Share

33. KONSEKUENSI

"Mama El..." sapanya. Hizkia mengamati mata istrinya sembab dengan sisa air mata di pipi. Dilihatnya pula baskom berisi air dan serbet di tangan Ruth.

Ruth mengabaikan sapaan Hizkia, ia menuju ke kamar kecil. Sambil duduk di depan cermin kamar kecil, Ruth mengompres tangan kirinya. Sakitnya tidak terasa lagi sebab tertutupi dengan rasa sakit di hati Ruth. 

Berulang kali ia mencelupkan serbet ke air lalu memerasnya dan menaruh di tangannya yang memar.

"Masih sakit?" tanya Hizkia di belakang tubuh Ruth. Pria itu memerhatikan sedari tadi tindakan Ruth mengobati tangannya yang memar. Pintu tidak tertutup sehingga Hizkia bisa masuk.

Ruth melirik sebentar, dirinya lupa mengunci pintu. Kini merasa risih berada dekat Hizkia. Suara itu terkesan khawatir, tetapi setelah kejadian tadi di kantor, saat ini terdengar seperti ejekan bagi Ruth.

"Senang?" Cemooh Ruth tanpa menatap teman bica

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status