Share

BAB 25

[Tetap semangat! Ada Ari yang membutuhkanmu.]

Aku termenung membaca pesan dari Mas Zaki. Tumben dia tidak menyebutku dengan sebutan ‘Mbak’. Hmm ….

[Iya, Mas. Terima kasih,] balasku.

Pesanku langsung dibaca olehnya dan kini terlihat dia sedang mengetik.

[Kalau butuh bantuan. Bilang, ya!]

[Iya, Mas.]

Hmm, kenapa mas Zaki bicara begitu, ya? Apakah karena kejadian tadi pagi dan juga dia menyadari kalau aku habis menangis? Mungkin dia kasihan padaku.

Ah sudahlah, lebih baik aku segera sholat magrib karena baru saja adzan berkumandang.

**********

Selepas isya aku sudah masuk kamar untuk segera istirahat. Kupandangi wajah Ari yang sudah terlelap tidur lebih dulu. Tebersit rasa sedih yang mendalam, Ari disaat usianya yang masih sangat kecil harus merasakan perpisahan orang tuanya. Kubelai lembut kepalanya. Kubisikkan doa terbaik untuknya.

Kuambil ponsel di saku. Ada pesan dari ibu mertua yang mengatakan bahwa besok akan datang bersama Nita. Hmm, tumben sekali dia mau datang ke sini. Biasanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status