Share

Dua puluh dua

Benji terdiam mendengar cerita ibu Mentari. Dia  tak menyangka sesakit itu hidup yang di jalani mamah nya. Selama ini yang dia tau hanya sebagian kecil saja. Ternyata, sesakit itu hidup yang harus mamahnya jalani.

Dia tersenyum miring, mungkin setelah ini dia akan membenci papi nya.

Mira mengelus bahu Benji.

"Tante juga punya sesuatu buat kamu ini titipan dari mamah kamu, sebenarnya sudah lama tante ingin memberikanya namun tante belum sempat bertemu dengan kamu" ujar Mira.

"Sebentar tante ambil dulu.." Mira pergi menuju kamarnya.

Mentari masih terdiam dia tidak tau harus mengatakan apa. Dia menoleh ke arah Benji, pria itu hanya menatap  lurus kedepan, tatapanya kosong dia terlihat sangat kecewa.

Tak lama kemudian ibu Mentari kembali dengan membawa sebuah amplop di tanganya.

"Ini surat titipan dari mamah kamu sebelum dia meninggal" ucap Mira dengan memb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status