Share

Menggoda

Author: Istyanah
last update Last Updated: 2025-05-29 21:37:43

“Ketempelan makhluk halus jenis apa sih tuh perempuan?” Benua mengelus dadanya pelan setelah berhasil pergi dari Biru yang tadi menunjukkan tingkah tidak biasa di depannya. Membuatnya waswas saat tadi berhadapan dengan Biru.

Dari dalam mobil Benua melirik wanita itu lagi, Biru masih berada di taman, wanita itu sedang mengentak-entakkan kaki sambil meremas sisi rambutnya.

Benua mengernyit dalam saat memperhatikan tingkah Biru di luar sana, tapi Benua memilih tidak peduli, dia melajukan mobil pergi dari taman.

“Malu-maluin banget!” Biru mengentak-entakkan kakinya ke aspal merutukki kegilaannya tadi.

“Mana tadi mulut gue dibekap sama telapak tangan Pak Benua, kesannya dia kayak ogah gitu mau gue cium. Lagian Ru, Ru, wanita macam apa yang nekat nyosor laki-laki di taman.”

Biru mengetuk sisi kepalanya, melampiaskan kekesalan karena tingkah bodohnya tadi.

Biru menoleh ke kanan dan ke kirinya dengan malu-malu, ada beberapa orang yang memperhatikan Biru, yah mungkin mereka memperhatikan sejak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abhizar Ananda Ghaisan
hahahahah...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SUAMIKU BOS GILA   Liburan Singkat

    Benua membawa mamanya untuk duduk di bangku taman yang menghadap langsung ke pemandangan gunung, bukit, dan sawah.“Mama senang nggak?” tanya Benua ingin memastikan suasana hati mamanya saat ini. Dia lalu duduk di samping kanan mamanya diikuti Biru yang duduk di samping kiri Anetta.Satu jam yang lalu, dia bersama mamanya dan Biru baru sampai di villa milik Pak Jagat. Benua sengaja membawa mamanya liburan singkat agar mamanya tidak bosan, dia harap liburan singkatnya ke villa yang berada di puncak Bogor bisa sedikit menghibur mamanya.“Senang sekali. Sudah lama juga mama tidak ke villa milik kakekmu ini. Dulu kita kalau ke sini seringnya berdua, tapi sekarang selain ditemani kamu, mama juga ditemani menantu mama yang cantik dan baik ini.” Anetta memandang Biru yang duduk di samping kirinya dan menyentuh pelan pipi Biru.Biru tersipu dipuji mama Benua. “Mama bikin aku malu aja,” kata Biru.“Mama beneran lho bilang hal tadi. Kamu memang cantik, baik ....” Anetta yang tadi tampak hangat

  • SUAMIKU BOS GILA   Makan Malam Romantis

    Ketiga adik Biru memandang Biru dari seberang jalan depan gang rumah mereka, menunggu Biru dan Benua sampai keduanya pergi.Dari dalam mobil, Biru memandang sedih mereka. Padahal dia dan ketiga adiknya itu hanya berpisah dalam waktu yang tidak lama dan tidak juga berpisah dalam jarak yang jauh, rumah Benua dan rumah orang tua Biru masih sama-sama berada di Jakarta Selatan.“Kita harus kembali ke kantor, Biru,” kata Benua melihat Biru yang tampaknya belum ingin berpisah dari ketiga adiknya.“Iya Mas, ayo!” balas Biru. Dia baru ingat, ada meeting yang akan dilakukan sebelum jam pulang nanti.“Jangan sedih, kamu masih bisa sering bertemu sama mereka,” kata Benua setelah melirik Biru, melihat jelas ada kesedihan yang wanita itu tunjukkan.***“Saya mau mengecek lagi persiapan untuk meeting setengah jam lagi Pak,” kata Biru setelah keluar dari Lift dengan Benua.“Ya silakan, tapi nanti jangan lupa ya kasih saya yang manis-manis dulu.” Benua menahan tangan kanan Biru sebelum wanita itu berj

  • SUAMIKU BOS GILA   Mau yang Manis: Senyummu

    Biru sedang berbunga-bunga setelah semalam berhasil meluluhkan Benua dan berhasil bicara dari hati ke hati saat menceritakan kejadian saat di desa wisata.Saat Biru menceritakan kejadian itu, Benua diam menyimak penuh sambil tiduran. Senyum Biru melebar, melegakan mengingat usahanya semalam tidak berakhir dengan sia-sia.Wanita itu mencium dalam aroma sedap dari nasi goreng yang sedang dia buat untuk sarapannya bersama Benua. Saking asyik dan fokusnya Biru memasak, wanita itu tidak menyadari ada Benua yang dari belakang mendekat lalu memeluk Biru.“Apa-apaan ini?” Biru gemetar tiba-tiba saat merasakan pelukan itu, dia lalu menunduk melihat kedua tangan yang melingkar erat di pinggangnya.Biru terdiam beberapa saat lalu mematikan kompor yang masih menyala. “Sekali lagi maafkan saya karena sempat tidak mempercayai penjelasanmu. Saya sangat merasa bersalah sama kamu, Biru.”Kalimat yang Benua katakan itu meluncur begitu manis dan lembut dari mulutnya, Biru tidak begitu fokus dengan yan

  • SUAMIKU BOS GILA   Kita Baikan?

    Biru hampir menabrak pintu kamar di depannya, dia pikir Benua akan mempersilakannya masuk ke kamar pria itu, tapi nyatanya Benua menutup cepat pintu itu dan hanya sedikit menyisakan ruang untuk Biru.Sedikit celah itu tidak bisa untuk Biru masuki, dia hanya bisa mengintip Benua. “Mas saya mau masuk.”“Mau apa? Masuk sana ke kamarmu sendiri!” galak Benua.“Kok gitu sih Mas?” Biru menekuk wajahnya kecewa mendengar Benua galak seperti tadi.“Memangnya kamu berharap apa? Kamu berharap setelah saya mengajakmu pulang ke rumah lalu setelahnya saya menyentuh kamu?”Biru menggaruk tengkuknya, malu mengakui jika memang itu yang sebenarnya dia bayangkan saat Benua tadi mengajaknya pulang ke rumah.“Dengarkan saya Biru, saya tidak mau lagi menyentuh perempuan yang bahkan sudah disentuh adik angkat saya!” Benua menegaskan dari sedikit celah pintu kamar kemudian menutup pintu itu rapat.Biru tertegun memandang pintu di depannya, air matanya meluncur membasahi pipi, kata-kata Benua tadi menyakitkan,

  • SUAMIKU BOS GILA   Menggoda

    “Ketempelan makhluk halus jenis apa sih tuh perempuan?” Benua mengelus dadanya pelan setelah berhasil pergi dari Biru yang tadi menunjukkan tingkah tidak biasa di depannya. Membuatnya waswas saat tadi berhadapan dengan Biru.Dari dalam mobil Benua melirik wanita itu lagi, Biru masih berada di taman, wanita itu sedang mengentak-entakkan kaki sambil meremas sisi rambutnya.Benua mengernyit dalam saat memperhatikan tingkah Biru di luar sana, tapi Benua memilih tidak peduli, dia melajukan mobil pergi dari taman.“Malu-maluin banget!” Biru mengentak-entakkan kakinya ke aspal merutukki kegilaannya tadi.“Mana tadi mulut gue dibekap sama telapak tangan Pak Benua, kesannya dia kayak ogah gitu mau gue cium. Lagian Ru, Ru, wanita macam apa yang nekat nyosor laki-laki di taman.”Biru mengetuk sisi kepalanya, melampiaskan kekesalan karena tingkah bodohnya tadi.Biru menoleh ke kanan dan ke kirinya dengan malu-malu, ada beberapa orang yang memperhatikan Biru, yah mungkin mereka memperhatikan sejak

  • SUAMIKU BOS GILA   Wanita Nakal

    Biru menatap kosong pertunjukan seni yang sedang ditampilkan di depannya. Seni musik dan tari tradisional yang sedang ditampilkan siang ini untuk menutup kegiatan kunjungan Benua dan rombongan di desa itu.Hari terakhir berada di desa itu seharusnya menjadi hari yang berkesan untuk Biru, tapi justru menjadi hari yang meninggalkan luka di hati Biru.“Sungguh sangat disayangkan, Bu Biru dan Pak Renando nekat melakukan hal yang tidak senonoh di desa kami.”“Ya ampun Bu Biru, bisa-bisanya ikut sama suami ke sini malah main gila sama pria lain.”“Kalau kalian bukan bagian penting dari perusahaan Sejagat Gemilang, kita sudah memviralkan kalian berdua atas perbuatan tidak senonoh kalian. Supaya kalian malu, tapi Pak Benua tidak ingin hal itu sampai terjadi. Berterima kasihlah kalian ke Pak Benua yang baik hati ini.”Komentar pedas dari beberapa orang setelah kejadian di gubuk tadi pagi terus menggema di telinga Biru, tapi kata-kata mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan kalimat yang Benua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status