Share

Bab 9

Sesuai janjiku dengan Maura tadi siang saat di kantor, aku mampir dulu ke rumah Maura. Mumpung orang tuanya tidak ada.

Sebenarnya kedua orang tua Maura tidak terlalu menyukaiku, entah apa alasannya. Padahal aku ini selain tampan juga sudah mapan secara materi. Tetapi tak masalah, yang penting Maura mencintaiku dan mau menikah denganku. Urusan Ibu dan Bapaknya bisa belakangan.

"Mas, langsung masuk aja, yuk." Maura menarik tanganku.

"Sabar, dong, Maura. Pelan-pelan aja, lagian mau kemana, sih, buru-buru banget." Aku tersenyum padanya. Maura sangat antusias dengan kedatanganku ke rumahnya, biasanya hanya di depan gerbang.

"Di luar panas, Mas. Aku udah kegerahan ini, pengen mandi," jawab Maura. Dia melangkah lebih dulu dan aku mengikutinya dari belakang.

"Duduk dulu, Mas. Mau dibikinin minum apa?"

"Kopi boleh. Biar gak pusing lagi."

Tak lama datanglah Maura dengan secangkir kopi di tangannya.

"Minum dulu, ya, Sayang. Aku mau mandi dulu, nanti habis mandi aku pijitin." Maura mengedipkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status