Share

Dua puluh enam

Mentari terbangun dari tidurnya, dia menoleh ke samping Benji masih terlelap. 

Wajarlah karena Benji mungkin kurang tidur beberapa hari ini, atau mungkin sama sekali tidak tidur.

Mentari menyipit kan matanya kala melihat tangan Benji, apa dia nggak salah lihat seperti ada darah di tangan Benji.

"Beneran darah" ucapnya pelan.

Mentari meraih tangan Benji ternyata memang ada darah yang sudah mengering.

Banyak luka di punggung tangan pria itu, seperti habis memukul sesuatu yang tajam.

Mentari segera turun dari ranjang dan mencari kotak P3K, sekalian mengambil air hangat dan lap kecil untuk membersih kan tangan Benji.

Mentari kembali dengan membawa baskom dan peralatan lainya.

Dia meraih tangan Benji dengan pelan agar tidak membangunkan pria itu.

Mentari mengobati luka itu dengan telaten. 

Mentari melihat kerutan di kening Benji saat dia menyentuh lukanya.

Dia meniup tangan Benji agar mengurangi rasa s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aie Moetz
berasa jd ABG agi gw.. senyum2 sendiri baca ny.. wkwkwkwkkkk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status