Share

Part20

"Emang kamu mau?" tanya dia.

Kini mata Dwi yang melotot menatap wajah suaminya. Tanpa rasa canggung sedikit pun laki-laki itu bertanya pertanyaan bodoh yang dia sendiri tahu jawabannya.

"Mas jangan mimpi! Lebih baik Dwi jadi janda daripada berbagi suami dengan wanita itu!" Dwi dengan ketus menjawab.

"Oh, kamu nggak rela. Baguslah. Makanya jangan sok-sokan minta cerai." Dimas menahan senyum mendengar jawaban jujur istrinya.

Dwi tergagap. Dia sama sekali tidak bermaksud membuat laki-laki itu menjadi besar kepala.

"Udah ngomongnya? Ngapain lagi?" Dimas mengulurkan tangannya. "Sini, balikin bukunya!"

"Ini milik Dwi. Ngapain Mas minta?"

"Itu cuma pelajaran dasar. Kalau cuman seperti itu, kamu bisa tanyain ke Mas nanti."

"Nggak perlu! Dwi nggak butuh apa pun dari Mas Dimas!" Dwi mengentakkan kaki, lalu berjalan menjauh memeluk buku itu.

"Mau ke mana?"

"Tidur!"

"Lupa, kalau ini kamar kamu?"

Dwi mendengus kesal, lalu berbalik dan memanjat naik ke tempat tidur.

"Kapan mulai masuk kantor?" Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status