Share

Ditto

Di atas meja dokter, pandangan Zerikyu enggan lepas dari telapak tangannya. Selagi menunggu dokter membawa hasil, Zerikyu hanyut dalam lamunan. Pada tiap-tiap denyutan nadi, ada asa yang semakin besar. Ia membalikkan telapak. Kerutan di dahi makin tampak. Lecetnya masih membekas.

Semenjak pulang dari Slovenia, gejala sindrom karpal belum pernah lagi muncul. Logikanya, harus ada yang berakhir parah setelah ia memukuli Tiger. Seharusnya, tangannya tak bisa bergerak bebas, apalagi digunakan buat menyeret koper dari hotel. Kemudian, lanjut ke bandara dan berakhir di apartemen. Perjalanan singkat, tapi terasa panjang dan melelahkan.

Dengan segala keanehan itu, Zerikyu memilih diam. Ia juga tidak memberitahu Milky perihal spekulasinya yang menganggap sindrom ini sembuh sendiri. Kali pertama Milky bertanya keadaannya pasca kejadian di museum, Zerikyu berdalih waktu itu hanya perkelahian kecil dan ia lebih banyak menghindar. Garis tipis selalu mencuat di antara keajaiban dan harapan bo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status