Share

BAB 56

“Ibu .…” Nuri kembali menumpahkan tangisnya ketika Bu Aisyah mendekapnya.

Bu Aisyah hanya terdiam memeluk dan membelai rambut anaknya itu, sedangkan Pak Maulana dan Bu Susi hanya diam dan sesekali menyeka air matanya.

“Maafkan kami yang sudah gagal mendidik putra kami Bu Asiyah,” kata pak Maulana.

“Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, Pak. Mungkin memang seperti ini garis hidup yang harus dilalui oleh putri saya.” Bu Aisyah menjawab dengan suara pelan. “Bersedihlah secukupnya, Nak. Kemudian hadapilah semua suratan ini dengan tegar dan berpasrah pada-Nya. Jangan terlalu banyak menangis dan menyesali, yakinlah bahwa Allah tidak akan mengujimu diluar kemampuanmu. Allah tau kamu mampu, Allah tau kamu bisa melaluinya. Insya Allah akan ada hadiah yang indah dari-Nya jika kau menjalani semua ini dengan ikhlas,” sambung Bu Aisyah kemudian sambil terus membelai rambut Nuri.

Kata-kata bu Aisyah sedikit membuat tangisan Nuri berangsur-angsur mereda. Dengan lembut Bu Aisyah kemudian mengajak Nuri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status