Share

merindu

Cahaya matahari, menerobos masuk melalui celah-celah dinding jendela yang begitu mewah dari atas kamar hotel. Arum sudah terbangun. Ia berjalan ke arah balkon hotel , kakaknya Levin tertidur disova berselimutkan jas yang ia pakai semalam. Ketika Arum memanggil dan menggoyangkan tubuh Levin, ia merubah posisi tidur menghadap tembok dan menarik jas sampai leher.

"Mas, Levin!"

Panggilan itu nyaris pelan, membuat Levin begitu terluka. Membayangkan jika nanti ia selalu dibangunkan Arum. Saat menjadi istrinya, namun sekarang hanya akan menjadi bayangan belaka.

"Mas! Mas Levin! Sudah siang!" lirih Arumi seraya menarik jasnya dengan pelan.

"Malas, lah, hari minggu juga, Rum." Levin tanpa membuka mata.

"Jadi, Mas mau disini saja?"

"Ya, aku mau tidur seharian, dan aku tak peduli."

Arum tahu hatinya sedang terluka, namun seiring berjalannya waktu pasti ia akan mengerti dan luluh.

"Ya ampun, Mas ayolah!" ajak Arum gemas kemudian menarik paksa lengan kakaknya.

Arum beeusaha membangunkan Lev
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status