Share

KACAU

Penulis: Alya Snitzky
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-11 12:13:10

Pandangan Celine masih tak fokus dan buram. Dengan bingung ia mengamati benda pusaka milik Steven. Pusaka itu langsung tegak berdiri. Ia mengerjapkan matanya.

"Benda apa itu?" tanya Celine dengan polos.

Steven buru-buru menunduk untuk mencari handuknya di lantai tapi Celine kembali membuat ulah lagi.

"Jason! Kau Jasonkan? Kenapa kau berbohong padaku? Apakah karena wanita itu maka kau berpura-pura tak mengenalku?" tuntut Celine mulai marah. 

Celine bermaksud untuk bangun dari tempat tidur. Ia mengayunkan kakinya ke bawah namun naasnya malah mengenai sisi kepala Steven.

"Aduh!" keluh Steven.

"Jason? Maafkan aku," ucap Celine meminta maaf pada lampu tidur yang berada di atas meja buffet di samping tempat tidur. Steven kembali menggeleng melihat kelakuan Celine yang di luar nalar.

"Sudahlah! Aku ini bukan kekasihmu! Kembalilah tidur. Besok pagi jika sudah sadar kau bisa pergi dari sini!" ucap Steven lelah. Ia sudah berhasil menemukan handuknya dan hendak kembali melilitkan dipinggangnya. Tapi lagi-lagi Celine menariknya.

"Tidur denganku?" tanya Celine.

"Tidak! Kau tidak mengenalku dan begitu pula sebaliknya!" Steven menolak mentah-mentah tawaran Celine.

"Apakah aku memang bukan wanita yang menarik dan frigid seperti yang dikatakan oleh Jason?" tanya Celine dengan sedih.

Tangan Steven yang sedang membenahi handuknya berhenti tiba-tiba. Kata siapa wanita ini tidak menarik? Wanita ini begitu cantik dan seksi. Pria yang tidak akan tertarik padanya pasti hanya dua tipe. Satu adalah gay dan satunya lagi adalah pastor yang sudah bersumpah kaul.

"Bukan begitu, kau adalah wanita yang cantik dan menarik."

"Lalu kenapa kau menolakku?" desak Celine.

"Kita tidak saling mengenal dan …."

"Aku tak peduli!" Celine terus memotong perkataan Steven.

"Selama ini aku menjaga keperawananku untuk kekasihku. Tapi ia malah mengkhianati aku. Sekarang terserah padaku aku mau menyerahkannya kepada siapa," Celine berkata dengan ketus.

"Kau yakin dengan kata-katamu itu?" tanya Steven.

"Tidak akan ada jalan kembali meski kau menyesalinya nanti setelah kau sadar," pertahanan Steven mulai runtuh. Siapa pula yang tahan dibujuk oleh wanita cantik yang sedang mabuk ini.

"Tidak akan! Aku tidak akan menyesalinya!" tegas Celine.

"Baiklah kalau kau memang yakin!" tukas Steven pada akhirnya.

Steven yang semenjak tadi berusaha bertahan menggunakan akal sehatnya akhirnya harus kalah pada hasratnya sendiri. Ia tak lagi berusaha menutupi tubuhnya dengan handuk. Sebaliknya ia malah melempar handuk itu dengan sembarangan dan secara perlahan mendekati Celine.

Ia menyatukan bibir mereka dan merasakan sensasi seperti aliran listrik yang mengaliri seluruh tubuhnya. Steven menarik dirinya. Satu kata!

Panas!

Steven kembali mendekati Celine perlahan dan mulai memperkenalkan pengalaman baru kepada wanita itu. 

Celine tak pernah merasakan sensasi seperti itu sebelumnya ketika ia bersama dengan Jason. Ia selalu berhenti sebelum mereka melangkah lebih jauh. Biasanya ia mampu mengendalikan diri. Tapi kali ini Celine sedang dalam keadaan mabuk, dan ia memang sedang ingin melampiaskan patah hatinya kepada pria asing yang sedang bersama dengannya ini. 

Steven membawa Celine ke dalam putaran badai yang memabukkan. Perlahan lalu cepat kemudian kembali perlahan lagi. Celine yang tidak pernah merasakan kenikmatan itu sebelumnya mereguk semua sensasi yang dirasakannya dengan rakus. 

Celine tersenyum bahagia. Meski Jason sama sekali tak tahu, tapi ia merasa puas telah berhasil membalas rasa sakit hatinya kepada pria itu. Celine segera tertidur, lemas tak bertenaga bagaikan agar-agar.

Tapi Steven masih terjaga. Ini bukan pertama kalinya bagi Steven. Ia telah mengencani banyak wanita sebelumnya, tapi tidak pernah dengan seorang wanita yang seperti Celine. Begitu polos dan penasaran. Mereguk semua yang Steven berikan dengan rakus.

Tapi Celine sama sekali tidak sadar bahwa Steven sama sekali belum mengambil keperawanannya. Steven tidak ingin mengambil keuntungan dari seorang wanita mabuk yang sedang patah hati. 

Suatu pengalaman pahit yang terjadi dimasa lalu telah membuatnya belajar untuk tidak bertindak gegabah lagi. Jika ia sampai bercinta dengan seorang wanita, maka itu dilakukan atas dasar keinginan kedua belah pihak, tanpa ada tuntutan apapun. Dan ia selalu menggunakan pengaman untuk mencegah wanita yang dikencaninya mengandung anaknya. 

Selama ini tidak ada seorang wanita yang keberatan dengan syarat yang diajukannya. Bagi mereka, asalkan bisa tidur dengannya saja itu sudah merupakan suatu berkah. Tapi wanita ini kondisinya berbeda. Dia sedang kacau. Nama wanita ini pun ia tidak tahu sama sekali. Steven takut jika ia gegabah maka akan timbul masalah di kemudian hari.

Jadi Steven hanya berlama-lama memandangi wajah cantik Celine yang sedang tertidur pulas. Setelah puas dan merasa mengantuk, ia menyelimuti wanita itu dan kemudian ikut tidur di sampingnya sambil meletakkan tangannya yang kekar di atas pinggang ramping milik Celine.

****

Celine bangun di pagi harinya dengan sakit kepala yang terasa menusuk-nusuk. Ia mencoba membuka kedua matanya tapi langsung mengerang ketika cahaya matahari yang masuk melalui jendela menyilaukan kedua matanya. 

Celine mengerjapkan matanya beberapa kali untuk membiasakan diri dengan cahaya matahari yang terang benderang. Setelah ia mulai merasa terbiasa, perlahan Celine mulai memandang berkeliling ke sekitarnya. 

Ia berada di sebuah ruangan tidur yang sangat besar dengan desain klasik yang sangat indah tapi ia sama sekali tidak tahu dimana ia berada. Celine mulai mengurutkan kejadian semalam yang ia alami. Raut wajahnya perlahan berubah ketika ia mulai mengingat satu persatu hal yang terjadi kemarin. 

“Astaga!” seru Celine ketika ia menyadari sesuatu. 

Ia mengangkat selimutnya dan mengintip ke dalam. Wajahnya berubah syok saat menyadari bahwa dibalik selimut ia sama sekali tidak mengenakan selembar pakaian pun. Tubuhnya dipenuhi dengan tanda merah tanda bahwa memang telah terjadi sesuatu semalam. 

“Oh, tidak! Apa yang telah terjadi?” 

Samar-samar Celine mengingat kejadian yang dialaminya kemarin di atas tempat tidur. Ia memaksa pria yang satu pesawat dengannya untuk menjalani hubungan satu malam. Wajah Celine langsung memerah menahan malu tak menyangka jika dirinya berani senekat dan sebrutal itu. 

“Oh, Celine! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau membiarkan dirimu menjadi kacau seperti ini?” Celine menutupi kepalanya dengan selimut seolah dengan bersembunyi di sana bisa membantunya untuk menghilangkan rasa malu yang dialaminya. 

Tunggu dulu! Apakah saat ini ia berada di rumah atau kamar hotel pria itu? Jika benar, kalau begitu dimana pria itu berada sekarang?”

Celine mengedarkan pandangannya berkeliling. Tapi ia tidak menemukan siapapun di ruangan tersebut. Tapi pandangannya kemudian tertuju pada sebuah kertas yang terlipat rapi dan diletakkan di atas bantal berwarna putih. 

Tulisan itu bertuliskan, 

“For You”

Dengan perasaan berdebar, Celine mengambil surat tersebut, membukanya kemudian membacanya.

[Tidurmu pulas sekali jadi aku tidak tega untuk membangunkanmu. Silahkan nikmati tidurmu dan beristirahatlah sampai rasa pusing di kepalamu hilang.]

[Maaf, karena aku harus pergi untuk suatu pertemuan penting]

Celine menenggelamkan diri kembali dibalik selimut putih tebal yang menyelimuti tubuhnya.

Ia tak mungkin berdiam diri di sana dan menunggu sampai pria itu kembali. Mau ditaruh di mana mukanya? Ia harus pergi dari sini atau bisa-bisa nanti kejadian tersebut terulang kembali. Celine tak ingin itu terjadi. Ia segera turun dan berusaha mencari pakaiannya ketika ia mendengar ponselnya berdering.

Celine mencari-cari dimana tas tangannya berada. Dan setelah menemukannya, ia langsung mengangkat telepon.

"Celine Walton! Jika kau tidak sampai di sini dalam waktu 10 menit! Kau akan merasakan akibatnya!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   SAMPAI AKHIR YANG BAHAGIA

    "Nona apakah sudah siap?" ucap Nadia yang begitu terlihat takjub sekali dengan penampilan dari Sinta.Malam ini adalah malam resepsi pernikahan Sinta, gaun yang begitu mewah melekat sempurna di tubuhnya. Benar-benar selera orang kaya itu beda."Cantik sekali,"ucap Nadia sambil mengedipkan mata ke arah Sinta.Sinta terkekeh geli, ia sudah selesai di rias, hanya riasan sederhana saja, ia tak ingin terlalu berlebihan. Toh yang natural natural seperti ini saja sudah bisa membuat ia terlihat cantik."Kamu juga cantik kok," Puji Sinta pada Nadia."Tidak nyangka ya, nona, setelah perjalanan cukup panjang akhirnya Tuhan menghadirkan sebuah kebahagiaan."Sinta menganggukkan kepalanya membenarkan apa yang dikatakan oleh Nadia itu, setelah banyak sekali ujian yang ia dapatkan selama ini, ternyata Tuhan begitu baik memberikan kebahagiaan lengkap dengan yang ia dapatkan saat ini."Benar adanya, setelah hujan pasti akan ada pelangi yang muncul." jawab Sinta, ia mengambil alih Arka yang ada dalam g

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   DENDAM

    Ethan berlalu untuk menghampiri Sinta yang berada di depan pintu, "baiklah kalau seperti itu, perkenalkan saya adalah calon suami Sinta. kami akan menikah sebentar lagi," ucap Ethan dengan begitu bangga sekali mengenalkan sosok wanita bermata sembab akibat menangis tersebut.Carlota menggelengkan kepalanya, tak mengerti dengan apa yang dihadirkan oleh kenyataan saat ini. apakah ia salah atau memang saat ini ia sedang bermimpi?"Bawa dia Pak!" titah Devan yang langsung dianggukan oleh dua orang polisi tersebut, mereka memasangkan borgol ke tangan Sinta dan juga Carlota."Apa-apaan ini, lepaskan saya! saya tidak bersalah." ucap Carlota."Iya saya juga tidak bersalah Pak, mengapa saya diperlakukan seperti ini? lepaskan saya sekarang juga! Apakah kamu tidak tahu siapa kita? kami bisa saja menuntut kalian semua atas pencemaran nama baik." timpal Karla.Bagaskara terkekeh mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Karla itu,"Apakah aku perlu memutar kembali rekaman kejujuranmu tentang Racun ya

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   PEMBALASAN

    "Jadi bagaimana, Apakah kamu sudah berhasil untuk masuk ke rumah itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Papaku?" tanya Sinta, kali ini mereka sedang melakukan pemilihan dekorasi untuk pernikahan mereka, sekalian setelah habis dari sini mereka akan mencicipi beberapa tester dari makanan yang mereka pilih untuk acara pernikahan mereka, yang tinggal satu bulan lagi."Aku sudah mencoba untuk masuk ke rumah itu, Namun ternyata sulit karena saat ini ada sedikit kendala yang membuat mereka tidak menerima orang baru lagi. semuanya dikerjakan secara sendiri-sendiri saja," ucap Ethan yang membuat raut wajah Sinta berubah menjadi murung, ia sungguh ingin tahu tentang perkembangan ayahnya saat ini.Melihat itu, Ethan menggenggam erat tangan sang kekasih, "tapi Devan sudah mengirim seseorang untuk mendekati anaknya Karla,"Sinta menaikkan alisnya, "Maksudnya seperti apa ini?" tanya Sinta."Iya, Devan telah membantuku untuk memecahkan masalah ini, ia mengirim seseorang untuk menca

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   VIRUS CINTA

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   TABUR TUAI

    Carlota menatap laki-laki yang saat ini sudah terbaring di atas tempat tidur, dulu Ia begitu gagah sekali membuat dirinya begitu terpesona hingga tidak memiliki cara lain selain menjatuhkan harga dirinya, sejatuh-jatuhnya agar bisa memiliki laki-laki tersebut. dan Dia adalah Rendra, ayah dari Sinta yang kini sudah lumpuh.Bagaimana dengan laki-laki ini bisa menjadi lumpuh, tidak banyak yang tahu memang, kalau setelah kepergian dari Sinta, Rendra selalu mengurangi dirinya dan tak jarang pula ia terlihat mengkonsumsi obat-obatan yang Carlota sendiri tidak tahu apa itu, mungkin saja itu adalah obat penenang.Tapi bukan masalah obat penenang itu melainkan dengan obat itu yang sudah diubah menjadi sebuah virus yang bisa merusak saraf, sehingga seperti inilah jadinya sekarang. Laki-laki itu terbaring hanya dengan beberapa kali suntikan sajaMemikirkan itu memang sedikit memprihatinkan sekali, mengingat betapa baiknya Rendra ini kepada dirinya dan Karla, awalnya ia tidak memiliki niat untuk

  • SUAMIKU YANG SEMPURNA, TERNYATA ....   KARMA

    Di rumah yang megah dan begitu luas Carlota berjalan mondar-mandir di depan pintu utama menunggu anak semata wayangnya yang sejak tadi belum juga menampakan wajah. Hari sudah begitu larut sekali, entah ke mana perginya Karla itu.Ia Mencoba menelepon anak semata wayangnya itu lagi, meskipun sejak tadi panggilannya tidak sama sekali diangkat oleh Karla."Kemana sih kamu?" Ucap Carlota penuh dengan geram pada layar ponsel yang menampilkan Panggilan kepada sang anak.Sudah berapa kali panggilan pun, ia tidak menghitungnya. Tapi selama itu juga pun tidak ada tanda-tanda Karla akan mengangkat panggilannya.Ia khawatir Sesuatu terjadi kepada sang anak, namun dengan cepat ia langsung menepis semuanya itu, tidak mungkin anaknya melakukan hal yang tidak tidak di luar sana, dan tidak mungkin juga sesuatu yang buruk terjadi kepada anaknya, karena ada seorang Bodyguard yang selalu ia suruh untuk mengikuti Karla ke mana saja anaknya pergi.Mengingat tentang itu, ia kembali berpikir untuk menelpon

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status