Share

Rencana buruk Lyora

Alexander kembali ke mansion dengan wajah tidak terbaca. Dia langsung naik ke kamarnya karena merasa sangat lelah dan penat.

“Kekasih? Cih! Aku tidak akan membiarkanmu memilikinya,” ucapnya untuk karena tidak terima ada pria lain yang mengaku menjadi bagian hidup dari Rianne.

Alexander masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diri dalam beberapa menit lamanya. Dia ingin menghilangkan semua pikiran negatif di dalam otaknya terhadap hubungan Rianne dan pria yang mengaku sebagai kekasihnya.

Dia tidak akan pernah terima jika wanitanya. Wanita yang selama ini dia nantikan akan melewati malam dengan pria lain selain dirinya.

“Sial! Apa yang sudah kupikirkan?” umpatnya pada diri sendiri di dalam kamar mandi. Niatnya berendam karena ingin menghilangkan pikiran kotor dalam otaknya tetapi semakin lama dia menyangkalnya semakin yakin dia dengan pikirannya.

Dia bergegas mengganti pakaian. Masih sangat siang dia harus sudah mendengar laporan apa yang bisa Rafh dapatkan untuknya.

“Dimana Caroline?” tanyanya pada salah satu pelayan yang menyiapkannya makan siang.

“Nona pergi tidak lama setelah Tuan mengantar Nona Rianne, Tuan,” Alexander berdecak, dia sudah tahu kemana wanita yang mengaku sebagai kekasihnya itu tetapi masih bisa membagi kehangatan pada pria lain.

“Kau dapatkan apa yang aku inginkan?” tanyanya pada Rafh yang sekarang berada di dalam ruang kerjanya.

Setelah makan siang rupanya Alexander tidak bisa menunggu lama untuk tahu sebagaimana habit saingannya.

“Dia bernama Orion Watson Tuan. Bekerja di luar kota dengan bisnis otomotif. Dia cukup sukses jika di dilihat dari besarnya usaha yang dia miliki,” Alexander berdecak lalu meminta Rafh langsung menjelaskan semuanya secara detail.

Dia tidak ada waktu mendengar kesuksesan pria yang tidak seberapa kaya darinya itu. “lanjutkan!”

“Dia sudah menjadi kekasih Nona selama setahun lebih Tuan, dan –”

“Kenapa tidak melanjutkan?” 

“Dan dia sebenarnya hanya berpura-pura menjadi kekasih Nona karena permintaan kekasihnya Lyora. Sahabat Nona sendiri,” Alexander mengerutkan kening karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

“Sahabatnya melakukan itu? Apa motifnya?” Alexander sangat penasaran tentang ini.

“Nona Lyora iri dengan kecantikan Nona Rianne … untuk itu dia meminta kekasihnya Orion untuk bersandiwara menjadi kekasih Nona untuk mematahkan kepercayaan dirinya, mereka akan mengakui semuanya seminggu lagi di acara ulang tahun Nona Rianne,” jelas Rafh, membuat senyuman berbeda dari sudut bibir Tuannya.

“Seminggu lagi?” Alexander memastikan

“Ya, Tuan, mereka akan mengakui semuanya di ulang tahun, Nona,” 

Seperti mendapatkan angin segar Alexander bahagia karena mendengar hubungan mereka bukan karena saling mencintai. Jika dikatakan jahat karena tidak memikirkan perasaan Anna, Alexander siap. 

***

“Anna … kau dari mana saja?” tanya Orion lembut. Wanita yang menjadi kekasih sandiwaranya selama setahun ini masih bersandar di dada bidangnya, memeluk pinggangnya dan memejam mata.

Menghirup aroma maskulin yang ia rindukan selama berbulan-bulan karena tidak bertemu membuat Rianne lebih semakin betah dalam dekapan pria yang dia cintai karena rindu.

“An … kau baik-baik saja? Siapa dia?” tanya Orion lagi. Dia tidak kenal dengan pria yang baru saja dia lihat. Tatapan tajamnya sangat mengganggunya. Dia memang tidak menaruh hati pada Rianne selama ini, tetapi beberapa hari ini ada sesuatu yang mengganggu nya.

“Hanya teman lama. Lupakan dia karena aku tidak ingin membahas dia kedepannya,” ucapnya semakin mengeratkan pelukannya.

“Eum baiklah. Jadi kemana kekasihku selama seminggu ini? Kau tau setiap hari aku datang hanya untuk memastikan kau sudah kembali,” ucapnya dengan nada di buat sedih.

Rianne menegakkan tubuhnya dan memandang pria tampan di hadapannya, “maafkan aku.” Hanya itu yang bisa dia katakan sekarang. 

Mengatakan kebenaran tentang kak Arche tidak akan membuat Orion percaya. Biarkan saja dia hanya harus mempersiapkan diri membalas kematian sang kakak.

“Jangan lagi menghilang. Hem. Kau tahu aku mencintaimu, aku tidak akan sanggup hidup ka –” Orion tidak melanjutkan kata-katanya karena mulutnya di tutup oleh tangan halus Anna.

Wanita itu mengangguk. Dia tidak akan kemana-mana sebelum membalas dendamnya pada Alexander. Pria tampan berhati iblis.

Rianne hanya menghela nafas, mengingat nama itu membuat hatinya sakit. Dia jelas melihat bagaimana kakaknya di habisi. Dan dengan mudahnya pria itu meminta maaf. Dia tidak akan mendapatkannya sebelum memastikan dia juga terbaring di samping sang kakak.

Sepasang kekasih itu menikmati kebersamaan mereka. Rianne belum kembali membuka kedai kopinya. Rasanya masih lelah dan dia juga belum siap jika ada lagi yang akan menemuinya karena hutang-hutang yang kakaknya tinggalkan.

“Sayang, biarkan aku menginap disini semalam bagaimana?” pinta Orion. Mereka sudah menjalin kasih selama setahun tetapi tidak sekalipun pria itu mendapat izin hanya sekedar menginap saja dirumah sang kekasih.

“Baiklah. Kau bisa tidur di kamar kak Arche,”

Saat ini mereka tengah berada di dapur. Rianne yang tengah mencuci piring dengan Orion yang masih duduk setia dengan perut yang kenyang.

Itulah perbedaan Rianne dan Lyora baginya. Jika kekasihnya Lyora bisa memuaskannya di ranjang. Maka Anna dengan keahliannya di dapur membuat perutnya bahagia.

Semua masakan buatan Anna sangat cocok di lidahnya.

Bukan tanpa alasan Orion meminta menginap. Salam seminggu dia akan mengakui pada Anna bahwa dia dan Lyora adalah sepasang kekasih. Semuanya akan berakhir begitu saja setelahnya.

Orion mulai ragu sebenarnya, tetapi dia tidak bisa kehilangan Lyora. Wanita itu selalu tahu akan kebutuhan biologisnya.

“Kau mau acara seperti apa nanti di ulang tahunmu?” tanya Orion setelah mereka kembali ke ruang tamu. Anna sudah akan masuk ke kamarnya tetapi Orion lag-lagi menghalanginya dengan alasan masih merindukannya.

“Ulang tahun?” Rianne benar-benar melupakan ini. Fokusnya hanya bagaimana cara membalas dendam kematian Arche saja.

“Sayang. Kau melupakan hari ulang tahunmu?” Rianne hanya cengir. Bukan tidak mengingat dia hanya tidak mau mengingat itu. Bahkan dia harus menahan rasa pahit di hari yang seharusnya dia bisa bahagia.

Kecelakaan kedua orang tuanya terjadi saat ulang tahunnya.

“Apa memang Tuhan tidak mau melihatku bahagia?” gumamnya dalam hati.

“Hei. Kau melamun? Ku perhatikan kau suka sekali melamun setelah menghilang? Ada apa sebenarnya?” Orion mulai tidak nyaman dengan diamnya Anna. Dia tahu kekasihnya bukanlah wanita yang suka menyembunyikan apapun darinya.

Tapi setelah bertemu pria itu. “apa ada hubungannya dengan teman lamamu itu? Kalau benar, kau tahu aku cemburu,” Orion menghembuskan nafas pelan.

Rianne hanya terkekeh karena Orion selalu punya cara membuatnya tersenyum. Setelah dia siap dia akan berbagi kesedihannya. Tetapi untuk sementara biarlah dia menyimpannya sendiri.

***

“Jadi semalam kau menginap di rumahnya?” omel Lyora karena kesal, dia menunggu Orion semalaman dan untuk makan malam berdua. Taunya pria ini memilih menginap dirumah kekasih palsunya.

“Aku lelah Ly. Aku ingin kembali tetapi entah kenapa mataku sangat mengantuk,” kilah Orion dengan wajah memelas.

“Hah! Kau selalu saja membuatku cemburu. Ingat kalian bukan kekasih sungguhan. Dan di ulang tahun Anna nanti kau harus mengatakan bahwa kau hanya mencintaiku.”

“Baiklah sayang. Aku akan selalu melakukan apapun untuk membuatmu bahagia,” ucapnya mengelus lembut rambut indah Lyora.

“Kalau begitu, bolehkah?” Orion menaik turunkan alisnya. Lyora hanya berdecak tetapi dengan senyuman dia menarik tangan kekasihnya masuk ke dalam kamarnya.

Keduanya kembali mengejar kenikmatan dunia bersama. Sudah biasa bagi keduanya melakukannya. Untuk itu sulit bagi keduanya untuk dipisahkan. Orion memang hanya melakukannya hanya pada satu wanita saja, yaitu Lyora wanita yang lebih dahulu mencuri hatinya.

“Sayang … kau tidak pernah melakukannya dengan Rianne kan?” tanya Lyora yang sudah di dalam pelukan Orion. Mereka baru saja selesai setelah melakukanya berkali-kali.

“Kau harus percaya bahwa aku pria yang bersih. Aku hanya melakukannya bersamamu.” Ucapnya mengecup berulang kali pucuk kepala wanitanya.

Tetapi saat ini hati dan pikirannya tengah melayang ke tempat lain. Dimana Anna akan membencinya untuk selamanya.

Wanita malang itu harus merasakan sakit untuk yang kesekian kalinya.

Sementara di tempat yang berbeda, di kedai kopi milik Anna, pengunjung semakin padat saja setelah mengetahui bahwa pemilik kedai cantik langganan mereka sudah kembali buka.

“Nona, kau kemana saja? Aku sampai tidak minum kopi seminggu karena kedaimu tutup,”

Rianne hanya tersenyum simpul karena ucapan dari pria paruh baya yang sedikit gempal di depannya.

“Terima kasih Paman. Karena ungkapanmu aku percaya diri untuk terus membuka kedai ku,” katanya dengan ramah.

“Jangan bilang kau akan tutup kedai ini, demi semua pengunjung aku tidak rela,” katanya lagi membuat Anna tertawa renyah.

“Baiklah Paman, silahkan duduk di tempat anda. Saya akan segera mengantarkan pesanan anda seperti biasa,” Pria paruh baya itu mengangguk dan mengambil tempat di sudut sana, pengunjung memang sudah banyak sehingga dia hanya mendapatkan tempat paling belakang.

“Buatkan juga untukku,” suara berat itu seketika membuat langkah Anna berhenti. Tubuhnya lemas karena seperti mengenal dengan suara yang baru saja dia dengar.

“Anna … buatkan juga untukku,”

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status