Share

Bab 16 tragedi semvak

16

Dua hari Ani tidak kesini lagi, aku ditemani si suster itu. Hanggara pun tidak datang kesini. Mami Papi hanya siang hari kesini. Aku benar-benar diabaikan.

"Rhoma, biarkan aku memelukmu sekali ini saja." Ucap perawat itu menempelkan wajahnya ke dadaku.

"Oh ya ya." Ucapku canggung.

Aku tidak bisa lagi membantahnya.

Ani sialan itu, akal-akal jadi perawat malah pergi. Benci sekali aku padanya, benciiii ah.

Tok..

Tok..

Aku pura-pura membaca buku.

Ternyata Ani dan Hanggara, senangnya hatiku.

"AKU TIDAK MAU BERDEKATAN DENGAN DIA, LAKI-LAKI MURAHAN."

Aku tersulut emosi, rasa tidak terima dibilang laki-laki murahan.

"APA KAU BILANG? AKU INI LAKI-LAKI NINGRAT. SUATU KEBODOHAN MENIKAHI WANITA SEPERTIMU, GILA."

"Kalian kalo tidak bisa diam, kubunuh kalian berdua disini!" Ucap Hanggara membuatku takut. Dan kami

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status