Share

Bab 3

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 09:53:34

Saat aku hendak menemui ibu mertuaku di ruang tamu, karena hatiku masih diliputi oleh perasaan gelisah dan penasaran yang tidak dapat kujelaskan.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menemuinya dan juga mengatakan kegelisahan hatiku, buka karena ada tamu yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa pada ibu mertuaku.

Tapi putriku bangun dan menangis, membuat aku memutuskan untuk kembali ke kamar.

Tangis Lili begitu keras, membuatku merasa cemas dan tak tenang. Aku segera mendekatinya dan memeluknya erat-erat. "Sayang, mama di sini," bisikku lembut, mencoba menenangkan Lili yang terus menangis dengan keras. "Jangan menangis, mama sayang kamu," aku berusaha meyakinkan Lili, meskipun hatiku sendiri penuh dengan tanda tanya.

Namun, Lili terus menangis semakin keras, seolah tak bisa berhenti.

"Aku mau puyang, Ma! Aku nggak mau di sini, aku mau puyang!" Lili terus menangis, sambil memegang erat kerudung yang aku kenakan.

Aku tahu betul, Lili memang sangat sensitif dan tidak suka tinggal lama di tempat selain rumah kami.

Aku mencoba membujuknya dengan lembut. "Sayang, malam ini kita tidur di sini ya, di rumah nenek." Aku berharap Lili bisa sedikit lebih sabar dan menerima kenyataan bahwa kami akan tinggal lebih lama di sini.

Namun, Lili terus menangis keras, menolak semua ucapanku.

"Ndak mau, aku mau puyang, Ma!" tangis Lili semakin menggema, seolah tidak ada kata yang bisa menenangkannya.

Aku tahu bahwa dalam situasi seperti ini, aku harus segera mengikuti keinginan Lili, meskipun aku sendiri ingin lebih lama berada di rumah mertuaku.

Lili terus menangis sambil menarik kerudungku, seolah tidak ingin lagi berada di tempat ini. Aku merasa tertekan, namun aku tahu aku harus menenangkannya. "Sudah sayang, mama di sini, kamu jangan menangis lagi," kataku, berusaha meredakan tangisannya.

Tanpa aku sadari, Lili sudah melepas pelukanku dan turun dari tempat tidur, berlari keluar dari kamar sambil menangis. Aku langsung mengejarnya, memanggil namanya. "Lili, sayang, tunggu mama," panggilku, sambil bergegas mengejar anakku yang sudah berada di ruang tamu.

Setibanya di ruang tamu, aku melihat Mas Deri sedang menggendong Lili yang masih menangis. Dia mencoba menenangkan putri kami, namun Lili tetap menangis keras. "Mas, Lili minta pulang," kataku kepada Mas Deri, menjelaskan apa yang terjadi. Aku merasa tidak enak jika kami harus pergi lebih awal, namun Lili sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

Mas Deri tampaknya sudah memahami situasi ini. Dia tidak berkata banyak, hanya mencoba menenangkan Lili yang semakin cemas. "Lili mau pulang?" tanyanya lembut, mencoba meredakan tangisan putri kami.

"Iya, Pa, aku mau puyang sekalang juga!" jawab Lili dengan suara tercekat, masih menangis dengan keras.

"Baiklah," ujar Mas Deri, seolah sudah siap untuk memenuhi keinginan Lili. Kemudian, dia menghadapku dan berkata. "Diana, kamu dan Lili pulang duluan ya." Kata-katanya membuatku terdiam sejenak, merasa cemas karena aku ingin lebih lama di sini bersama ibu mertuaku, mengingat suasana hati ibu yang sedang berduka.

"Mas, tapi—" aku ingin menjelaskan lebih lanjut, namun Mas Deri memotong perkataanku.

"Tidak apa-apa, ibu dan saudaraku memaklumi jika kamu pulang lebih dulu," ujarnya dengan tegas. Aku merasa sedikit lega mendengar perkataan Mas Deri, namun aku juga merasa tak enak hati meninggalkan ibu mertuaku dalam kondisi seperti ini.

"Benar Diana, ibu tidak apa-apa kalau kamu pulang. Kasihan Lili," ucap ibu mertuaku yang kini sudah mendekatiku. Beliau seolah sudah tahu tentang Lili.

"Benar ibu tidak apa-apa?" tanyaku memastikan. Aku tidak ingin mengecewakan ibu mertuaku yang sedang berduka.

"Tak apa, Diana," kata ibu mertuaku, yang kemudian mendekat dan memelukku. "Maaf ya." Perkataan ibu mertuaku yang penuh pengertian itu membuat aku semakin bingung.

Harusnya, aku yang harus meminta maaf karena merasa tak nyaman meninggalkan ibu mertuaku dalam situasi ini. Dan tiba-tiba pikiran negatif tentang ucapan para ibu-ibu tadi mengenai Mas Deri terlintas di benakku.

Membuatku langsung melepas pelukan ibu mertuaku dan menatap padanya, aku ingin bercerita tentang kejadian yang aku alami tadi.

Namun, sebelum aku sempat menceritakan apa yang terlintas di pikiranku, ada tamu yang datang mencari Mas Deri.

Membuat Mas Deri memberikan Lili padaku. "Kamu siap-siap ya," ucapnya sambil memberi isyarat agar aku segera berkemas, lalu Mas Deri keluar dari dalam rumah bersama tamu, yang entah siapa aku tidak tahu.

Bersambung.....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 36

    Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kampung halaman Mas Deri, setelah mendengar kabar duka atas kepergianya, setelah sekali lama aku tidak mendengar kabarnya. Perjalanan menuju kampung halaman Mas Deri kali ini adalah perjalanan yang penuh dengan campuran perasaan. Meski sudah cukup lama aku tidak mendengar kabar darinya, kabar duka atas kepergiannya membuatku merasa harus hadir di sana. Mas Deri bukanlah orang asing bagiku, dia adalah mantan suami, ayah dari Lili, dan seseorang yang pernah aku cintai. Meskipun hubungan kami sudah berakhir, kenangan bersama Mas Deri tetap ada, dan aku merasa bahwa aku perlu memberikan penghormatan terakhir padanya. Aku juga memutuskan untuk membawa Lili, meskipun awalnya dia enggan ikut. Lili masih cukup kecil dan mungkin tidak sepenuhnya mengerti mengapa kami harus pergi ke kampung halaman Mas Deri, tapi aku merasa penting baginya untuk hadir. Apalagi, meskipun hubungan kami tidak lagi bersama, Mas Deri tetaplah ayahnya. Tidak ada ala

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 35

    Hari ini adalah tepat dua tahun yang lalu, aku dan Mas Deri memutuskan untuk berpisah. Sejak saat itu, hidupku berubah drastis, namun aku merasa cukup bahagia dan puas menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal untuk putriku, Lili. Dalam waktu dua tahun ini, aku telah belajar untuk menjadi lebih mandiri dan kuat, meskipun tentunya ada banyak tantangan yang harus kuhadapi. Aku merasa cukup bangga melihat putriku tumbuh menjadi seorang anak yang ceria, cerdas, dan penuh semangat.Hari ini juga menjadi hari yang penuh makna, karena Lili akhirnya memulai perjalanan barunya di sekolah dasar. Ini adalah langkah besar dalam hidupnya. Aku tahu betapa pentingnya momen ini, dan meskipun perasaan campur aduk melanda hatiku, aku merasa sangat bersemangat untuk mengantarnya ke sekolah untuk pertama kalinya. Sebagai orang tua tunggal, aku merasa bahwa aku tidak boleh melewatkan momen-momen penting dalam kehidupan Lili. Sebelum kami berangkat, aku memastikan untuk memberikan dukungan penuh a

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 34

    Aku tidak menjawab pertanyaan dari Rehan, karena aku sendiri juga terkejut melihat mas Deri. Mas Deri, yang memiliki segalanya, kini aku melihat dia menjadi pemulung.Begitu malang nasibnya. Meskipun aku berusaha keras untuk melupakan segala kenangan bersama Mas Deri, kenyataan yang ada di depanku ini membuat semuanya kembali mengingatkan aku pada masa-masa masih bersama Mas Deri.Jujur setelah Lili ikut bersamaku, kehidupan kami berdua jauh lebih tenang. Namun, di sisi lain, hubungan dengan Mas Deri semakin renggang. Meskipun beberapa kali dia datang ke rumah Rina untuk menemuiku, aku tidak sekali pun memberinya kesempatan untuk berbicara denganku. Aku benar-benar menghindarinya. Begitu juga dengan telepon dan pesan yang seringkali dia kirim, aku memilih untuk tidak membalas. Aku merasa bahwa hubungan kami sudah berakhir, dan aku tak ingin kembali ke masa lalu yang penuh dengan kepedihan itu.Tapi sekarang, melihat Mas Deri yang sudah jauh berubah, aku merasa prihatin.Melihatnya m

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 33

    "Rin, kamu diam saja bisa tidak." ucap Rehan pada sang adik yang hampir saja memberi tahu Diana, tentang pekerjaan aslinya.Tentu saja Rehan berbicara, saat Diana dan juga Lili sedang mencoba permainan lain di wahana permainan yang mereka kunjungi."Mas, ngapain sih di tutup tutupi dari Mbak Diana, cepat atau lambat pasti Mbak Diana tahu kalau Mas ini sebenarnya bukan tukang bangunan, tapi pengusaha properti yang sukses." ucap Rina, dirinya benar-benar heran kenapa sang kakak, yang tidak ingin memberi tahu Diana jika dia adalah seorang pengusaha properti.Namun, Rehan tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang adik."Eh malah diam." ujar Rina. "Dan kapan, Mas Rehan mau bilang sama Mbak Diana. Kalau Mas Rehan masih suka sama dia."Rehan menatap pada Rina, setelah mendengar apa yang dikatakannya."Mas jangan bohong, aku tahu Mas tuh masih suka sama Mbak Diana. Dan sekarang saatnya Mas mengungkapkan perasaan Mas pada Mbak Diana, sebelum ada orang lain yang mendekati Mbak Diana." saran Rin

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 32

    "Diana, aku butuh kamu dalam hidupku, Diana," ucap Mas Deri, masih bersujud di depanku. Suaranya penuh dengan kesedihan dan harapan yang begitu mendalam. Aku tidak tahu harus berkata apa, dan lebih memilih untuk diam, seakan membiarkan waktu yang berbicara. Sungguh, aku sudah lelah dengan segala kenangan tentang Mas Deri. Kenangan yang dulu begitu indah, dan berakhir dengan kesedihan.Aku memilih untuk beranjak dari dudukku, meninggalkan Mas Deri yang masih bersujud dengan penuh penyesalan. Saat aku berbalik, pandanganku langsung bertemu dengan Rehan, yang sejak tadi berdiri dengan ekspresi tegas di wajahnya. Rehan sepertinya bisa merasakan kegelisahanku, dan dia tahu betul bahwa kehadiran Mas Deri di sini bukanlah sesuatu yang kuinginkan.Rehan kemudian mendekati Mas Deri, memberikan perintah tegas yang langsung menghentikan suasana canggung itu. "Jangan seperti ini, Der. Mending kamu keluar dari rumah ini," kata Rehan dengan nada yang jelas.Aku merasa sedikit lega, karena Rehan s

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 31

    Rehan yang sedang bermain dengan Lili, kini menatap padaku setelah Rina mengatakan bahwa Mas Deri datang. Kata-kata itu seperti membawa aura tegang dalam suasana yang seharusnya ringan. Tak lama, Rehan bertanya dengan penuh perhatian padaku. "Kamu mau menemuinya?" Sebuah pertanyaan yang sungguh menggugah, namun aku bisa merasakan bahwa Rehan tahu persis apa yang aku rasakan. Dia tahu betapa sakitnya aku karena Mas Deri, tahu betapa dalamnya kecewa yang aku rasakan setelah apa yang terjadi dalam hidupku.Aku menggelengkan kepala menjawab pertanyaan itu dengan tegas. "Aku tidak ingin menemuinya, Re." Aku mencoba terdengar yakin, meskipun sebenarnya di dalam hatiku ada banyak perasaan yang bercampur aduk. Mas Deri adalah bagian dari masa lalu yang sulit untuk dihapus begitu saja, meskipun aku terus berusaha untuk melupakan segalanya.Sungguh, aku benar-benar tidak ingin bertemu dengan Mas Deri lagi. Setelah pengkhianatan yang aku alami, hatiku merasa begitu hancur. Banyak kenangan ind

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 30

    Setelah kepergian pihak bank yang datang memberikan surat pemberitahuan mengenai penyitaan rumah, suasana rumah Deri dan Desi terasa sangat mencekam. Desi, yang selama ini hidup enak dengan Deri kini benar-benar terpukul. Rumah yang selama ini menjadi tempatnya berteduh bersama suaminya, kini terancam akan hilang. Ketika Desi mendekati Deri yang tampak sedang tenggelam dalam pikirannya, suasana tegang semakin terasa."Mas! Ini apa hah?!" Desi berteriak dengan nada yang penuh amarah, sambil melemparkan surat pemberitahuan dari bank ke arah Deri. Semua perasaan frustrasi dan kekesalan yang ia rasakan meledak begitu saja.Deri yang tadinya sedang memijit keningnya, mencoba untuk menenangkan diri setelah membaca surat tersebut. Namun, ia merasa sangat tertekan. Ketegangan antara mereka semakin memuncak. "Bisa tidak jangan teriak!" ujar Deri dengan nada kesal sambil menatap Desi yang masih berdiri dengan wajah penuh kekesalan. Deri mencoba untuk tetap tenang, meski hatinya bergejolak.N

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 29

    Aku benar-benar kecewa dengan Mas Deri, setelah mendengar kabar bahwa Lili, putriku yang baru berusia lima tahun, kabur dari rumah Mas Deri. Dan aku yakin, Desi lah yang menjadi salah satu alasan Lili merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk melarikan diri, setelah aku melihat perlakuan kasar Desi kemarin pada putriku. Itu yang membuat hatiku semakin sakit dan kecewa.Saat mendengar kabar itu, aku merasa dunia ini seolah runtuh. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Lili, seorang anak kecil yang terpaksa berada di tengah situasi yang sangat membingungkan dan penuh tekanan. Aku tak ingin berdebat dengan Mas Deri, karena rasanya pertengkaran hanya akan memperburuk keadaan, jadi aku memilih untuk mencari Lili sendiri. Rehan yang selalu mendukungku dalam setiap situasi sulit, memutuskan untuk menemaniku dalam mencari Lili. Aku merasa sedikit lebih tenang karena ada Rehan di sampingku, meskipun hatiku masih penuh kecemasan.Kami berdua berkeliling di kompleks

  • SETELAH PENGKHIANATAN (TERNYATA AKU DIMADU)   Bab 28

    Aku terus memikirkan Lili, putriku, hingga aku tidak sama sekali nafsu untuk makan.Pikiranku dipenuhi oleh bayangan Lili yang lemah dan kurus. Setiap kali aku menutup mata, gambaran wajahnya yang pucat dan matanya yang sendu terus menghantui. Waktu rasanya begitu lambat berlalu, dan aku hanya ingin esok datang secepatnya, agar aku bisa pergi ke rumah Mas Deri untuk bertemu Lili. Aku ingin memeluknya, memberinya kasih sayang yang selama ini tak bisa aku berikan, dan membuatnya tahu betapa aku sangat merindukannya.Saat aku masih tenggelam dalam pikiran-pikiranku, pintu kamar yang sebelumnya tertutup, kini terbuka perlahan. Tanpa menoleh, aku sudah bisa menebak siapa yang masuk. Rina yang sudah beberapa kali membujuk aku untuk makan malam, tetapi aku tak ada selera. Namun, kali ini suara yang terdengar berbeda. Itu suara Rehan, bukan Rina."Ini aku, Diana," kata Rehan, dengan suara lembut, meski aku bisa merasakan ada kekhawatiran yang samar dalam suaranya.Aku langsung menoleh dan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status