Share

Bab 22. Kegelisahan Jessi

“Ah ... tidak, Nona. Saya tidak ingin jatuh cinta lagi sebelum sukses. Untuk saat ini hati saya benar-benar tertutup.”

'Saya patah hati karena cinta saya bertepuk sebelah tangan kepada Tuan Leon, Nona,' ucap Julie dalam hatinya.

“Baiklah, aku mengerti.” Jessi mengangguk-angguk sambil tersenyum. “Silakan kembali bekerja!”

“Baik, Nona.” Julie segera keluar dari ruangan boss-nya.

Jessi menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi sambil menggoyang-goyangkan kursi kebesarannya setelah sang sekretaris keluar dari ruangannya. 

Wanita itu memijat batang hidungnya sambil memejamkan mata. “Kenapa aku bisa seceroboh itu, hingga kakiku terkilir,” gumamnya.

Leon masuk ke dalam ruangan boss-nya. Ia berjalan pelan sambil memandang wajah cantik sang nona yang terlihat sangat kusut. “Silakan, Nona.” Pengawal itu menaruh kopi panas di meja kerja sang boss. 

Aroma kopi buata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mythåsäry Zugar Zu
iya... dy penghianat sesungguhnya jessi... hati2 sma pekerjaan N hati km... takutnya dy jg akn mencuri hati km krn kopi bkinan dy.... hehhe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status