Share

Chapter 47

Alan, masih dengan konsentrasinya yang terjaga dengan baik, terus menyetir mobilnya, sementara sang nyonya masih tertidur pulas di sampingnya. Jalanan sempit nan panjang belum usai mereka lalui. Kondisi permukaan jalanan yang memprihatinkan itu membuat mobil mereka terpaksa berulang kali terantuk dan terguncang. Sang nyonya beberapa kali terjaga, namun rasa letihnya nampaknya mengalahkan segala ketidaknyamanan itu. Alan merasa bersalah setiap kali wanita di sampingnya itu terbangun karena guncangan di mobil, namun sang nyonya bahkan tidak sadar jika dirinya sempat membuka mata berulang kali. 

Tepat saat perjalanan dramatis di jalanan sempit nan panjang itu telah mencapai titik penghabisan dan mereka mulai menemui jalan besar, senyum merekah di bibir Alan. Pemuda itu menghentikan mobilnya sesaat, dan kembali menoleh pada wanita yang tengah tertidur dengan wajah polos nan letih di sampingnya, dengan ekspresi lega. Dering ponselnya tiba-tiba mengalihkan fokusn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status