Share

Enam puluh delapan

Mentari berkali-kali menoleh ke pintu ruang kerja Benji. Berharap Benji segera keluar dari sana.

Semenjak pulang dari pernikahan Mila tadi, Benji langsung masuk ke ruang kerjanya, dan sampai sekarang belum keluar juga.

Mentari lebih baik Benji marah-marah daripada terus diam seperti ini. Membuat dia jadi bingung harus berbuat apa.

Mentari kembali masuk ke dalam kamarnya, dia melihat jam sudah jam dua belas malam ternyata.

Mentari membaringkan tubuhnya di ranjang, dia menatap langit-langit kamarnya.

"Apa aku samperin aja ya..." Ujar Mentari.

Sungguh dia tidak bisa tidur kalau begini. Kenapa masalahnya dan Benji jadi berlarut-larut begini sih.

Mentari membulatkan tekatnya, dia segera beranjak dari kasur. Lalu berjalan keluar kamar menuju ruang kerja Benji.

Mereka harus selesai kan masalah mereka sekarang juga.

Ceklek

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status