Home / Young Adult / SELINGKUH / 3. Sex sama Berondong

Share

3. Sex sama Berondong

last update Last Updated: 2025-03-17 15:24:23

mempercepat tempo geraka tangannya lalu ketika Cameron mulai belingsatan dan menjambak rambutnya, Ben mengentikan gerakan tangannya. Cameron menghela napasnya dan membuka mata, ia menatap Ben seolah-olah akan memakan pria itu bulat-bulat. 

"Kau berani mempermainkan aku?" 

Ben kemudian menambahkan jari telunjuknya ke dalam kewanitaan Cameron, menggerakkan tangannya dengan pelan dan mulutnya menciumi bibir Cameron yang terus-menerus mendesah karena kebutuhan mendesak yang membuatnya terlena hingga semakin yakin jika dirinya harus segera bercerai dari Joshua. 

Cameron mencengkeram punggung Ben ketika kenikmatan menerjangnya, pelepasan pertamanya di hari Senin benar-benar membuat semangatnya bertambah seratus kali lipat untuk melanjutkan pekerjaan di kantornya siang nanti, pikirnya senang. Mungkin ia harus menambah satu lagi pria seperti Ben agar ia tidak lekas merasa bosan, pikirnya lagi. 

Ben menjauhkan tangannya dari kewanitaan Cameron, menjilati jari-jarinya yang berlumuran cairan Cameron lalu membawa Cameron ke atas tempat tidur. Direbahkannya Cameron di atas seprei putih, lalu dilepasnya rok Cameron dan membiarkan sepatu Cameron tetap berada di tempatnya. 

Kemudian bibir Ben menghadiahkan kecupan-kecupan halus di paha Cameron dan berakhir dengan lidah pria itu berada di inti kewanitaannya. Cameron melenguh, menggeliat senang hingga dadanya membusung dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri. 

"Oh, Ben! Aku suka mulutmu." 

Ben memiliki keterampilan yang luar biasa, cara Ben menjilati kewanitaan Cameron adalah yang terbaik di antara semua mantan kekasihnya. Bahkan tidak dapat dibandingkan dengan suaminya.

"Ben, jangan berhenti...," ucap Cameron lagi.

Ben menuruti apa kata Cameron, apa pun itu karena setelah itu dipastikan beberapa lembar pecahan seratus Dolar akan mengisi dompetnya. Ia menjilati kewanitaan Cameron dengan lidahnya yang bermain-main dengan lihai di sana, sesekali dihisapnya bagian sensitif Cameron hingga wanita itu menggelinjang nikmat seraya memanggil namanya dengan suara serak. Dan ia menyukai cara Cameron memanggilnya, juga reaksi Cameron yang terlihat seksi saat menggeliat karena kenikmatan.

"Ben! Fuck! Oh, Ben! Aku... oh, teruskan!" rintih Cameron. 

Ben menggesekkan lidahnya di kewanitaan Cameron dengan tempo cepat, menggodanya dan wanita itu menjerit bersamaan dengan cairan hangat yang kembali meleleh dari dalam tubuh Cameron. 

Cameron mengatur napasnya, ia menatap Ben yang menurutnya mengerti kebutuhannya. Ia kemudian bangkit dan melepaskan bokser yang dikenakan Ben, di genggamnya kejantanan Ben yang besar dan panjang. Diamatinya urat-urat yang terpahat sempurna di kejantanan itu lalu dikecupnya ujungnya yang berwarna sedikit kemerahan. 

"Aku menyukaimu," ucap Cameron berbicara dengan kejantanan Ben.

Lalu dimasukkannya ke dalam mulutnya sementara posisinya merangkak di atas tempat tidur. Ben memejamkan matanya, menikmati mulut Cameron yang lembut dan hangat menyenangkan kejantanannya yang keras dan berdenyut-denyut sejak tadi. Wanita itu menggodanya, membalasnya dengan cara yang nakal seperti dirinya memperlakukan Cameron. 

"Cameron," geram Ben. 

Cameron mendongak dengan mulut yang terisi penuh dengan kejantanan Ben, matanya menatap Ben dengan genit lalu memaju mundurkan kepalanya dengan gerakan cepat, membuat Ben menyeringai senang seraya memandanginya lalu sebuah tamparan keras mendarat di bokong Cameron. 

"Kau benar-benar nakal, Cam!" 

"Ehmm...," desah Cameron lalu mengganti posisinya, ia menyodorkan bokongnya kepada Ben dan kepalanya menoleh memberikan isyarat agar Ben memasukinya. "Lakukan dengan keras, Bajingan!" perintahnya.

Ben menyeringai. Tanpa menunggu bapa pun lagi dimasukinya Cameron dengan gerakan kasar dan wanita itu memekik. 

"Ouh, Ben! I love your dick!" 

"Kau menyukainya?"

"Ya."

"Hmm... seperti apa rasanya milikku dibandingkan dengan milik suamimu?" tanya Ben.

Cameron terengah-engah. "Oh, tidak dapat dibandingkan. Milikmu yang terbaik."

Ben meraup rambut di kepala Cameron dengan satu tangan, di entak-entakkannya pinggulnya dengan tempo cepat dan satu tangannya lagi sesekali meremas bokong Cameron, juga menamparnya dengan keras. 

Tubuh Cameron terguncang-guncang dengan hebat karena entakkan pinggul Ben yang tidak berirama. Cameron menyeringai senang seraya jemarinya membelai kewanitaannya yang berdenyut-denyut karena kenikmatan yang sudah sangat lama tidak diberikan oleh Joshua kepadanya.

Sekarang ia tidak peduli lagi kepada hal itu, ia memiliki Ben sebagai gantinya. Ben masih muda, tampan dan pastinya lebih bersemangat di atas tempat tidur. Rasanya Cameron menyesal telah terlalu lama membiarkan dirinya membuang waktu begitu saja tanpa adanya seks yang menyenangkan di dalam rumah tangganya. 

Terkadang ia berpikir jika kenapa dirinya tidak berselingkuh saja sejak dulu? Tetapi, saat pikirannya jernih hidup bebas lebih baik dibandingkan terjerat dalam perselingkuhan. Dengan begitu, ia dapat mencicipi berbagai tipe pria, seperti mencicipi makanan khas dari berbagai negara. Atau seperti mencicipi kue manis di toko bakery, ia hanya harus mengeluarkan sedikit uang untuk mendapatkan kepuasan itu. 

Terima kasih atas dukungannya.

Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan kasih love.

Salam manis dari Cherry yang manis.

šŸŒøšŸ’šŸ˜š

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 11. Sex dengan Pelayan Seksi

    Hola, happy reading and enjoy!Chapter 8Seks dengan Pelayanan Seksi Albert mendekati pelayan seksi yang sejak tadi mencuri perhatiannya. "Nona, boleh aku tahu siapa namamu?" Wanita itu tersenyum ramah, tetapi menggoda. "Evangeline. Panggil saja aku Eva." Albert melirik belahan dada Eva yang menyembul dari seragam pelayan yang ketat membalut tubuh wanita itu yang telah menganggunya sejak tadi hingga otaknya terasa keruh oleh gairah. "Apa kau pegawai tetap di restoran?" Eva menggeleng. "Tidak, Tuan. Aku hanya bekerja paruh waktu untuk biaya kuliahku di sini." "Oh. Jadi, kau seorang mahasiswa, ya?"' "Ya. Aku bekerja serabutan di luar jadwal kuliahku untuk biaya kuliah dan hidupku di kota sebesar Chicago ini." "Omong-omong, dari mana asalmu?" "Ada beberapa kota kecil di Illinois ini, kurasa jika kusebutkan kau pun belum tentu tahu ." "Illinois bukan negara besar, Ev," bantah Albert.Eva bersikap murung beberapa detik kemudian tersenyum. "Aku berasal dari di perbatasan Columbia.

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 10. Sexy Maid

    Hola, happy reading and Merry Christmas 🄰Chapter 7Sexy Maid Sabtu pagi Sheila melakukan joging di jalanan kompleks perumahannya, udara cukup segar dan matahari juga bersinar cerah. Ia mengenakan sport bra dan celana ketat olahraga hingga lekukan di tubuhnya terlihat jelas dan menyenangkan dipandang. Beberapa orang tetangga yang mengenalnya melemparkan senyum padanya dan dibalasnya dengan senyum pula. Di kompleks perumahan, Sheila cukup terkenal. Mungkin karena mercy yang dikendarainya atau statusnya sebagai seorang pengacara yang sudah cukup terkenal di usianya sekarang.Ia memutuskan berhenti dan duduk di bangku yang terletak di ujung jalan, meluruskan kakinya dan menyeka peluhnya yang mengalir di kening dan lehernya. Tiba-tiba, seekor anjing kecil menghampirinya dan mengibas-ibaskan ekornya sembari menyalak kepadanya. "Maaf, Nona. Anjingku sepertinya menyukaimu," ucap pria yang memegangi tali kekang anjing kecil itu. Sheila tersenyum dan berjongkok di tanah. "Anjing yang lucu.

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 9. Tressome

    Hola, happy reading and enjoy!Chapter 6Jumat sore selepas bekerja Amy pergi ke tempat tinggal Garrick, kekasih barunya. Mereka memang memiliki kesepakatan untuk menghabiskan waktu akhir pekan dengan tinggal bersama. Amy juga tidak perlu repot-repot pulang ke apartemennya terlebih dahulu untuk mengambil barang atau berganti pakaian. Di sana ia mendapati kekasih barunya sedang mengenakan celemek dan memegangi sarung tangan oven. Benar-benar sempurna, memiliki kekasih tampan dan pandai memasak seperti berkah dari Tuhan yang tidak terkira, pikir Amy."Hai," sapa Amy kemudian ia menghambur ke pelukan Garrick. "Kau sedang memasak?" Garrick mencium bibir Amy. "Aku membuat Apfelstrudel dan Falscher Hase untuk makan malam kita." "Wow, mengesankan," ucap Amy seraya tersenyum meskipun sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan Falscher Hase, ia lebih baik memakan burger sebesar kepala manusia dewasa dibandingkan menyantap makanan yang mirip steak tetapi sebenarnya berbahan dasar daging cin

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 8. Fantasi

    Hola, happy reading and enjoyChapter 5Fantasi Seks Sheila menengadahkan wajahnya dari layar MacBook-nya saat terdengar ketukan di pintu kantornya yang terbuka. Sahabatnya, Amy berdiri di sana dan memegangi dua gelas kopi. "Oh, kau datang tepat waktu," desah Sheila seraya tersenyum senang melihat apa yang berada di tangan Sheila.Amy melangkah mendekati Sheila dan meletakkan dua gelas kopi Starbucks di tangannya ke atas meja. "Dari raut wajahmu, aku yakin kau sedang dalam masalah dan membutuhkan kopi dingin." "Terima kasih," ucap Sheila."Aku yakin Jason melakukan hal yang tidak kau senangi lagi."Sheila mendengus seraya mengupas bungkus sedotan kopinya. "Jason memberiku kasus perceraian yang hanya dengan mengingatnya saja membuatku muak." Amy juga seorang pengacara perceraian sama seperti Sheila, mereka bekerja di firma hukum yang sama dan mereka sudah salaing mengenal sekitar lima tahun. "Ya. Kekerasan dalam rumah tangga adalah kasus yang paling kubenci juga," ujar Amy. Sheil

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 6. Teman Tapi Bercinta

    Chapter Teman Tapi BercintaJika di dunia ini ada orang yang mengenal Sheila, orang itu adalah Romero. Ia mengenal Sheila lebih dari apa pun. "Ya. Kuhargai keputusanmu. Aku hanya khawatir setelah kita menikah, kau dan aku akan semakin tidak memiliki waktu untuk sekedar makan malam seperti ini." Sheila menaikkan kedua alisnya. "Kurasa itu lumrah." Romero meletakkan kedua tangannya di besi pembatas balkon dan lengannya mengunci Sheila, sementara matanya menatap Sheila. "Sheila, setelah aku menikah mungkin aku akan berhenti dari pekerjaanku dan pindah dari sini." "Berita bagus, menjadi agen DEA bukan hal yang mudah apa lagi kau berada di biro pengejaran dan penangkapan." "Kau yakin tidak akan merindukanku?" Mata Romero menatap Sheila dengan tajam. "Baiklah, akan kukatakan "jangan tinggalkan aku, Romero"." Sheila kemudian tertawa cekikikan mengejek Romero. Romero juga tertawa. "Aku serius." "Kapan kau akan menikah?" "Entahlah. Kami baru membicarakannya tadi." Sheila men

  • SELINGKUHĀ Ā Ā 5. Teman Tapi Mesra

    Hola, happy reading and enjoy! Teman tapi Mesra "Mau minum kopi? tanya Romero saat Sheila menjawab panggilan telepon dari pria tampan itu. "Kurasa aku tidak perlu kopi malam ini," jawab Sheila seraya menatap pantulan dirinya di cermin yang terbalut jubah mandi berwarna merah muda dan handuk berwarna senada di kepalanya. Kelelahan terlihat di wajah cantiknya. "Si Gila Kerja menolak untuk minum kopi. Hmmm... tidak seperti biasanya." "Aku sedang tidak memerlukan caffeine malam ini, besok aku ada persidangan pagi-pagi sekali," ucap Sheila seraya menyentuh tengkuknya yang terasa pegal. Sepertinya ia perlu pijatan dan spa. "Kalau begitu bagaimana dengan makan malam?" tanya Romero. Sheila berpikir sejenak, di kulkasnya hanya ada beberapa potong roti, ham, dan buah-buahan. Ia hampir tidak memiliki waktu mengurus dirinya sendiri seiring dengan banyaknya klien yang ditanganinya. "Tidak. Aku tidak ingin mengganggu waktu kencan kalian," jawab Sheila setelah menimbang-nimbang mungkin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status