Share

Bab 12- Malu

“Kek Burhan, sudah sampai disini? Kok tau rumah Maya?” ucapku.

“Kamu kenal Kakek Burhan?” Bang Kay kaget. Aku tersenyum dan mengangguk.

“Wah hebat kamu Nak, kamu tau dimana kakek bersembunyi.” seloroh Kek Burhan.

“Ini rumah saya Kek.”balasku tersenyum.

“Hah kalian tinggal satu rumah?”

“Maya ini istri saya Kek!” Bang Kay menjelaskan.

“Oh istri kamu Kay. Selamat ya! jadi yang mau disunat itu anak kalian? Kata Nak Maya yang mau disunat muallaf.”

“Saya yang mau disunat kek. Saya belum sunat!” Bang Kay menjawab mantap.

“Jangan bercanda ah, nggak lucu.” Kek Burhan tampak tersinggung dengan jawaban Bang Kay.

“Benar Kek, Bang Kaylani belum disunat. Saya mencarikan mantri sunat untuk Bang Kaylani.” Aku meyakinkan.

Kek Burhan tampak masih ragu. Dia diam dan membuang muka kearah luar. Lansia secara psikologis memang sangat mudah tersinggung. Mungkin dia merasa sduah di permainkan, padahal, aku sungguh-sungguh serius membutuhkan jasanya.

“Gimana ni Kek, sunatlah saya sekarang, mumpung hari ini sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status