Bismillah
SUAMI DARI ALAM LAIN
#part_62
#by:R.D.Lestari.
"Ibu, Ayah,Anima!"
Suara Indri menggema membuat semua orang di rumah berlari serentak menuju kamarnya. Indri yang panik hanya bisa menangis histeris melihat suaminya yang tak berhenti mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Bima!" Ibu berlari menuju ke arah Bima, ia tampak sangat khawatir dengan keadaan Bima.
"Bu ... Bima kenapa...," isak Indri memegangi lengan suaminya.
Bima hampir saja jatuh, tubuh nya limbung. Beruntung saat itu ada Ayah yang dengan sigap memapah Bima menuju kamarnya.
"Indri, kamu jangan memikirkan Bima. Ini konsekuensi untuknya karena darah keabadian di berikan pada orang yang sama,"
"I--Ibu, apa Kak Bima bisa sembuh? atau dia akan ... mati?" bulir beni
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_62#by: R.D.Lestari. Aroma masakan menguar, membuat hidung Rena mengendus akan aromanya yang memikat. Suara panci yang beradu dengan spatula terdengar nyaring di indra pandengarannya, membuat gadis itu terpaksa membuka kelopak mata yang terasa amat berat menggelantung di mata. "Hoaamm!" Ia merentangkan tangan dan menggeliat manja di tempat yang amat empuk baginya. Aromanya khas, seperti aroma ... kamar? Netra Rena seketika membeliak saat ia menyisir semua ruangan yang amat sangat dikenalnya. Ya, ini kamarnya. Dan aroma nikmat menggoda ini, masakan ibu Rena? Tap! Kaki kecil Rena yang berukuran tiga puluh delapan ini menjejak di lantai marmer putih yang cukup dingin, membuat tubuhnya sedikit bergidik. Tap-tap-tap! Sedikit menjinjit ia m
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_64#by: R.D.Lestari.Rena berulang kali menyebut namanya. Dalam pikiran Rena, James adalah pria terbaik yang ia temui, dan hatinya sudah bergetar saat pertama bertemu dengannya.James merasa iba. Hatinya terlanjur sakit dengan ucapan Rena yang selalu menyudutkannya. Ia hanya ingin Rena sadar akan ucapannya, dan bisa berubah.Bagaimana pun James adalah seorang lelaki. Ia lah yang akan menjadi pemimpin dalam istana cintanya kelak. Dan Rena harus bisa menuruti perintahnya. Sedangkan sekarang, Rena selalu mengucap hal buruk tentangnya. Ia tak menyangka jika gadis yang di cintainya itu punya sifat yang menurutnya buruk.Seorang gadis baginya harus punya jiwa keibuan, berkata lembut dan penyayang. Itu sangat berbeda dengan karakter Rena yang barbar dan suka mengumpat.
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_65#by: R.D.Lestari."Kak Bima ... sudah berangsur membaik, tapi ia harus istirahat lebih lama, darah keabadian yang ia berikan untuk Kakak, membuat Kak Bima harus menerima rasa sakit yang lumayan lama,"Anima tersenyum getir menatapku."Sampai kapan aku harus memendam rasa kangen pada suamiku?" batinku. Kupandangi bayi mungil cantik yang sedang menyusu padaku."Nak, sabar ya, Papa pasti segera sembuh, dan Mama yakin, setelah ini kita akan bahagia," aku mengecup bayi kecil itu sayang. Seperti tau akan lara di hatiku, bayi kecil itu mengerjapkan mata cantiknya padaku."Kak, sabar ya, saat ini Kak Bima harus memulihkan tenaganya, kalau tidak ...," Anima seolah enggan melanjutkan ucapannya padaku. Membuat rasa penasaranku membuncah."Kalau tidak , apa Dek?"
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_66#by: Ratna Dewi Lestari Indri mengikuti langkah kedua orang tua Bima menuju kamar mereka. Benar saja, kondisi Bima memang sangat memprihatikan. Seketika netra Indri basah, mengucur hingga ke dada. Dingin menyergap hatinya yang di liput cemas akan nasib rumah tangganya. Indri luruh tepat di samping Bima yang saat ini sedang menutup matanya. Napasnya satu-satu, terkadang napasnya terdengar tercekat dan nampak Bima amat susah payah mengambil udara sekitar. "Kak ... bangun, Kak. Ayo, buka m
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_67#by: R.D.Lestari.Punggung itu amat Rena kenal. Punggung yang selama ini Rena rindukan kehadirannya. Punggung yang ingin ia peluk walau sesaat.Rena melangkah ragu mendekati Sri yang masih bercengkrama dengan pemuda yang memunggunginya. Pelan tapi pasti Rena terus mendekat hingga tiba-tiba si Pria berdiri dan menghadap ke arahnya.Brukkk!Buah yang di bawa Rena seketika jatuh berantakan di lantai. Tubuhnya seketika membeku saat melihat wajah si Pria yang tanpa ekspresi menatap ke arahnya. Seolah ia sama sekali tak mengenal Rena."Rena? kapan kamu datang? aku tak mendengar kedatanganmu," Sri amat sumringah melihat kedatangan Rena yang tiba-tiba.Rena membisu, antara terpesona dan ingin menangis
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_68#by: R.D.Lestari. "Bu, sampai kapan aku harus menunggu Kak Bima siuman dan sehat? aku sudah menunggu sebulan lebih, dan jujur aku tak betah tinggal di sini, aku kangen sama Ibu dan Ayah di rumah. Mungkin cuma merekalah yang bisa menghapus kerinduanku pada Kak Bima," Indri menghela napasnya yang terasa tercekat. Sesak menyelusup relung hatinya. "In, kamu boleh pulang ke rumahmu, Ayah yang akan mengantarmu. Kamu benar, kami di sini tak akan bisa mengobati rasa sedihmu. Kamu harus berada dalam rengkuhan keluargamu," Ibu membela
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_69#by: R.D.Lestari. Drap-drap-drap! Langkah Anima terdengar menggaung di koridor rumah sakit kota Uwentira. Bangunan megah berwarna putih itu membuat nyali Anima semakin menciut. Rasa khawatir dan was-was, mengingat jika kakaknya sedang terbaring di sana. Ia hanya ingin memastikan kondisi Bima lebih baik atau malah memburuk di ruangan khusus. Walau hanya dokter dan perawat yang boleh masuk, Anima tak perduli itu. Anima melangkah memasuki ruang dokter dengan perlahan. Mengatur napasnya yang tersengal karena jalannya yang terlalu cepat. Kriettt! "Pagi, Dokter," sapa Anima saat ia bertatap muka dengan Sang Dokter.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_70#by: R.D.Lestari. Rena mematut diri di depan cermin. Berlenggak-lenggok di depan kaca yang memantulkan tubuh indahnya yang di balut dress pink dengan motif bunga mawar di beberapa sisi. Rambutnya yang sebahu ia biarkan tergerai indah dengan jepit berhiaskan mutiara. Sepatu kets putih dan tas punggung hitam menambah kesan girly dan juga feminim, polesan make up tipis menjadikan Rena siap tebar pesona pagi ini. Rena melangkah cepat menuju motor maticnya, dengan sigap ia naik ke kuda besi itu dan memacunya dengan kencang menuju rumah Sri, sahabatnya. Hari ini Rena lebih bersemangat dari biasanya. Ia yakin jika Pak Dosen ganteng itu memang James. Pria dingin yang selama ini menjerat hatinya, walaup