Share

Respon bapak dan ibu

Setelah sampai di rumah, aku langsung meletakkan belanjaan sayur dengan kasar di atas meja makan. Aku berlari kecil menuju kamar, menghamburkan diri ke atas ranjang. Menumpahkan air mata yang sedari tadi kutahan. Mas Fajar yang sedang menyetrika baju-baju baru untuk calon bayi langsung menghampiriku.

"Kenapa, Sayang? Datang-datang kok tiba-tiba nangis?" Mas Fajar memegang bahuku pelan.

Aku bergeming. Masih sesenggukan karena dada masih begitu sesak. Sehingga aku belum sanggup untuk bicara. Mas Fajar hanya mengelus-elus punggungku.

"Mas ambilkan air minum dulu, ya? Biar kamu tenang." Mas Fajar beranjak menuju dapur.

Tak lama ia datang dengan segelas air putih di tangannya.

"Minum dulu, Dek." Mas Fajar memegang bahuku, membantuku untuk duduk. Dia menyodorkan gelas itu. Aku meminumnya beberapa teguk, lalu kembali menyerahkan gelas itu ke tangan Mas Fajar. Mas Fajar men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status