Share

KESEMPATAN KEDUA

49

“Jangan takut, aku hanya ingin bicara sebentar denganmu.”

Mentari meletakkan lagi bokongnya di atas kursi yang muat untuk dua orang itu, saat terdengar kalimat barusan. Bukan hanya karena kalimat itu sebenarnya, tetapi karena sikap dan gestur tubuh Bastian memang tidak terkesan berbahaya.

Pandangan laki-laki itu tetap lurus ke depan. Entah menatap apa karena hanya kosong yang membalut pandangan itu.

“Kamu benar baik-baik saja, Tari?” tanya Bastian dengan pandangan tetap ke depan. Melirik sebenarnya tetapi hanya sebentar saja.

Mentari belum mau menjawab. Ia yang duduknya saja mengambil sisi paling jauh dari kursi itu hanya menatap laki-laki itu dari samping.

Untuk apa sebenarnya laki-laki itu seperhatian ini padanya? Apa pun yang terjadi padanya, apa ada urusan dengan Bastian? Bukankah laki-laki itu yang membuatnya ada di posisi ini? Untuk apa perhatian jika luka yang pernah ia torehkan lebih besar dari apa pun.

“Tari, maaf sekali lagi. Untuk kesalahan dulu. Sungguh aku sangat menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Bastian gak tau malu ya udah selingkuh masih mengejar ngejar Mentari...dulu waktu masih dengan mentari selingkuh sama nenek sihir Novita,skrg sudah dengan nenek sihir Novita malah mengajak Mentari meninggalkan suaminya om Samudra situ waras...yaaaaah si om kenapa keluar nya paling akhir sih
goodnovel comment avatar
Nathalie Simatupang
waduh...bantengnya ngamuk gaess...
goodnovel comment avatar
LarasatiEndang PoenyanyaPithy Arjoenaneglendang
tak usah kembali lagi sama pengkhianat,,,,sekali dia selingkuh pasti akan menciptakan perselingkuhan lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status