Share

Bab 154

Adelia sudah berada di dalam kamar hotel, menyimpan sebuket bunga di meja sebelah televisi, diraihnya secarik kertas yang menyelip di tengah – tengah hiasan bunga.

Adelia berjalan menuju kursi, duduk dengan menyilangkan kakinya, perlahan tanganya membuka secarik kertas tersebut.

***

Tahukah kamu…hari – hari yang kulalui, ‘Kesedihan dan kehampaan’.

Tahukah kamu…berapa berat waktu yang kulalui, ‘Rindu dalam diam’.

Tahukah kamu…Kesedihan, Kehampaan, dan Rindu, mengikat hatiku dalam namamu, ‘Adelia Maheswari’.

Betapa bodohnya aku, mengatakan semua ini setelah menyakitimu sangat dalam.

Aku datang bukan untuk memintamu memahamiku, tentang betapa rapuhnya aku tanpamu,

Tapi, untuk cinta dan masa depan kita,

Karena aku datang bukan untuk pergi, ingin menetap selamanya, sebagai rumah yang nyaman.

Dan aku tahu, cinta tidak bisa dipaksa, begitu juga hatimu.

Aku Tunggu di tempat pertama kali kita bertemu, di waktu yang sama.

Entah menjadi saksi bisu yang sama atau saksi bisu tentang luka untukku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status