Share

Bab 21 Jebakan Dea

Dea meringkuk di meja kerjanya, merasakan pusing dan lemasnya badan.

Jam menunjukan pukul lima sore. Sementara itu Gilang tengah bersiap untuk pulang, membereskan semua berkas-berkas di mejanya.

ia pun keluar dan langsung mengarah keruangan Dea. Terlihat Dea tengah tertidur di kursinya.

tok...tok...tok...

"De? Kamu belum pulang?" Ucap Gilang.

"Mas, badan aku lemas. Tolong pesankan taksi untukku,"jawabnya dengan mata sayup.

"Kamu masih sakit De?"

"Aku rasa aku sudah baikkan Mas, tapi hari ini badanku lemas banget, kepalaku pusing."

"Kamu yakin pulang pakai taksi?"

Dea mengangguk, meskipun hatinya berharap Gilang yang mengantarnya.

"Baiklah, sebentar Mas pesankan taksinya,"ujar Gilang, merogoh ponselnya di dalam saku.

Dengan cepat Dea beranjak dari tempat duduknya. Dan tiba-tiba... Brukk... tubuhnya ambruk ke lantai, membuat Gilang terkejut panik.

"Dea? Asstagfirallah...."

"Rend! Rendi... kemari Rend!"

Seakan tak ingin sendirian, Gilang segera meminta pertolongan pada Rendi, den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status