Share

BAB 26

Aku ambil ponsel lalu segera memotret mereka yang masih berpelukan.

“Hei! Ngapain kamu potret kami? Kurang ajar sekali kamu, Mawar!” hardik Mas Dani.

“Yang kurang ajar itu kamu, Mas! Peluk-pelukkan sama istri orang, bahkan di depan istrimu sendiri!” ucapku lantang.

“Apa kamu bilang?” Mas Dani maju ke arahku dan mengangkat tangannya tinggi ingin memukulku.

“Berhenti!” Sebuah tangan menahan tangan Mas Dani hingga tidak jadi mengenaiku.

“Hei! Jangan ikut campur kamu!” Mas Dani menepis tangan orang yang menahan tangannya.

Aku masih terpaku karena tidak menyangka Mas Dani akan memukulku di depan orang banyak. Tubuhku bergetar, antara rasa takut kena pukul dan juga amarah yang memuncak. Mataku masih menatap tajam ke arah Mas Dani, hingga tidak menyadari siapa orang yang menahan tangan Mas Dani.

Nisa menepuk bahuku pelan dan memanggil namaku, hingga aku tersadar dengan apa yang terjadi.

“Anda jangan main tangan sama perempuan! Apalagi ini di muka umum, banyak saksi yang akan memberatkan anda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status