Share

BAB. 2 Dijebak

last update Last Updated: 2023-09-27 10:24:02

Yana yang telah berada dibawah pengaruh minuman beralkohol. Mencoba menajamkan penglihatannya dan melihat wajah pria yang sedang menopang tubuhnya saat ini.

"Kamu siapa? Kok berani-beraninya, memeluk tubuh saya?" serunya marah.

Indra dapat mencium bau wine yang sangat menyengat dari tubuh Yana saat ini.

"Tante Yana, ini gue Indra."

"Hah? Indra? Siapa kamu? Saya tidak mengenal Anda! Lepas! Saya ingin pergi dari tempat ini!" ucap Yana lalu menghempas tubuh Indra, sampai pemuda itu terjatuh di lantai.

Namun bersamaan dengan itu, Yana juga terjatuh karena kepalanya yang tiba-tiba pusing dan 

pandangannya menjadi gelap. 

Akan tetapi dengan siap Indra segera bangkit dari lantai. Lalu menahan tubuh Yana yang hampir saja terbentur di lantai keras toilet itu.

"Tante Yana! Bangun! Anda kenapa?" seru Indra khawatir.

Namun Yana tidak merespon. Dia benar-benar pingsan saat ini.

"Sial! Apa yang harus gue lakukan!" Indra juga berada dibawah pengaruh minuman 

beralkohol saat ini.

Dengan sigap pria itu segera menelepon Kaleb, sang asisten untuk mereservasi satu kamar sekarang dan menemuinya di toilet.

Lalu tiba-tiba kepala indra sangat pusing. Ingin rasanya dia segera tidur. Kepalanya sangat berat saat ini.

"Kenapa dengan kepalaku? Please jangan berulah sekarang! Aku tidak boleh pingsan! Aku harus menjaga keseimbangan tubuhku! Kalau bukan aku yang menolong Tante Yana, lalu siapa lagi?" 

Indra sampai terduduk di lantai sambil menopang tubuh Yana yang telah pingsan di atas pangkuannya. 

Pria itu sedang menunggu kedatangan Kaleb saat ini. Tak berapa lama setelah itu, sang asisten datang juga.

"Tuan Muda! Anda kenapa? Siapa wanita cantik ini?" tanya kaleb penasaran.

Sudah, Lo jangan banyak tanya! Antar gue ke kamar itu!" perintah Indra.

Sang pria lalu mencoba menggendong 

tubuh Yana yang pingsan. Entah mendapatkan kekuatan dari mana, tenaga dan energi Indra benar-benar telah terisi kembali saat ini. 

"Tuan Muda, apakah Anda memerlukan bantuan saya?" tukas Kaleb yang meragukan Indra dapat menggendong wanita itu.

"Tidak perlu! Gue masih bisa menggendong tubuhnya

 sampai di dalam kamar! Tunjukkan saja jalannya!" hardik Indra tak suka saat Kaleb menawarkan

 jasanya untuk membantu menopang tubuh Yana.

Tentu saja Indra tidak mengizinkan itu terjadi. Entah kenapa hatinya tidak mengizinkan Kaleb untuk menyentuh sedikit pun kulit tubuh Yana.

"Baik, Bos. Tapi apakah Anda yakin? Soalnya keadaan Anda saat ini juga kurang stabil, Bos." ucap Kaleb lagi. Ternyata sang asisten masih tetap ngotot juga.

"Jangan banyak bacot Lo, Kaleb! Ikuti saja yang gue katakan! Cepat! Apa Lo mau gue pecat?" seru Indra sambil menatap tajam ke arah asistennya.

"Ba ... baik, Bos. Mari ikut saya." Ternyata nyali Kaleb menciut juga karena Indra mengancamnya. 

Lalu pemuda itu pun menuntun sang bos menuju sebuah lift yang akan membawa mereka ke salah satu kamar mewah yang ada di bar itu.

Sesampai di depan kamar, Kaleb segera membukanya. Indra yang sedang menggendong Yana pun, mulai masuk ke dalam kamar itu. Dia lalu meletakkan tubuh Yana di atas tempat tidur. 

Tak lupa pemuda itu menyelimuti Yana sampai ke lehernya. 

Ponsel Kaleb berdering beberapa kali, dia ditelepon oleh Nino yang mengatakan jika ada keributan di lantai bawah. Pemuda itu meminta Kaleb untuk menolongnya.

"Tuan Muda, saya baru saja mendapatkan telepon dari Tuan Nino. Dia sedang diserang oleh beberapa orang tak dikenal. Saya ke bawah dulu," pamit Kaleb.

"Baiklah, pergi selamatkan Nino. Saya ingin beristirahat sebentar di sini. Jangan ganggu saya sampai besok pagi! Kepala saya sangat sakit! Saya ingin tidur sekarang," ucap Indra kepada asistennya.

"Baiklah, Tuan Muda. Ada baiknya Anda memang berdiam diri di dalam kamar. Karena situasi yang kurang kondusif saat ini," ucapnya kepada sang atasan.

Setelah itu, Kaleb pun ke luar dari dalam kamar itu. Dia segera menuju lift yang akan membawanya ke lantai bawah.

"Kalian siapa? Kenapa malah menyerang saya?" seru Nino kepada beberapa orang pria yang memakai topi dan berkaca mata hitam.

Namun orang-orang tersebut, sama sekali tidak menggubris perkataan Nino. Mereka terus saja menyerang sang pria dan beberapa temannya. Kaleb yang baru saja tiba di ruangan itu, juga turut membantu Nino.

Namun orang-orang itu, tersenyum penuh misteri saat melihat Kaleb. Beberapa orang dari mereka segera masuk ke dalam lift menuju ke kamar yang di dalamnya ada Indra dan Yana.

"Ternyata dari tadi gerak-gerik Indra telah mereka buntuti dari sejak dirinya memasuki bar. Sepertinya ada seseorang dibalik layar yang menginginkan kehancuran Indra. 

Dengan dibantu oleh beberapa staf bar bagian kamar yang berjumlah tiga orang perempuan, orang-orang tadi akhirnya bisa masuk ke dalam kamar yang di dalamnya ada Indra dan Yana.

Keduanya terlihat sedang tertidur pulas saat ini. Ternyata Indra akhirnya tidak dapat menahan rasa kantuk dan kepalanya yang sangat berat. Dia pun ikut tertidur satu ranjang dengan Yana.

Salah satu dari orang-orang tersebut tersenyum lega. Ternyata semua berjalan dengan sempurna. Dia lalu memerintahkan para wanita yang bekerja di ruangan itu untuk membuka semua baju Yana.

"Dengarkan perintah saya baik-baik. Buka semua pakaian yang melekat di tubuh mereka! Sekarang! Saya akan membayar kalian dengan sangat mahal!" perintahnya,  setengah berbisik. Agar keduanya tidak bangun.

"Tapi, Tuan. Kami takut ketahuan," ucap salah satu dari para wanita itu. 

"Cih! Dasar kalian!" Lalu pria itu melempar beberapa gepok uang pecahan seratus ribu di depan mereka.

"Lakukan cepat! Itu bayaran untuk kalian!" tuturnya lagi.

Mata para gadis itu langsung berubah menjadi hijau saat melihat rupiah yang sangat banyak di depan mereka.

Dengan segera mereka pun mulai membuka pakaian Yana dan Indra secara bergantian. Sementara orang tadi ke luar dari kamar dan sedang menelepon seseorang di luar sana. 

Tak berapa lama setelah itu, para wanita tadi akhirnya 

ke luar dari dalam kamar pertanda mereka telah selesai menjalankan tugas mereka.

"Tuan, kami telah selesai menelanjangi keduanya. Selanjutnya terserah Anda. Kami tidak mau ikut campur lagi. Permisi!" Lalu mereka pun melangkah dengan cepat meninggalkan tempat itu dengan membawa segepok uang di tangan masing-masing.

Tak berapa lama setelah itu, seorang wanita datang di hadapan pria itu.

"Tuan, ini pesanan Anda." ucap sang wanita.

"Lakukan sesuai perintah, Bos!" serunya lantang.

"Baik, Tuan." sahutnya.

Lalu keduanya pun masuk ke dalam kamar tersebut. Menuju ke arah ranjang di mana Yana dan Indra sedang tidur. Tubuh telanjang keduanya hanya ditutupi oleh sebuah selimut.

Kamar tersebut benar-benar berantakan. Pakaian dan underwear keduanya telah bertebaran di lantai kamar. Sesuai dengan yang diinginkan pria misterius itu.

Lalu perempuan tadi menaburkan darah segar yang ada di dalam sebuah botol kecil, di atas kain seprai.

"Rasain Lo, Indra! Kali ini Lo  tidak akan bisa berkutik lagi!" sinis sang pria. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 119 Bahagia Selamanya

    Hari ini adalah hari yang sangat spesial, tepat lima tahun yang lalu, dua bintang kecil lahir ke dunia, Nathan dan Nala. Indra dan Yana, orang tua mereka, telah merencanakan perayaan ulang tahun yang luar biasa untuk keduanya di sebuah restoran mewah di pinggir Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.Restoran tersebut berdiri megah dengan pemandangan laut yang memukau. Suara ombak yang berdesir dan angin laut yang sejuk menambah suasana yang sempurna untuk perayaan hari ini. Indra dan Yana telah merencanakan segalanya dengan detail dan penuh cinta.Untuk Nala, restoran tersebut dihiasi dengan tema Barbie. Balon berwarna pink dan putih menghiasi langit-langit, dan boneka Barbie berpakaian pesta berdiri di setiap sudut. Meja makan dipenuhi dengan piring dan gelas berwarna pink, dan di tengah-tengah meja terdapat kue ulang tahun bertingkat dengan boneka Barbie di puncaknya. Nala, yang mengenakan gaun pink yang indah, tampak seperti seorang putri kecil.Sementara itu, untuk Nathan, restoran te

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 118 Pengumuman Nama Si Kembar

    Tiga bulan setelah kelahiran bayi kembar, Yana dan Indra merencanakan sebuah acara istimewa di sebuah ballroom hotel bintang lima di bilangan Jakarta Pusat. Mereka ingin mengumumkan nama kedua bayi kembar mereka kepada keluarga dan teman-teman terdekat. Ballroom tersebut dipersiapkan dengan megah untuk acara besar itu.Ballroom hotel bintang lima ini terlihat begitu mewah dan elegan. Langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang memancarkan sinar gemerlap, menciptakan suasana yang penuh keanggunan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan hiasan bunga segar dan dekorasi yang indah. Meja-meja yang ditata rapi dengan kain putih dan bunga-bunga segar yang memberikan sentuhan elegan.Pada acara tersebut, Yana dan Indra memilih untuk menyajikan berbagai kuliner western dan masakan Indonesia kepada para tamu. Mereka ingin memberikan pengalaman kuliner yang istimewa dan memadukan cita rasa internasional dengan cita rasa lokal.Untuk hidangan western, tamu-tamu dapat menikmati pilihan hidangan sepe

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 117 Hari Kelahiran

    Indra sangat gembira karena akan menyambut kelahiran bayi kembarnya. Dia telah melakukan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan aman.Salah satu persiapan penting yang telah dia lakukan adalah membooking rumah sakit terbaik dan dokter yang terbaik untuk membantu Yana melahirkan secara operasi caesar.Indra tahu bahwa kelahiran bayi kembar bisa menjadi proses yang rumit dan membutuhkan perhatian ekstra. Oleh karena itu, dia memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas terbaik dan tenaga medis yang berpengalaman dalam menangani kelahiran bayi kembar.Setelah melakukan riset dan konsultasi dengan beberapa dokter, Indra menemukan dokter yang sangat berpengalaman dalam melakukan operasi caesar untuk kelahiran bayi kembarnya. Dia yakin bahwa dokter ini akan memberikan perawatan terbaik untuk Yana dan bayi-bayi mereka.Indra juga memastikan bahwa rumah sakit yang dia pilih memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Pria itu ingin memastikan bahwa Yan

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 116 Mempersiapkan Kamar Bayi

    Yana dan Indra sedang sibuk mempersiapkan kamar untuk bayi kembar mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Keduanya sangat antusias dan penuh kebahagiaan menyambut kedatangan buah hati mereka yang akan segera lahir.Kamar bayi ini dirancang dengan penuh cinta dan perhatian oleh kedua orang tuanya. Dindingnya dilukis dengan warna-warna cerah dan lembut, seperti biru muda untuk bayi laki-laki dan merah muda untuk bayi perempuan. Yana dan Indra ingin menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi kedua anak mereka.Di sudut kamar, terdapat dua buah tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Tempat tidur bayi laki-laki dilengkapi dengan selimut berwarna biru muda yang lembut dan bantal dengan motif yang lucu. Sementara itu, tempat tidur bayi perempuan dilengkapi dengan selimut berwarna merah muda yang manis dan bantal dengan motif bunga-bunga.Di sebelah tempat tidur bayi, terdapat lemari pakaian yang terorganisir dengan rapi. Lemari ini memiliki bany

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 115 Acara Baby Shower Untuk Si Kembar

    Berselang tak lama setelah acara tujuh bulanan, Indra merasa semakin bersemangat untuk menyambut kedatangan bayi kembar mereka. Dia pun memutuskan untuk merancang acara baby shower yang istimewa untuk istrinya, Yana, dan kedua bayi yang masih berada di dalam kandungannya. Semua persiapan pun dimulai dengan penuh keceriaan.Di suatu pagi yang cerah, Indra duduk di ruang keluarga dengan secangkir kopi di tangannya. Dia sedang merencanakan acara baby shower dengan penuh antusiasme. Yana, yang duduk di sebelahnya, melihatnya dengan senyuman."Sayang, apa yang sedang kamu rencanakan untuk acara baby shower bayi-bayi kita?" tanya Yana kepada suaminya."Aku ingin membuat acara yang spesial untukmu dan bayi-bayi kita, Sayang. Aku berpikir untuk mengundang keluarga dan teman-teman terdekat kita. Bagaimana menurutmu?" tutur Indra."Aku suka ide itu! Aku senang bisa berbagi kebahagiaan ini dengan orang-orang terdekat kita." sahut Yana antusias."Aku juga berpikir untuk mengadakan beberapa permai

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 114 Acara Tujuh Bulanan Kehamilan kembar Yana

    Hari ini, tepat tujuh bulan usia kandungan Yana, Mami Endang dan Mami Lila sedang sibuk mempersiapkan acara tujuh bulanan untuk kehamilan kembar Yana. Acara ini akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan.Mami Endang dan Mami Lila mulai pagi-pagi sekali dengan semangat tinggi, keduanya telah sampai di lokasi acara. Mereka berdua berkoordinasi dengan baik untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Mami Endang mengatur dekorasi dan tema acara, sedangkan Mami Lila bertanggung jawab atas makanan dan minuman yang akan disajikan."Sudahkah kita memilih tema untuk acara ini, Jeng Endang?" tanya Mami Lila sambil mengecek daftar persiapan."Ya, Jeng Lila. Kita akan mengusung tema 'Kembaran Yang Bahagia' untuk merayakan kehamilan kembar Yana. Aku sudah memesan dekorasi yang sesuai dengan tema tersebut," jawab Mami Endang sambil menunjukkan beberapa contoh dekorasi yang telah dia pilih.Mereka berdua lalu melanjutkan dengan memilih menu makanan dan minuman.

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 113 Surprise Rumah Baru

    Indra, seorang suami yang bertugas jawab dengan keluarganya Telah lama merahasiakan sebuah proyek besar dari istrinya, Yana. Dia telah mempersiapkan sebuah rumah mewah di kawasan elit untuk keluarga kecilnya. Yana, yang sedang hamil anak kembar mereka, tidak tahu apa-apa tentang ini.Rumah itu berdiri megah di tengah kawasan elit, Kemang Residen. dengan arsitektur modern yang elegan. Dinding-dindingnya dicat dengan warna putih bersih, memberikan kesan mewah dan elegan. Taman di depan rumah dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan tanaman hijau, menciptakan suasana yang segar dan nyaman.Indra telah merencanakan ini dengan sangat hati-hati. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk Yana dan anak kembar mereka yang akan lahir. Pria itu bekerja keras, menghabiskan waktu dan energi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.Indra memulai perencanaan rumah mewah ini dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh keluarganya.

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 112 Merayakan Kehamilan, Bersama Kedua Sahabat

    Kabar kehamilan Yana juga terdengar kepada kedua sahabatnya, Cici dan Anggi. Untuk itu setelah pulang kerja pada sore hari, keduanya berencana untuk mengunjungi Yana di apartemennya. Keduanya berencana untuk ke mall terlebih dahulu dalam rangka membeli buah tangan mereka untuk Yana dan bayinya.Sepertinya Cici dan Anggi masih belum mengetahui jika Yana sedang hamil anak kembar saat ini. Cici dan Anggi tiba di mall dengan senyum ceria di wajah keduanya. Dengan Penuh semangat keduanya membawa tas belanja mereka yang untuk memilih beberapa hadiah yang akan diberikan kepada Yana yang sedang hamil. Mereka langsung menuju ke sebuah toko perlengkapan bayi yang gemerlap dengan warna-warni pernak-pernik untuk bayi yang sangat banyak."Anggi ... lihat ini, baju bayi ini terlalu lucu! Bagaimana kalau kita beli satu untuk Yana?" ucap Cici. "Oh ... benar sekali, Cici! Lihat botol susu dengan desain yang imut ini. Pasti bayinya akan suka!" sergah Anggi.Mereka pun berjalan melewati rak-rak pen

  • SUGAR MOMMY KESAYANGAN    BAB. 111 Makan Bersama Keluarga Besar

    Kehamilan kembar Yana membawa kegembiraan melimpah kepada kedua keluarga besar, Keluarga Aharon dan Keluarga Handoko. Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi mereka, yang telah lama menanti kehadiran cucu. Papi Irwan dan Papi Candra, sebagai calon kakek, sungguh tak sabar untuk menyambut kelahiran dua cucu sekaligus.Pada suatu hari yang cerah di Kota Jakarta, Mami Lila dan Mami Endang, ibu dari Indra dan Yana, berkumpul untuk merancang makan bersama sebagai bentuk perayaan kehamilan Yana. Makan bersama itu akan dilaksanakan di Rumah Keluarga Handoko.Ruangan besar di dalam rumah itu telah dibersihkan dan dirapikan dengan baik untuk menyambut kedatangan Yana dan Indra. Sementara itu, aroma masakan yang menggoda mulai tercium dari dapur."Inilah momen yang kita tunggu-tunggu, Jeng. Kehadiran kedua cucu ini pasti akan memberikan warna baru dalam keluarga kita." tutur Mami Lila kepada besannya."Benar sekali, Jeng Lila. Ayo kita rancang makan bersama yang istimewa untuk merayakan berita

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status