Home / Romansa / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / 153 || Pertarungan Sengit

Share

153 || Pertarungan Sengit

Author: Diva
last update Huling Na-update: 2025-07-19 00:56:05

Sagara terdiam. Untuk pertama kalinya, napasnya tercekat bukan karena serangan, tapi karena kebenaran yang menampar keras tanpa ampun.

Ravin... pendiri Onryx?

Sagara menyipitkan mata. Pikirannya berputar cepat. Semua benang kusut perlahan menyatu. Arah gerakan Onryx yang semakin terorganisir. Taktik yang terlalu rapi untuk ukuran geng jalanan. Keberanian mereka menyerbu sekolah di siang bolong. Semuanya... berasal dari tangan Ravin.

"Lo bener-bener gila," ujar Sagara datar, nyaris berbisik. Bukan karena takut. Tapi karena amarahnya menyusup terlalu dalam, sampai-sampai suaranya tidak keluar penuh.

Ravin mendengus pelan, senyum tipis masih menempel di wajahnya. "Gila? Gak juga. Gue cuma ngambil kembali apa yang lo rampas dari gue."

Tatapan Sagara mengeras. "Gue gak pernah rampas apapun. Lo yang kehilangan semuanya karena lo sendiri."

Ucapan itu menampar Ravin lebih keras dari pukulan manapun. Ekspresinya berubah, sedikit. Senyuman itu memudar sesaat, tapi hanya sebentar. "Viana milik g
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   155 || Kemarahan Arthur

    Bunyi ponsel yang bergetar di atas meja kerja Arthur membuatnya menoleh sejenak dari tumpukan berkas yang belum sempat ia sentuh. Saat ia melihat nama rumah sakit terpampang di layar, ada firasat buruk yang merambat naik dari ulu hatinya. Dengan tangan sedikit bergetar, Arthur menjawab panggilan itu."Selamat siang, ini dengan keluarga dari Viana Rajendra?"Napas Arthur langsung tercekat. "Saya ayahnya.""Putri Anda baru saja dibawa ke IGD. Dia mengalami kecelakaan cukup serius dan—"Arthur tak lagi mendengar sisanya. Dunia seolah runtuh dalam sekejap. Ponselnya nyaris terjatuh dari genggamannya. Tangannya terangkat menutupi wajah. Wajahnya memucat."Saya akan ke sana sekarang," ucapnya terburu-buru sebelum menutup telepon, langsung meraih jasnya. Beruntung dirinya masih ada di kota Swinden, belum kembali ke kota Luton. Tanpa pikir panjang, ia menekan nomor lain. "Elvano! Kau di mana sekarang? Ke rumah sakit Permata sekarang, Viana kecelakaan!" suara Arthur terdengar gemetar, campura

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   154 || Firasat Rachell

    "What the fuck? Gue nggak salah lihat kalo itu Ravin?"Semua murid berteriak penuh rasa terkejut saat melihat sosok Racik di tengah lautan manusia yang tengah beradu fisik dengan sengit. Ravin berdiri di tengah-tengah, bukan sebagai kawan melainkan musuh yang ingin ikut menghabisi dan mengacaukan SMA Galaksi. Semua guru dan murid di sana tidak mempercayai itu. Ravin mantan ketua OSIS SMA Galaksi, yang sebulan lalu dikeluarkan karena telah membuat hamil perempuan lain. Nyatanya keterkejutan semua orang terhadap Ravin murid teladan yang tak banyak tingkah tidak hanya sampai di situ saja. Kini Ravin merupakan bagian dari geng motor yang menjadi musuh Sagara. Ikut menyerang Sagara, ternyata ketenangan, keteladanan, semua itu hanyalah topeng. Ravin merupakan sosok yang menyembunyikan identitas aslinya di balik murid teladan kesayangan guru."Tampar gue bilang kalo ini bohong!" Kanara berteriak lantang sambil menangkup wajahnya menatap Ravin dari rooftop tak percaya."Gue nggak nyangka ter

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   153 || Pertarungan Sengit

    Sagara terdiam. Untuk pertama kalinya, napasnya tercekat bukan karena serangan, tapi karena kebenaran yang menampar keras tanpa ampun.Ravin... pendiri Onryx?Sagara menyipitkan mata. Pikirannya berputar cepat. Semua benang kusut perlahan menyatu. Arah gerakan Onryx yang semakin terorganisir. Taktik yang terlalu rapi untuk ukuran geng jalanan. Keberanian mereka menyerbu sekolah di siang bolong. Semuanya... berasal dari tangan Ravin."Lo bener-bener gila," ujar Sagara datar, nyaris berbisik. Bukan karena takut. Tapi karena amarahnya menyusup terlalu dalam, sampai-sampai suaranya tidak keluar penuh.Ravin mendengus pelan, senyum tipis masih menempel di wajahnya. "Gila? Gak juga. Gue cuma ngambil kembali apa yang lo rampas dari gue."Tatapan Sagara mengeras. "Gue gak pernah rampas apapun. Lo yang kehilangan semuanya karena lo sendiri."Ucapan itu menampar Ravin lebih keras dari pukulan manapun. Ekspresinya berubah, sedikit. Senyuman itu memudar sesaat, tapi hanya sebentar. "Viana milik g

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   152 || Fakta Mengejutkan

    Suara motor meraung panjang di depan SMA Galaksi. Asap knalpot mengepul, menciptakan kabut tipis yang mengambang di udara sore yang seharusnya tenang. Tapi ketenangan itu sudah lama sirna sejak puluhan motor berhenti serempak—ban mereka menggores aspal halaman sekolah. Geng Onryx telah tiba. Danish menurunkan helmnya. Napasnya memburu. “Gila, lawan kita nggak sebanding,” gumamnya pelan. Kenzo berdiri di sampingnya, rahangnya mengeras. “Raditya nggak main-main kali ini.” "Kalian tenang aja. Pasukan lain lagi otw ke sekolah kita bawa bantuan!" Sagara menenangkan kedua sahabatnya yang sedikit khawatir. Sagara memicingkan mata. Dia mengenali satu per satu dari mereka—beberapa adalah preman kota yang sudah dikeluarkan dari berbagai sekolah. Tapi matanya berhenti di satu sosok yang berbeda. Seseorang dengan hoodie gelap, postur tinggi tegap, dan wajah tertutup masker hitam. Hanya mata tajam itu yang terlihat, memandangi langsung ke arah Sagara. Tatapan yang menusuk seperti bilah baja

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   151 || Kecelakaan

    Viana menggenggam setir erat-erat, tangannya masih gemetar, wajahnya pucat, dan napasnya memburu tak beraturan. Suara mesin meraung kencang, mengguncang tubuh mobil. Di kaca spion, bayangan motor hijau itu masih membuntuti—Andi, dengan mata merah membara dan ekspresi seperti iblis haus darah. Jalanan mulai sempit, membelah antara rumah-rumah padat penduduk, tapi kejaran itu tak berhenti. Viana menggertakkan gigi, mencoba menepis rasa panik yang makin mencengkeram dadanya.“Tenang, lo bisa ... lo bisa,” gumamnya berulang kali seperti mantra, memaksa dirinya tetap waras.Suara ban menggerus aspal terdengar dari belakang, keras dan agresif. Andi membunyikan klakson motornya berulang kali, seolah ingin mencabik-cabik konsentrasi Viana. Motor itu menyusul dari sisi kanan, hanya berjarak sehelai rambut dari jendela mobil. Viana menoleh cepat. Dia melihat tatapan itu—mata penuh kebencian, penuh dendam. Andi membuka mulutnya, berteriak sesuatu, tapi yang terdengar di dalam mobil hanya raungan

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   150 || Dikejar Setan Berwujud Manusia

    “Satya, cepat kabur juga!”Langkah Viana tertahan, tubuhnya gemetar menatap Satya yang dikeroyok tujuh orang sekaligus. Tapi cowok itu tetap berdiri di depan, melindunginya.“Pergi, Vi!” suara Satya kembali menggema. Matanya menatap Viana penuh tekanan. “Lari sekarang!”Viana mengepalkan tangannya. Jantungnya berpacu seperti genderang perang. Dengan sisa tenaga, dia berbalik dan berlari menyusuri lorong sekolah yang semakin sepi.Derap langkahnya menggema di antara dinding abu-abu. Nafasnya terengah, tak beraturan. Gemeta dan panik. Dia tak berani menoleh ke belakang.Namun, dari arah lorong lain, suara teriakan itu terdengar jelas. “Vianaaa! Gue nggak bakal biarin lo pergi!”Suara Andi terdengar lantang penuh amarah dan ancaman. Langkah Viana semakin cepat. Kakinya nyaris tak menapak sempurna di lantai yang licin. Pandangannya kabur karena air mata dan ketakutan. Dia melewati ruang UKS, lorong perpustakaan, lalu memutar ke arah kantin yang sudah kosong. Di belakangnya, suara langkah

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status