Share

Bab 18

18

Jelas saja Hanggara datang dengan sumringah. Mengapa aku sungguh sebal dengan kedatangan Hanggara. Mereka makan martabak berdua meskipun aku juga di beri.

"Hey makan martabak telor aja sampe segitunya."

"Biarlah Rhoma, dia kan sedang hamil." Ucap Hanggara dengan senyum pada Ani, padahal Ani tidak melihatnya.

"HEY ANI JANGAN KAYAK ZOMBIE KALO MAKAN!"

"Kau itu repot-repot mengurusi cara makanku, makan saja martabak mu itu, jika tidak kau makan akan ku habiskan! Dasar Rhoma aneh huh."

"Aku tidak mau tanganku berminyak, suapi aku!"

Hanggara mendekat padaku dan aku disuapinya. Jika sampai orang lain melihat, ini  akan menjadi pemandangan aneh.

"Aku malu disuapi laki-laki!"

Aku tahu Hanggara sangat sedih, dia tidak bisa menyembunyikan itu dariku.

"Apa kau sudah hilang akal, aku ini Kakak mu. Dulu juga kamu makan aku yang suapin. Mangap!"

Aih, aku terpaksa membuka mulut. Ani terkikik melihat kami. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status