Armand Dirgantara baru saja menghabiskan malam panas dengan Raisa Prawira. Armand Dirga, CEO Grup Dirga walaupun seorang playboy yang kerap berganti pacar seperti berganti pakaian tetapi tetap menjaga keperjakaannya. Pendirian teguh itu akhirnya digoyahkan oleh Raisa Prawira, perempuan muda yang tidak dikenal olehnya dan masuk ke dalam kamarnya karena salah kamar. Armand terpikat kepada pesona Raisa dan tidak dapat menahan diri sehingga akhirnya tergoda untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukannya bersama dengan Raisa.
"Aku melakukannya berkali-kali, Raisa membuatku tergila-gila," batin Armand di dalam hatinya."Baru kamu ini aku hilang kendali, pikiran dan perasaan, dan tubuhku terbius oleh Raisa," batin Armand di dalam hatinya."Aku harus memilikimu segera kau harus menjadi istriku," batin Armand kembali di dalam hatinya."Aku harus mencari tahu siapa wanita ini dan selanjutnya bergerak cepat untuk menjadikannya milikku," ujar Armand kembali sambil meraih handphonenya yang tergeletak di atas meja."Reyhan, cari tahu wanita yang bernama Raisa Prawira," ujar Armand sambil mengirimkan foto wajah Raisa berikut nomor identitas Raisa."Baik Pak," ujar Reyhan.Armand Dirga merasa Raisa adalah wanita yang memang ditakdirkan untuknya, perkenalan mereka memang diawali dengan salah kamar dan salah Raisa yang menggoda, tetapi godaan Raisa justru membuat Armand jatuh ke dalam pesona Raisa. Armand adalah laki-laki yang senang berganti-ganti pacar dan dikenal playboy tetapi hubungan antara Armand dan wanita-wanita tersebut tidak pernah ada yang sampai ke atas ranjang, walaupun wanita-wanita yang menjadi pacar Armand selalu mencoba menggoda Armand, tetapi Armand tidak pernah terpengaruh. Hanya Raisa yang bisa membius dan menggodanya sampai lupa segalanya. Untuk pertama kalinya Armand berhubungan intim dengan seorang wanita seumur hidupnya."Setiap mengingatnya kembali, aku tidak bisa hidup tanpa Raisa," ujar Armand membatin di dalam hatinya."Astaga, tadi malam kami melakukannya bagaimana kalau Raisa sampai hamil?" batin Armand ketika teringat kejadian tadi malam yang terjadi begitu saja."Aku harus secepatnya menjadikan Raisa istriku, bagaimanapun caranya," batin Armand mengambil keputusan."Ibu pasti senang mengetahui aku sudah mempunyai Raisa karena ibu sudah sering mendesak aku untuk segera menikah dan memberikan cucu untuknya.Telfon genggam Armand yang diletakkan di atas meja berbunyi dan bergegas Armand mengangkat panggilan telfon yang berasal dari Reyhan. Bagus Reyhan bergerak cepat dan sudah mempunyai informasi tentang Raisa."Namanya Raisa Prawira," ujar Reyhan mengawali pembicaraan."Saya sudah mengetahuinya," ujar Armand dengan cepat.Reyhan kemudian menjelaskan lewat sambungan telfon bahwa Raisa Prawira adalah CEO Grup Prawira, sebuah perusahaan besar, yang bergerak di bidang konstruksi dan desain interior, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia karena kecelakaan, dan Raisa adalah pewaris tunggal dari seluruh kekayaan orang tuanya. Raisa Prawira belum menikah dan baru saja berpisah dari tunangannya, Kevin yang ketahuan berselingkuh dengan sahabat Raisa sendiri yang bernama Wina. Pernikahan Raisa dan Kevin yang akan berlangsung sudah dibatalkan oleh Raisa karena perselingkuhan Kevin dan Wina. Raisa adalah perempuan yang bebas tanpa mempunyai ikatan dengan pria manapun."Minggu depan, Bapak mempunyai jadwal rapat dengan Grup Prawira, berkaitan dengan desain interior hotel kita yang baru,' ujar Reyhan memberitahukan kepada Armand."Terima kasih," ujar Armand ketika Reyhan mengakhiri sambungan telfonnya kepada Armand."Keberuntungan untukku Raisa adalah wanita yang bebas dan tidak mempunyai ikatan dengan pria manapun," ujar Armand bersyukur atas keberuntungannya Raisa masih wanita yang bebas tanpa ikatan dengan pria manapun. Lelaki bernama.Kevin yang disebut oleh Reyhan adalah nama laki-laki yang Raisa sebut ketika masuk ke kamarnya tadi malam."Kalau Kevin berani kembali kepada Raisa atau mengganggu Raisa, maka aku akan membikin perhitungan dengan Raisa," batin Arman dengan kesal.Arman bergegas menelfon resepsionist hotel dan bertanya tentang nomor kamar Raisa Prawira. Arman juga minta tolong resepsionist hotel untuk memesan buket bunga mawar berwarna merah dengan sebuah kartu bertuliskan "Terima kasih untuk malam yang indah, aku mencintaimu, Armand". Armand berpesan ke resepsionist hotel setelah buket bunga mawar itu selesai tolong diantarkan ke kamar Armand.Armand memutuskan mandi sebelum Armand mengambil buket bunga mawar itu di resepsionist hotel dan mengantarkan buket mawar merah tersebut secara pribadi kepada Raisa dengan menjumpai Raisa di kamar hotel Raisa.Armand bertekad terang-terangan mengejar Raisa, dan tentu saja tidak perlu menahan gengsi kejar sampai dapat. Jangan sampai Raisa diambil orang lain. Untuk itu Armand bertekad bergerak cepat agar janur kuning miliknya dan Raisa segera terpasang. Raisa sah menjadi istrinya.Armand mandi dengan hati yang berbunga-bunga. Sungguh suatu hal yang mengherankan, Armand Dirga yang biasanya dikejar wanita menjadi tergila-gila dan mengejar Raisa. Armand Dirga untuk kali ini benar-benar jatuh cinta. Biasanya Armand Dirga dikejar wanita-wanita cantik tanpa Armand perlu bersusah payah dan Armand menikmati dikejar-kejar oleh wanita cantik. Kali ini Armand yang mengejar. Jatuh cinta kilat karena salah kamar.Armand yang sudah selesai mandi dan berpakaian rapi berjalan keluar kamar dan masuk ke dalam lift. Lift turun sampai ke lantai dasar dan Armand berjalan ke meja resepsionist untuk bertanya tentang buket bunga mawar yang dipesannya."Saya tadi memesan buket bunga Mawar dengan kartu ucapan di buket bunga Mawar tersebut," ujar Arman menginformasikan kepada resepsionist tersebut."Buket bunga dan kartunya sudah ada, Pak," jawab resepsionist tersebut sambil tersenyum ramah."Armand tersenyum dan mengambil buket bunga Mawar disertai kartu ucapan yang diserahkan oleh resepsionist."Terima kasih," ujar Armand dan Armand berlalu meninggalkan meja resepsionist tersebut.Armand kembali berjalan ke dalam lift dan masuk ke dalam lift tersebut. Lantai yang dituju sama dengan lantai kamar tempat Armand menginap. Hanya selisih dua kamar.Pintu lift terbuka dan Armand pun masuk ke dalam lift tersebut dan Armand menekan tombol lantai yang dituju olehnya. Begitu lift sampai di lantai yang dituju oleh Armand, pintu lift terbuka dan Armand pun keluar dan bergegas berjalan menuju kamar Raisa. Tangan Armand memegang buket bunga Mawar merah yang indah tersebut."Semoga Raisa suka dan mau menerima buket bunga Mawar ini," ujar Arman."Ya, ini nomor kamar tempat Raisa menginap," batin Armand ketika melihat nomor kamar yang dicarinya.Armand mengetuk perlahan pintu kamar Raisa. Dada Armand berdegup dengan kencang membayangkan sebentar lagi akan bertemu langsung dengan Raisa dan Armand teringat kembali dengan adengan panas yang mereka lakukan berdua tadi malam. Wajah Armand agak memerah karena teringat kenakalan Raisa tadi malam di tempat tidur."Tenang, Armand jangan terburu-buru, dekati Raisa secara perlahan-lahan dan untuk pertemuan kali ini lebih baik untuk saling mengenal diri masing-masing," batin Armand.Kevin sedang duduk di sebuah cafe yang dulu menjadi cafe favorit tempat Kevin dan Raisa menghabiskan hari-hari bersama. Kevin duduk dengan rasa penyesalan yang menyesakkan dadanya. Suasana kafe saat ini sedang sepi dan Kevin terpaku memandang ke arah meja yang biasa didudukinya bersama Raisa. Tadi pagi ketika Kevin membaca koran, Kevin membaca sebuah pengumuman pernikahan dan ternyata pasangan yang diumumkan telah menikah dalam pengumuman tersebut adalah Armand Dirga dan Raisa Prawira. Raisa telah menjadi istri pria lain. Istri dari seorang pria yang sangat terkenal dan sangat mapan. Istri dari Armand Dirga. Sungguh hati Kevin terasa sangat sesak menyadari kenyataan Raisa bukan miliknya lagi. Ternyata Raisa sana sekali tidak berbohong ketika mengatakan kepadanya bahwa Raisa ingin mengakhiri hubungan dengan dirinya. Pantas saja saja Raisa tidak mau diajak kembali berbaikan dan menjalin hubungan kembali dengan Kevin. Ternyata ada pria lain yang mendekati Raisa dan pada akhirnya menjad
Raisa membaca koran pagi di halaman belakang dan menjumpai satu halaman berisikan pengumuman pernikahannya dengan Armand. Raisa membaca sepintas isi pengumuman pernikahan tersebut dan merasa situasi yang sulit pada saat perjumpaannya pertama kali dengan Armand telah membawa Raisa dan Armand ke dalam pernikahan ini. Pernikahan ini telah berlangsung selama satu bulan tetapi perasaan Raisa terhadap Armand masih berupa rasa hormat dan perhatian kepada seorang suami. Raisa mencoba mencintai Armand tetapi Raisa belum bisa menghilangkan perasaannya kepada Kevin. Sulit rasanya menghilangkan Kevin dari hati Raisa. "Apakah pernikahan ini bisa langgeng?" tanya Raisa di hatinya sambil meletakkan koran yang baru saja dibacanya di atas meja. "Sayang," ucap Armand yang baru saja turun dari lantai atas dan kemudian menjumpai Raisa di ruang yang terletak di halaman belakang. "Sedang apa?" tanya Armand sambil menatap Raisa. "Membaca koran," ucap Raisa sambil menunjukkan koran yang baru saja dil
Windy berdiri di hadapan Kevin Dinata yang duduk di sebuah kursi yang ada di ruangan kerjanya. Sedikitpun tak tampak ada senyum di wajah Kevin lelaki yang dulu pernah mencintainya dan pernah dekat dengannya. Windy mencintai Kevin dan juga mencintai uangnya. Windy tidak perduli dengan perasaan Kevin ketika Windy memberitahukan kepada Kevin bahwa dia hamil. Kevin bahagia dengan kehamilannya atau tidak bahagia itu tidak menjadi masalah bagi Windy yang terpenting adalah Kevin mau bertanggungjawab terhadap anak yang sedang dikandungnya. Tidak dapat cintanya tidak mengapa yang terpenting mendapat pengakuan sebagai Nyonya Kevin Dinata dan mendapat limpahan materi dari Kevin. "Selamat pagi, Kevin," ucap Windy sambil tersenyum kepada pria yang berada di hadapannya. Pria itu hanya memasang wajah datar dan dingin. Tak tampak ada keramahan di wajah pria tersebut. "Untuk apa kau kesini?" tanya pria tersebut sambil menatap wajah Windy. Kegusaran yang ada di hatinya tidak dapat ditutupi lagi terh
Kevin terpana melihat darah yang mengalir di sekitar paha Windy yang terduduk di lantai. Kedua tangan Kevin dengan cepat menangkap badan Windy yang tampak mulai hilang kesadarannya dan dengan cepat menggendong Windy dalam pelukannya. Kevin bergegas membawa Windy dan membaringkan Windy di sebuah sofa kemudian Kevin memanggil asisten pribadinya dan dua sekretaris kepercayaannya untuk masuk ke dalam ruangannya. "Kalian berdua bawa perempuan ini ke rumah sakit," ucap Kevin dan kemudian menunjuk asistennya yang bernama Rudi dan menyuruhnya untuk mengambil ponsel milik Windy yang sudah terletak di lantai. Sebuah niat muncul di benak Kevin. Kejadian ini menguntungkan Kevin karena Kevin berkesempatan mengambil ponsel Windy dan kemudian dapat melaporkan perbuatan Windy ke kantor polisi. Kevin akan berupaya agar kejadian ini tidak tersebar di media. Kevin tidak ingin bertanggung jawab untuk menikahi Windy sekaligus ingin melepaskan diri dari Windy. Kejadian jatuhnya Windy sangat menguntungkan
Windy beberapa hari ini merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Tubuh Windy terasa lelah tak bertenaga dan kepalanya terasa pusing dan yang paling menyiksa Windy adalah rasa mual yang mendera dirinya. Seperti pagi ini, Windy baru saja terbangun dan ketika hendak melangkah dan turun dari tempat tidur, kepala Windy terasa berputar dan perut Windy juga bergejolak, rasanya sangat mual. Windy bergegas berjalan ke dalam kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi perutnya di kamar mandi. Windy muntah sampai badan Windy terasa sangat lemas. Windy membasuh mulutnya di wastafel dan sebuah kecurigaan menyergap hati Windy. Windy baru saja teringat untuk bukan ini, tamu bulanan Windy sama sekali belum datang. "Apakah aku hamil?" tanya Windy di dalam hatinya. "Jika aku hamil, aku akan meminta pertanggungjawaban Kevin," batin Windy. Windy kemudian berjalan keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya ke atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang terletak di tempat tidur. Windy memega
Kevin berlalu dengan marah meninggalkan kediaman Raisa. Kevin berlalu dengan membawa kekecewaan di dalam hatinya bahwa Raisa telah menduakan hatinya dengan berselingkuh dengan Armand Dirga. Niatnya untuk berbaikan kembali dengan Raisa menguap dan menghilang begitu saja. Tak ada bedanya antara dirinya dengan Raisa. Sama-sama telah berselingkuh. Kevin dengan Windy dan Raisa dengan Armand Dirga. Kevin sungguh kecewa Raisa telah membohongi dirinya dan akhirnya kekecewaan yang dirasakan oleh Raisa ketika memergoki perselingkuhan Kevin dan Windy dirasakan juga oleh Kevin. Kevin kecewa berat cintanya diselingkuhi oleh Raisa. Tak ada gunanya mencoba memohon maaf kepada Raisa. Raisa tidak mau memaafkannya dan ternyata ada alasan kenapa Raisa tidak mau memaafkannya, ada pria lain di dalam kehidupan Raisa. Kevin pergi dari rumah Raisa dengan kekecewaan yang mendalam. Armand Dirga melepaskan dirinya dari Raisa setelah kepergian Kevin."Mengapa Kevin terus saja mengejar dirimu?" tanya Armand Dirg