Setelah suamiku lumpuh karena kecelakaan, ayah mertuaku pun pindah untuk tinggal bersama kami. Suatu hari, suamiku bilang ingin meninggalkan keturunan demi meneruskan garis keluarga, lalu diam-diam memasukkan obat ke dalam minuman ayah dan aku. Sejak saat itu, semuanya pun lepas kendali….
Lihat lebih banyak“Benson, Om Joni benar-benar orang yang sangat baik. Dulu, aku sudah pernah membohonginya dan sekarang kamu malah mau mencelakainya. Dia tak berutang apapun pada kita!”“Hapus saja videonya, ikut aku pulang ke kampung, ya?”Ibu mertuaku menangis tersedu-sedu, berharap bisa membangkitkan hati nurani Benson.Benson sempat terdiam sejenak, tapi tak lama kemudian, ekspresinya kembali berubah menjadi penuh kekejaman.“Nggak mungkin! Uang itu sudah hampir kudapatkan. Aku nggak peduli kamu ibu kandungku atau bukan. Yang jelas, uang Joni harus jadi milikku!”Dia seperti orang gila, tak peduli apapun lagi. Hanya ada uang di matanya.Aku benar-benar tak paham kenapa dia begitu terobsesi dengan uang. Hidup kami memang tidak mewah, tapi tidak kekurangan juga.Selama ini, Om Joni banyak membantu dan aku pun merawatnya sepenuh hati, kurang apa lagi?Tak lama kemudian, Om Joni menjawab semua kebingunganku.Dia mengeluarkan beberapa lembar foto dan meletakkannya di atas meja.Begitu Benson melihat fot
“Tenang saja, sayang. Aku sangat kenal dengan Joni. Dia pasti setuju kasih uang kompensasi itu ke aku, hahahaha….”Melihat wajah suamiku yang penuh kemenangan, aku hanya merasa dingin di hati. Apakah ini Benson yang kukenal selama ini?Dia menipu ayah angkatnya sendiri dan melakukannya dengan begitu santai, seolah tak merasa bersalah sedikit pun.Aku menahan rasa tidak nyaman di hati, mulai berpikir bagaimana caranya bisa membantu Om Joni.Saat ini, hari pun sudah mulai terang. Saat Benson tertidur lagi, aku diam-diam menelepon Om Joni.“Maaf Om Joni, aku benar-benar nggak menyangka dia akan melakukan ini semua. Tapi, tenang saja, aku akan cari cara untuk menghapus video itu.”Om Joni sempat terdiam sejenak, lalu segera menjawab dengan nada lembut, “Mitha, kamu gadis baik. Tenang saja, biar aku yang urus masalah ini. Kamu nggak perlu ikut campur.”Aku masih ingin bicara, tapi Om Joni menyuruhku tetap bertingkah seperti biasa. Katanya dia sudah punya cara untuk menyelesaikan semuanya.
Tapi semuanya sudah terjadi, jadi tak ada gunanya lagi terus dipikirkan. Aku pun bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati suamiku.“Sayang, aku setuju memberikanmu keturunan, tapi bisakah kamu hapus videonya?”Kupikir setelah tujuannya tercapai, dia takkan mempermasalahkannya lagi. Tapi, di luar dugaanku, suamiku malah menggelengkan kepala.“Keturunan? Anak yang kamu dan Joni lahirkan, mana bisa dianggap sebagai anakku?”Ucapannya membuatku tertegun. Aku menatapnya lekat-lekat, seolah tak percaya apa yang baru saja kudengar.Bagaimana mungkin suamiku bisa berbicara seperti itu?Bukankah selama ini dia yang memohon-mohon padaku agar bersama Om Joni? Aku sudah berulang kali menolak dan sekarang, setelah semuanya terjadi, dia justru menyangkal semuanya?“Benson, apa yang kamu bicarakan? Bukannya sebelumnya kamu sendiri yang memintaku melakukan ini? Sekarang semuanya berjalan sesuai keinginanmu, kok kamu malah mengingkarinya?”Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres dan ingin suamiku men
Saat ini, rasanya seperti hujan pertama setelah musim kemarau panjang. Aku benar-benar tak bisa menahan diri dan melepas semua kendali di dalam mimpi itu.Entah sudah berapa lama berlalu, tapi rasanya semua alkohol yang kuminum sudah menguap dari tubuhku.Tubuhku pun merasakan kepuasan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.Tepat saat aku hendak tertidur dengan penuh kebahagiaan, tiba-tiba pria di belakangku menampar dirinya sendiri.“Kurang ajar! Kok aku… bisa ada di sini….”Itu suara Om Joni!Aku langsung membuka mata dan menoleh ke belakang. Dalam cahaya remang-remang dari bulan di luar, kulihat Om Joni berbaring di belakangku.Bajunya sudah benar-benar lepas dan dia sedang menampar wajahnya sendiri dengan ekspresi penuh penyesalan.Begitu tatapan kami bertemu, wajah Om Joni langsung memerah, tampak malu dan marah.“Maaf Mitha, aku… aku juga nggak tahu kenapa bisa ada di sini. Tadi, aku benar-benar mengira… sedang mimpi.”Mendengar kata-katanya, hatiku langsung terasa dingin.Jadi,
Semakin dipikirkan, aku semakin merasa kemungkinan itu memang ada. Aku benar-benar tidak sabar ingin langsung bertanya pada suamiku untuk memastikan.Namun, polisi masih ada di luar sekarang. Aku juga tidak enak keluar begitu saja.Setelah cukup lama menunggu sampai polisi selesai memeriksa dan tidak menemukan jejak si pedagang anjing, mereka akhirnya pergi. Aku pun langsung bergegas keluar.Saat sampai di pintu, kebetulan bertemu dengan Om Joni yang juga baru keluar. Melihat raut wajahnya saja, aku tahu dia pasti sudah menyadari sesuatu.Kami berdua berjalan keluar tanpa berkata apa-apa.Begitu sampai di ruang tamu, suamiku juga baru saja menutup pintu dan kembali ke dalam.Sebelum aku sempat bertanya, suamiku justru lebih dulu membuka suara dan meminta maaf pada kami berdua.“Maaf Mitha, maaf Om Joni. Aku memang menaruh sesuatu di minuman kalian barusan. Tapi… aku benar-benar nggak ada pilihan lain. Aku hanya ingin meninggalkan keturunan untuk keluarga ini.”Suamiku menggerakkan kurs
Tatapan Om Joni begitu ganas, seolah semua akal sehatnya telah lenyap.“Aduh, biar kupegang….”Sambil bicara, dia sudah mengulurkan tangan besarnya dan menggenggam penuh bagian depanku.Seketika, tubuhku seperti kesetrum, rasa geli menyebar hingga ke ubun-ubun, membuatku makin sulit berdiri tegak.Sedikit akal sehat yang tersisa mengingatkanku untuk mendorongnya menjauh. Tapi, baru saja tanganku menyentuh tangan besarnya, aku langsung reflek menariknya kembali.Tangannya benar-benar panas seperti terbakar.“Om Joni, aku Mitha… cepat lepaskan aku….”Suaraku bergetar, nadanya pun terdengar lembut dan manja. Lebih seperti menggoda ketimbang menolak.Tatapan Om Joni tampak sedikit jernih, “Mitha….”Namun, detik berikutnya dia kembali diliputi hasrat.“Aku pasti lagi mimpi… Mitha, tolong bantu aku di mimpi ini. Badanku rasanya mau meledak….”Tiba-tiba, dia memeluk dan menggendongku, membawaku ke arah sofa.Aku bisa melihat bara api di matanya, tubuhnya yang panas menempel padaku dan membuat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen