Share

Nomor tanpa nama

SENTUHAN HARAM SUAMIKU

Deru motor terdengar berhenti di depan rumahku, ketika aku baru saja selesai melaksanakan salat zuhur. Terdengar pintu depan dibuka sambil terucap salam. Mas Fajar sudah pulang rupanya.

Teringat pesan bapak tadi, sebesar apapun kesalahan suami, tetaplah hormati dia. Lakukan semua kewajiban dengan baik. Aku menghela napas kasar. Mengusir rasa tak nyaman yang menelusup relung hati.

Gegas kuhampiri dia, yang ternyata sedang menuangkan air putih ke dalam gelas.

"Sudah pulang, Mas?"

Dia mengangguk seraya tersenyum lalu duduk di kursi meja makan seraya meneguk air hingga tandas.

"Sudah makan, Dek? Mas lapar banget ini." Mas Fajar bangkit berjalan menuju rak piring.

"Belum, Mas."

"Kita makan bareng, yah." Mas Fajar mengambil dua buah piring. Aku segera menghampirinya.

"Biar ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status