Share

42

Kehidupan Dayat, dan keluarga kecilnya begitu bahagia. Tak ada yang mengusik rumah tangganya lagi.

Sore itu saat dia, dan Siska sedang duduk santai di bawah pohon mangga yang ada di pekarangan rumah. Tiba-tiba ada suara motor yang berhenti di depan pagar rumahnya.

Dia menoleh kebelakang, dan langsung terkejut begitu melihat adiknya yang datang.

Pikirannya langsung was-was. "Assalamualaikum, bang." Tejo menggucap salam dengan senyum yang berbeda di mata Dayat.

"Wa'alaikumussalam. Mau apa kamu kemari? Mau mengganggu keluargaku lagi?" tanya Dayat seraya menyuruh Siska untuk masuk kedalam rumah dengan isyarat kepalanya.

Tejo menggeleng cepat. " Bukan, bang. Aku kesini mau minta maaf."

"Minta maaf?" beo Dayat dengan kening mengernyit.

"Iya. Aku mau minta maaf atas semua kesalahan yang aku perbuat dulu pada Abang. Aku tau Abang pasti nggak akan memaafkan ku. Tapi, aku sungguh-sungguh minta maaf, bang." Tejo berkata dengan wajah memelas.

Dayat yang mendengar ucapan maaf dari sang adik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status