Share

Bab 3

Author: Sulas
Aku menegangkan seluruh tubuhku, bahkan jari-jari kakiku pun ikut menggeliat tegang.

Sahabatku ada di sebelah. Kalau saja dia menoleh sekarang, dia pasti akan melihat aku sudah bangun dan sedang dipermainkan suaminya dengan ekspresi penuh gejolak.

Hatiku panik, pikiranku kacau.

Namun, rasanya juga sangat menggugah dan menggoda!

Tubuhku jadi sangat sensitif, panasnya seperti dicelupkan ke dalam minyak mendidih.

Entah sudah berapa lama, akhirnya sahabatku pun kelelahan. "Sayang, aku nggak kuat lagi. Kita lanjutkan besok saja, ya?"

Lalu, dia pun balik badan dan langsung tertidur, suara napasnya pun menjadi stabil.

Aku pun lega, akhirnya selesai juga.

Akan tetapi, anehnya, aku merasa sedikit kecewa. Kenapa cepat sekali berhenti?

Namun, di detik berikutnya, Ezra malah langsung menindihku!

"Dia sudah tumbang, sekarang giliranmu."

Hah?

Orang ini benar-benar tak waras!

Dia mau berhubungan intim di depan sahabatku?

Jantungku serasa mau meledak karena takut!

Aku langsung mendorong dadanya, tetapi otot dadanya begitu keras, penuh aura maskulin.

Namun, ini jelas kelewat batas!

Kalau sahabatku tahu aku bermain api dengan suaminya, persahabatan kami pasti hancur!

"Tu ... turun dari tubuhku!"

Aku berusaha menolak dengan suara lirih.

Namun, Ezra tak gentar, malah membisikkan kata ancaman di telingaku.

"Kalau kamu buat istriku bangun, aku nggak tanggung jawab, ya. Nanti aku akan bilang kamu yang mulai duluan."

Begitu bilang begitu, dia langsung menarik kepalaku dan menciumku tanpa ampun.

Dia tahu aku takut membangunkan sahabatku, jadi dia makin menjadi-jadi.

Saat dia membobol pertahananku, ciumannya begitu mendominasi sampai aku nyaris kehabisan napas.

Dengan sahabatku yang tertidur di sebelah, sensasi aneh itu menyebar ke seluruh tubuhku.

Bagian bawah tubuhku bahkan makin tak terkendali.

Aku mengintip ke arah sahabatku. Sepertinya, dia benar-benar lelah dan tidur sangat pulas.

Itu sedikit melegakan.

Namun, pikiranku belum sepenuhnya hilang kendali.

"Nggak bisa! Turun sekarang! Kalau sahabatku tahu, kita akan tamat!"

"Dia cinta mati sama kamu. Kalau sampai tahu, dia pasti hancur!"

Aku berusaha menyadarkannya.

Namun, dia sudah dikuasai hasrat, tak mendengarkan sedikit pun. Tangan kasarnya kembali bergerak melampaui batas.

Dia tahu cara mempermainkan emosi perempuan dan aku pun langsung terjerat.

Mulutku terus mengatakan tidak, tetapi tubuhku tak bisa diajak kompromi dan malah bereaksi atas gerakannya.

Bahkan aku tak sadar tubuhku menegang, berharap lebih dari ini.

Dalam hati, aku marah pada diriku sendiri. Betapa rendahnya aku, bisa-bisanya berhubungan intim dengan suami sahabat sendiri.

Namun, dalam tekanan situasi dan ketegangan itu, tubuhku makin tak terkendali.

Aku panik. Apa yang harus kulakukan?

Lalu, dia membuka paksa kakiku.

Aku ketakutan. Kesadaranku langsung kembali dan buru-buru menahan gerakannya.

"Nggak! Jangan!"

Karena takut membangunkan sahabatku, aku tak berani melawan keras-keras dan hal itu malah disalahartikan oleh Ezra sebagai sinyal malu-malu kucing. Dia bahkan menepuk pantatku dengan ringan.

"Berhenti berpura-pura. Sebentar lagi kamu akan sangat puas."

"Bukan begitu ...." Tubuhku makin lemas. Aku mencoba membantah dengan suara lirih.

Ezra adalah pria bertubuh besar dengan tinggi hampir 190 cm, sedangkan aku hanya seorang wanita mungil yang kecil dan lemah.

Aku tahu malam ini aku takkan bisa lolos darinya.

Baik paksaan darinya maupun respons tubuhku, semuanya seolah ikut menyerah.

Pikiran gila itu muncul lagi. Bukankah sahabatku sendiri yang bilang ingin berbagi suami denganku?

Kalau sudah seperti ini, pasti sesuai dengan rencana sahabatku.

Memikirkan itu, tanganku jadi lemas, tak lagi bisa melawan.

Melihatku begini, Ezra makin bersemangat, lalu menarik paksa pakaian dalamku yang sudah basah.

Aku tahu segalanya akan terjadi malam ini. Seluruh tubuhku seakan terbakar, logikaku hancur oleh hasrat yang memuncak.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dedi Irawan
menarik sekali buat saya .tapi klu kayak gini cerita gak puas
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 9

    Pada saat ini, obat tetes mataku langsung bereaksi, air mataku pun mengalir deras. "Martin, kenapa kamu setega ini padaku? Kita sudah sepakat untuk saling setia selamanya. Bahkan saat kamu cuma bisa main beberapa detik saja, aku nggak pernah mempermasalahkan! Tapi, kamu malah selingkuh, bahkan tidur di ranjangku bersama wanita lain! Bahkan dia pakai baju tidurku! Parahnya lagi, dia itu sahabatku sendiri! Kamu bukan cuma menyakitiku, tapi juga menghancurkan rumah tangga orang lain! Masih pantaskah kamu disebut manusia?"Sambil berkata begitu, kukuku yang runcing langsung mencakar wajah suamiku dengan ganas. Ezra ikut menghajarnya tanpa ampun.Akhirnya, suamiku sadar. Dia berteriak, "Kalian ini, kalian sudah tahu semuanya, ya? Berani-beraninya mempermainkan aku!"Mendengar itu, Ezra makin beringas dan pukulannya jadi makin brutal.Rapat pemegang saham yang seharusnya formal, langsung berubah jadi kekacauan.Selama ini suamiku sering menyalahgunakan jabatannya dan menindas bawahannya. Rek

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 8

    Setelah membaca semua isi percakapan itu, aku bukan hanya terkejut, tetapi lebih merasa sakit hati dan kecewa.Sekalipun hanya sebentar jadi suami istri, biasanya masih ada sisa rasa. Namun, dia bukan hanya berubah, malah bahkan tega menjebakku dengan cara keji.Martin, oh, Martin. Kalau kamu bisa sejahat ini, jangan salahkan aku kalau aku juga akan membalas dengan cara yang sama.Aku tahu Ezra memberitahuku kebenaran itu pasti dengan perjuangan batin yang berat. Kalau dia memang juga jadi korban, aku bisa bekerja sama dengannya.Aku langsung menelepon Ezra dan menceritakan semua yang baru saja aku tahu.Ternyata, dia memang benar-benar tidak tahu apa-apa lantaran dia terdiam cukup lama.Bahkan lewat suara di telepon, aku bisa merasakan betapa marah dan hancurnya dia.Dengan tenang, aku mengusulkan ideku, "Ezra, menurutku, kita bisa bekerja sama buat membalas mereka."Ezra akhirnya bisa lebih tenang juga, meski masih terdengar bersalah dan terus meminta maaf."Kamu wanita yang baik. Ak

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 7

    Namun, Ezra yang baru saja pergi belum ada sepuluh menit, malah kembali lagi.Begitu melihatku, Ezra langsung menunjukkan ekspresi rasa bersalah, lalu membungkuk dalam-dalam padaku."Maaf, aku sudah bohong padamu. Bukan cuma aku, Kak Martin juga membohongimu.""Aku tahu kamu sangat ingin mempertahankan hubungan kalian. Tapi, kenyataannya dia sudah nggak cinta kamu lagi. Dia punya wanita lain."Aku terkejut sampai kepala terasa kesemutan. Aku menatapnya dengan bingung."Yang tadi aku bilang cuma separuhnya yang benar. Memang aku ada di bawah tekanannya, tapi alasan dia menyuruhku mendekatimu itu bukan karena ketertarikannya pada hal-hal aneh. Dia sengaja memintaku merayumu karena dia ingin memutuskan hubungannya denganmu."Hatiku langsung terasa nyeri. Dulu, aku dan suamiku pernah berjanji, kalau salah satu dari kami berselingkuh, orang itu harus keluar dari rumah tanpa membawa apa pun.Apa mungkin Ezra berkata jujur? Suamiku benar-benar merancang semua ini hanya demi bisa cerai tanpa m

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 6

    Aku makin terbawa suasana. Dari sudut mataku, bisa kulihat jelas perut berotot Ezra, delapan kotak sempurna, dengan bulu halus di perutnya yang turun sampai ke bagian resleting celana.Sentuhan tangan Ezra yang kasar membuat tubuhku seperti tersetrum, bagian bawahku sudah basah karena reaksi spontan.Ezra mengecap pelan, seolah menyesali sesuatu.Aku langsung tersadar.Tidak, apa yang sebenarnya sedang aku lakukan ini?"Sayang, aku ... aku nggak mau lanjut."Aku bisa merasakan tubuh Ezra langsung menegang. Dia pasti terpaksa menghentikan tindakannya dan menoleh gugup ke arah suamiku.Namun, suamiku justru memberikan ciuman lembut di tulang selangka, bahu, hingga telingaku. "Tenang, Sayang. Sebentar lagi, kamu akan bahagia."Bukankah laki-laki paling tidak tahan kalau pasangannya selingkuh?Apa yang dipikirkan suamiku sekarang? Kenapa dia malah membiarkan aku disentuh laki-laki lain?Ezra memang luar biasa, tahu benar cara membuat perempuan merasa istimewa.Aku dibuat lemas tak berdaya,

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 5

    Suamiku saat itu masih mengenakan setelan kerja yang rapi dan gagah, terlihat sangat memikat. Aku tak bisa menahan diri untuk meraih dan mencoba membuka kancing bajunya, tetapi tanganku malah ditahan olehnya.Dia mengeluarkan sabuk kulit, lalu mengikat tanganku, dan membisikkan napas hangat di telingaku."Sayang, selama ini kamu sudah bekerja keras. Malam ini, suamimu ini mau ajak kamu coba sesuatu yang seru."Seluruh tubuhku bergetar dengan penuh harapan, tetapi aku masih mencoba meredamnya."Jangan terlalu gila, ya. Ini di hotel, entah kedap suara atau nggak ...."Namun, dia langsung menutup mataku dengan dasi sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku."Sayang, jangan banyak gerak. Nikmati saja, sisanya biar aku yang urus. Aku janji, kamu akan ketagihan."Suamiku menggendongku dan menjatuhkan tubuhku ke kasur dengan keras.Lalu, dia naik ke atasku. Aroma tembakau samar langsung membuat tubuhku terasa panas seperti terbakar.Aku membuka diri, menantikan gelombang kejutan yang segera

  • Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku   Bab 4

    Tanpa sadar aku malah merespons lebih dalam, membuka diri tanpa pertimbangan.Aku menggigit bibir dan memejamkan mata, semua norma dan etika mendadak hilang.Namun, saat aku mulai menginginkan lebih, tiba-tiba petir menggelegar. Cahaya menyilaukan membuat seluruh ruangan terang benderang dan juga menerangi sisi gelap dalam hatiku.Aku langsung tersadar. Tidak bisa, aku ini sedang apa? Dia 'kan sahabatku yang paling dekat.Sekalipun aku sedang dilanda hasrat, setidaknya aku memilih orang lain.Bagaimana bisa aku malah mendekati suami sahabat sendiri?Bahkan hewan pun tahu menjaga batas.Namun, saat itu sudah terlambat untuk menolak. Aku menggigit keras bahu Ezra hingga dia meringis kesakitan dan melepaskanku.Aku pun buru-buru mengambil baju dan kabur dalam kondisi kacau balau.Karena bekas-bekas kemesraan masih terlihat jelas di kulitku, termasuk bekas ciuman, aku putuskan untuk bermalam di hotel dulu.Keesokan paginya, aku pun pulang.Begitu tiba di rumah, aku langsung memeluk suamiku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status