Share

Bab 13- Penasaran sama "itunya" Bang Kay.

“Aduh … Gimana ini.” ucap Bang Kay khawatir, Aku dan Bang Kay bingung. Kami benar-benar tidak tau apa yang harus dilakukan.

“Aduh ... sakit.” ucap Bang Kay merintih.

“Kenapa Bang? Apakah lukanya berdarah?” tanyaku cemas.

“Nggak tau nih. Dibalut kain kasa, nggak keliatan ada darahnya, tapi sakit sekali, nyut-nyutan.” ucap Bang Kay kembali mengeluhkan sakitnya barang miliknya.

“Sini Maya periksa!” ucapku menawarkan diri.

Aku masuk kekamar mandi. Bang Kay kaget dan gelagapan menarik sarungnya, Bang Kay menutup barang berharga miliknya, aku mendekat dan berniat melepas sarung Bang Kay.

“Eh Adek mau ngapain?” ucap Bang Kay kaget.

“Mau periksa lah Bang!” sahutku.

“Nggak perlu Dek, Abang bisa periksa sendiri.” Bang Kay menolak.

“Sama istri sendiri saja malu? Nanti juga pasti Maya lihat Bang.”

“Itu ‘kan pada waktu nya Dek, bukan sekarang. Malu ah dilihat orang dalam kondisi begini.”

“Terserah Abang sajalah.” sungutku kesal.

Lagi, Bang Kay memperlakukanku seperti ini. Aku selalu sabar dengan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status