif batik itu saat aku membalikkan badan.

"Kok aku yang bawa, Mas. Kamu kan yang beli kadonya. Kalau aku yang ngasih, ibu pas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
good Hanin Ayuk lawan tuh Eris dan mantan istrinya eris
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status