Share

SANKSI?

9

“Mafia?” Pria itu menatapku lurus.

“Ya. Semua barang di sini buktinya. Bagaimana bisa Om punya ini semua? Bukankah Om tidak bekerja?”

Laki-laki itu masih menatapku. Hanya saja seperti kemarin-kemarin, datar tanpa ekspresi. Hingga sangat sulit bagiku menerka apa yang tengah ia pikirkan.

“Kamu memeriksa barang-barangku?”

“Ya, karena aku curiga.”

“Apa yang kamu dapatkan?”

Bola mataku bergerak liar. Apa yang aku dapatkan sebenarnya? Bukankah aku hanya membaca sepotong pesan yang tidak jelas? Lalu secepat itu menuduhnya?

Aku pun tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Pria itu berjalan mendekat sesaat setelah menatapku tanpa kedip. Ekspresinya? Tetap saja datar. Apa ia marah karena aku sudah menyentuh barang-barangnya?

Ia terus berjalan mendekat hingga tubuhku yang mentok di meja mengkerut takut. Lalu saat jarak di antara kami semakin terkikis, aku gegas berpindah ke samping meja dengan lutut gemetar. Jantungku bahkan berhenti berdetak beberapa saat sebelum ia menghentikan langkahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Luluk Alfarizi Kristiawan
bapak nya gmn toh,,,
goodnovel comment avatar
Muh Irham
seru, dan bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Ria Nmc
telp malam2 bukannya nanyain keadaan anaknya yang nyaris tenggelam, malah mikirin anak tirinya yang sudah berbuat jahat diluar batas.. benar2 bapak yang gak punya hati dan perasaan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status