Share

Bab 22

STATUS WA ADIK IPARKU 22

ENAM BULAN KEMUDIAN

"Mas, kamu nggak beli alat test pack? Punyaku habis."

Aku menyambut Mas Reno yang baru pulang dari kantor, membantunya membuka jas, mengendurkan dasi dan menyuruhnya duduk. Segelas jus tomat sudah menunggunya. Mas Reno tersenyum, melihat wajahku yang khawatir. Dia mengusap kepalaku sejenak. Diteguknya jus dalam gelas, lalu dia menepuk kursi di sebelahnya.

"Duduk dulu."

Aku nyaris lupa nasehat Mama. Jangan minta apapun pada suami yang baru pulang kerja. Tapi rasanya aku tak sabar lagi. Baru kusadari bahwa aku terlambat bulan, meski hanya empat hari.

Aku duduk di sampingnya. Menghirup aroma tubuhnya yang tetap segar meski seharian bekerja. Entah mengapa akhir-akhir ini aroma tubuhnya menjadi candu bagiku.

"Andin, bisakah kita hidup tanpa benda itu lagi?"

"Benda apa?" Aku memasukkan kepalaku ke dalam pelukannya. Ah, kenapa rasanya nyaman sekali?

"Benda yang baru saja kau tanyakan."

"Testpack? Alat tes kehamilan?" Aku mengangkat kepala.

Mas Ren
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status