Share

Bab 5b. Luluh

Author: Aryan Lee
last update Last Updated: 2025-02-24 09:32:34

Tiba-tiba pembicaraan mereka terhenti ketika mendengar teriakan Kang Yahya dari kamar tamu.

"Mas Zian belum pulang Teh?" tanya Rani yang terkejut mendengarnya.

"Belum, tadi Teteh suruh istirahat di kamar tamu. Cepat lihat dia!" jawab Teh Ratih sambil berseru.

Rani segera menuju ke kamar tamu untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Ia Kang Yahnya sedang berusaha menyadarkan Zian.

"Ambil kompres, badan suamimu panas sekali!" seru Kang Yahnya yang segera dikerjakan oleh Rani.

Dengan telaten Rani mengompres suaminya yang tampak pucat. Ia tidak kaget Zian tiba-tiba pingsan karena selama mereka menikah, sudah beberapa kali seperti ini kalau sedang kelelahan.

"Jangan pergi Rani, maafkan Mas!" Zian mengigau yang membuat Rani tertegun mendengarnya.

Tiba-tiba Rani melihat Zian terisak dan terbangun sambil menjambak rambutnya dengan ketakutan.

"Tidak Rani, Mas tidak mau pisah sama kamu!" racau Zian dengan mata yang masih terpejam.

"Mas tenanglah, aku di sini!" sahut Rani sambil menggenggam tangan suaminya dengan erat.

Mendengar itu, Zian langsung membuka matanya. Melihat Rani di sisinya, ia langsung memeluknya dengan erat seraya memohon, "Tolong jangan pergi Ran. Mas sangat menyesal dan minta maaf!"

"Mas pasti mimpi, aku tidak pergi ke mana-mana. Badan Mas panas sekali, aku ambil obat dulu ya!" ujar Rani yang tiba-tiba jadi cemas. Ketika hendak beranjak mengambil paracetamol, Zian tidak mau melepaskan tangannya.

"Jangan pergi, Mas nggak mau pisah sama kamu!" ujar Zian yang semakin erat memeluk Rani.

Melihat keadaan Zian seperti ini membuat hati Rani luluh dan tak berdaya. Cinta itu semakin kuat menyuruhnya untuk tetap bertahan di antara luka yang telah tercipta. Seperti menggenggam mawar yang durinya menusuk tangan. Sakit, tapi tidak bisa melepaskan.

Cinta telah membuat Rani mengambil keputusan yang bertolak belakang dengan logikanya.

"Aku memaafkan kekhilafan Mas dan siap menerima anak itu untuk kita besarkan bersama. Kita jalani pernikahan ini dengan sebagaimana mestinya!" ujar Rani sambil membalas pelukan Zian dengan terisak.

Mendengar itu Zian tampak terharu dan merasa beruntung memiliki istri seperti Rani. Sambil menitikkan air mata ia kemudian berucap, "Terima kasih atas pengertianmu Sayang. Mas janji akan bersikap adil!"

Rani tampak mengangguk dan menyahuti, "Iya Mas, tolong jangan bohongi aku lagi dengan alasan apa pun!"

Zian tampak mengangguk dan merasa bersukur Rani mau memaafkan dan menerima alasannya. Ia kemudian berjanji akan selalu jujur dalam segala hal.

Rani telah memutuskan untuk bertahan. Mempertahankan rumah tangga dan cinta yang dimilikinya, meskipun jauh didasar lubuk hati rasa itu mulai terkikis oleh ketakutan yang mungkin saja terjadi.

Setelah minum obat dan makan siang, demam Zian sudah turun. Ia kemudian mulai bicara baik-baik dengan istrinya.

"Kita pulang ya!" ajak Zian sambil menatap Rani dengan penuh harap.

"Aku akan pulang Mas, tapi tidak hari ini. Aku tidak enak sama Teh Ratih, kalau datang cuma merepotkan saja," tolak Rani secara halus. Padahal ia masih butuh waktu untuk menerima kenyataan ini.

"Ya sudah, kalau gitu Mas temani sampai kita pulang," sahut Zian yang takut kehilangan Rani.

Rani menatap Zian dengan saksama. Terlihat ketakutan di mata pria yang dicintainya itu. Ia kemudian berkata, "Mas kan harus kerja dan harus menemani ...." berat rasanya menyebut nama wanita itu.

"Sejak kamu tidak pulang ke rumah, Mas langsung cuti. Aku juga mematikan ponsel agar Dahlia tidak mengganggu," ujar Zian menjelaskan.

Mendengar itu Rani merasa senang, tetapi tidak dengan sisi kemanusiaannya.

"Jangan begitu Mas, ingat Lia sedang hamil muda. Bagaimana kalau terjadi sesuatu sama dia dan Mas tidak bisa dihubungi?" ujarnya yang tidak mau egois.

Setelah berpikir sejenak, Zian kemudian mengambil ponselnya. Baru saja dihidupkan terdengar beberapa kali notif pesan. Belum lagi panggilan tidak terjawab yang cukup banyak.

"Dahlia ngidam parah dan ...." Tiba-tiba ponsel Zian berdering. Terlihat sebuah nama yang selalu ingin bersamanya, tetapi ia mengabaikan telepon itu sampai tidak terjawab.

"Pulanglah Mas, Dahlia lebih membutuhkanmu!" seru Rani seolah tahu apa yang suaminya pikirkan.

Zian tampak menggeleng seraya berkata, "Mas tidak akan pulang tanpa kamu!"

"Sudah waktunya Mas mulai menjadi suami yang adil!" sahut Rani mengingatkan tanggungjawab Zian.

"Janji, kamu tidak akan meninggalkan Mas?" ujar Zian yang dijawab anggukan oleh Rani.

"Aku pasti akan pulang dan selama di sini aku janji akan selalu berkomunikasi dengan Mas!" sahut Rani agar suaminya percaya.

Setelah hatinya merasa tenang, Zian kemudian pamitan kepada Teh Ratih dan Kang Yahya untuk pulang.

"Mas, akan jemput kamu tiga hari lagi!" ujar Zian sebelum masuk ke mobil.

"Iya Mas, nanti kita saling berkabar saja!" sahut Rani yang segera menyalami tangan suaminya.

Setelah mencium kening istrinya, Zian kemudian masuk ke mobil dan meluncur pergi.

Sementara itu Rani tampak mengiringi kepergian suaminya dengan seulas senyum. Ketika mobil Zian kian menjauh, tiba-tiba air matanya berjatuhan.

"Ya Allah, tolong kuatkan aku dalam menjalani pernikahan poligami ini!" doa Rani yang merasa belum sanggup untuk meraih surga yang tak pernah diinginkannya itu.

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
sok luuhh...gaya" nyuruh suami loh ngurus bini muda..
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei njing, sok2 pengertian kau njing. kau yg menyuruh2 suamimu utk bersikap adil dan bersiap2 ajalah kau otw menuju janda. menye2,goblok,sok baik
goodnovel comment avatar
Zalfa Meisya
cewek goblok
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 50. Akhir yang Indah

    'Aku sudah tidak sanggup lagi menjadi istrimu Mas. Aku pulang ke Bekasi dan akan mengajukan gugatan cerai. Soal hak asuh Rizqi aku serahkan kepadamu. Tapi sampai keputusan itu tiba tolong izinkan dia tinggal bersamaku. Aku juga siap kalau Mas pekerjakan untuk merawat Rizqi. Jadi dia tidak kekurangan kasih sayang seorang ibu!'Zian menghela nafas panjang membaca pesan yang dikirim oleh Dahlia. Mungkin perpisahan solusi terbaik dari kemelut rumah tangga mereka selama ini. Apalagi ia sedang berjuang untuk mendapatkan Rani kembali. Dengan begitu ia tidak perlu menjaga perasaan Dahlia lagi. "Baiklah aku setuju," balas Zian singkat. Sambil menunggu perkembangan kasus yang menjerat Rani, Zian memutuskan untuk pulang dulu. Ada beberapa urusan yang harus diselesaikan secara langsung terutama soal pekerjaan. Akan tetapi, ia telah membayar orang untuk terus mengikuti Rani dan melaporkan apa pun yang dilakukan wanita itu. Namun, baru saja sampai di Jakarta. Carina menghubunginya terus. Awalnya

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 49. Satu Atap

    Azka memeluk Rani dengan erat. Untuk pertama kalinya ia melihat istrinya begitu terpukul hebat. Siapa pun pasti akan syok mendapat serangan bertubi-tubi di dunia maya dan di kehidupan nyata. "Sudah tenanglah, ada aku!" seru Azka sambil mengusap punggung Rani. Azka memang seorang IT, tapi tidak bermain media sosial. Namun, kali ini demi nama baik istrinya ia akan berselancar di dunia maya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, ia menghapus postingan itu dan media sosial milik Rani.Azka memang telah menghentikan bullyan netizen, tetapi tidak dengan sanksi sosial ditempat kerja dan lingkungan rumah Rani. Semua sudah mencap istrinya sebagai pelakor. "Sekarang aku tidak punya pekerjaan lagi Ka. Karirku hancur dalam sekejap," ujar Rani sambil menyeka air matanya. "Jangan dipikirkan, aku tahu ini berat. Tapi kamu harus yakin semua akan baik-baik saja. Sekarang lebih baik kamu menenangkan diri dan fokus mencari orang yang telah melakukan semua ini. Kita tidak boleh tinggal diam!" sahut Azka

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 48. Konspirasi

    Udara di dalam kamar hotel terasa lebih pengap dari biasanya. Zian duduk dengan ponsel di tangan sambil terus menatap foto Rani. Ada kemarahan, ambisi dan kekesalan yang terpancar dari sorot matanya. Namun, ia tidak tahu harus melakukan apa untuk melampiaskan semua rasa itu. Zian menghela napas rasanya sakit sekali. Menerima kenyataan bahwa Rani benar-benar telah membangun hidup yang stabil bersama Azka. Jujur sampai kapan pun ia tidak akan bisa menerima takdir yang menyatukan kedua insan itu dengan alasan apa pun. Zian perlahan membuka catatan di ponselnya. Ia kemudian menuliskan catatan pribadi yang tak pernah ditunjukkan pada siapa pun. Di layar, kalimat demi kalimat muncul campuran amarah, cinta, dan luka akan takdir yang sangat menyakitkan. 'Aku tidak marah kalau kamu bahagia, Rani. Aku cuma kesal karena bukan aku yang membuatmu seperti itu. Aku benci melihatmu tersenyum untuk orang lain. Tapi aku lebih benci pada orang yang telah membantumu pergi dariku.'Ketika pikiran dan p

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 47. Kembalikan Dia

    Tangan Rani terasa gemetar dengan jantung berdetak cepat ketika mengemudi sejak meninggalkan parkiran. Hatinya benar-benar tidak tenang, tapi ada satu rasa yang menguat dalam dirinya yaitu cemas. Untuk pertama kalinya, ia menghadapi Zian dengan kepala tegak, berani tanpa amarah, dendam, dan air mata. Namun, ada rasa takut yang mulai menyeruak di hati Rani. Kehadiran pria itu bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Rani takut kalau Zian mengusik pernikahannya dengan Azka. Ia paham betul sifat mantan suaminya itu, gigih dan pantang menyerah. Rasanya tidak mungkin Zian akan pulang begitu saja. Ketika sampai di rumah, Rani segera masuk dan mengunci pintu. Ia kemudian menenangkan dan memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Seandainya ada Azka mungkin Rani lebih tenang dan siap menghadapi semua ini. "Ya Allah, takdir apalagi yang harus aku alami?" tanya Rani dengan kecemasan yang melanda. Rani segera mengeluarkan ponsel dan menghubungi suaminya. Setelah beberapa kali tidak terja

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 46. Rindu Dalam Hampa

    Lima tahun telah berlalu sejak Rani pergi dari kehidupannya. Namun bagi Zian, waktu seolah tak pernah benar-benar menyembuhkan. Justru tiap detiknya menjadi pengingat, bahwa ada satu kesalahan fatal yang tak bisa ia tarik kembali. Lalai membiarkan wanita sekuat dan setulus Rani pergi begitu saja.Pernikahannya bersama Dahlia jauh dari kata bahagia. Bahkan, sejak dua tahun terakhir, mereka telah memilih untuk tidur di kamar yang berbeda. Tak ada lagi percakapan hangat, apalagi tawa yang pernah ia dambakan dari sebuah rumah tangga. Setiap kali melihat Dahlia, hatinya justru makin sesak karena di balik senyum istrinya itu, ia justru melihat bayangan Rani yang tak pernah hilang. Zian tahu, itu tidak adil. Tapi ia tak bisa membohongi dirinya sendiri.Sampai saat ini Zian masih menganggap Dahlia yang menyebabkan Rani pergi. Bukan hanya raga tapi juga jiwa dan cintanya. Dahlia yang awalnya sangat tergila-gila sama Zian. Lama-lama perasaannya jadi hambar. Ia merasa lelah dengan sikap suaminya

  • SURGA YANG TAK DIINGINKAN   Bab 45. Cahaya di Ujung Luka

    Azka terus berdoa agar Allah memberikan kesempatan untuknya membahagiakan Katy. Sementara itu Carina terus menangis karena takut kehilangan anak satu-satunyaAkhirnya, doa Azka terkabul Katy berhasil melewati masa kritis. "Pasien atas nama Katy selamat dan sudah siuman," ujar suster memberitahu. "Alhamdulillah, Allahuakbar," ucap Azka dengan penuh syukur dan segera menemui Katy. Rani juga tampak turut senang mengetahui keadaan anak sambungnya itu. Ia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Katy yaitu pengorbanan seorang istri dan ibu. "Sehat terus ya Sayang," ucap Rani sambil tersenyum. Ia memang tidak bisa memeluk Katy, tapi kasih sayangnya sudah diberikan dengan tulus. Katy tidak banyak bicara hanya senyum dan tatapan yang penuh harapan. Ia terus memegangi tangan Azka dan Carina. Seolah ingin selalu bersama kedua orang tuanya. "Papi, Mami, jangan tinggalin aku!" pinta Katy dengan wajah yang pucat. "Iya Sayang, kami akan selau mendampingi mu sampai sembuh," janji Azka samb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status