Share

MARAH

50

Samudra melepaskan tangan Mentari begitu mereka tiba di dalam kamar. Menutup dan mengunci pintu, setelahnya pria itu langsung menyudutkan istrinya di salah satu dinding.

Mentari yang yakin jika Samudra tengah marah, mundur dengan takut. Dadanya berdebar keras dan wajahnya pucat. Kaki-kakinya bergeser mundur seiring langkah sang pria yang semakin rapat.

“Om …,” gumamnya dengan bibir bergetar. Kedua telapak tangan yang basah ia kepalkan. Belum pernah ia melihat Samudra dalam keadaan seperti ini. Wajahnya merah dengan kedua mata sangat kelam. Ia yakin jika pria itu marah melibatnya bersama Bastian.

Tubuh Mentari sudah tersudut di salah satu dinding. Punggungnya bahkan menempel dengan dinding yang semakin menambah dingin tubuhnya.

“Om, maaf aku ….”

Tidak selesai kalimatnya, Samudra sudah benar-benar menyudutkannya. Tubuh mereka bahkan kini saling menempel tanpa jarak. Mentari memejamkan mata dan menggigit bibirnya saat wajah sang pria juga mengikis jarak di antara mereka hingga embusan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Zaiza
Huhuhu.. semoga tiada hal2 yang mencemaskan lagi
goodnovel comment avatar
Ina Chinlove Virgo
Thor klau bsa 2 bab sehari ya,, ceritanya seru, jdi penasaran , greget juga nih ,,,hehehe
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
semoga nenek Widia gak kenapa2 sebelum semuanya jelas, dan mudah2an saja perselingkuhan istrinya Benny terungkap dan om Sam juga bisa memberikan cucu yang sangat diharapkan oleh nenek Widia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status