Share

Bab.9 Mengantar Dinda

Waktu terus berlalu, detikan jam terus berjalan. Aku hanya terus memandang Mas Ammar yang selalu asyik di depan laptopnya. Sesekali ia menengok ke arah ponsel, dan tersenyum. Kemudian, ia kembali memainkan jari jemarinya di atas keybord warna hitam itu.

“Mas, Khadijah ke bawah dulu ya, mau nyiapin makan siang,” ucapku.

Ia menoleh ke arahku. “Hm ... terserah.” Lalu balik fokus ke laptopnya.

Sungguh, keberadaanku di kamar ini seperti tak dianggap.

Aku mengayunkan langkah, sambil menyeka air mataku agar tak kedahuluan membasahi pipi. Aku tak ingin ibu ataupun bapak memergokiku bersedih. Aku harus terlihat tersenyum. Aku tak ingin aib keluarga menjadi sorotan mata orang lain, meskipun itu keluarga ammar sendiri. Ya, seperti itulah yang diucapkan emak sebelum meninggalkan kami.

“Khadijah, mau bantu masak?” tanya ibu yang terlihat welcome ketika melihatku datang. Ia tersenyum dengan mata teduh yang ditujukan kearahku.

Aku mengangguk.

“Sini, sini, kamu bantu siangi ikannya ya,” ucap ibu y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status