Share

Part 12

"Mana mungkin, Pa. Jangan becanda dan gak perlu nutupin semuanya dari saya. Katakan saja yang sejujurnya," ucapku masih tetap yakin dengan apa yang kupercaya.

Mana ada orang yang kerjaannya rebahan bisa sukses dan punya usaha yang besar. Sementara aku kerja banting tulang dari pagi sampai sore hanya menjadi babunya saja.

Enggak, pokoknya aku gak terima.

Papa mertua malah tertawa kecil. "Saya sedang tidak becanda, Ferdi. Restoran tempat kamu kerja memang miliknya."

Mendengar perkataan itu, napasku langsung terhenti. Mana mungkin dia pemiliknya, kenapa semua orang menjadikan aku sebagai permainan? Padahal selama ini aku sudah bekerja keras melebihi orang-orang.

Tidak, pasti mereka memang sudah bekerja sama dari awal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Peggi Makalalag
part 12 dan 13 kayaknya sama tuh,, banyak typo nya
goodnovel comment avatar
Asep Yogi
Ceritanya bagus, up nyz byk tpi byk salah tik
goodnovel comment avatar
Molly Naa
banyakan typo, buru2 apa nulisnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status