Share

Bab 3

Author: Yessa
Karena takut Carles berbicara sembarangan, Clarin segera melepaskan tangan ibunya dan berlari ke arah Carles.

"Pak Carles, aku … Bisakah kamu berpura-pura jadi pacarku? Tolong jangan biarkan ibuku tahu kalau kita nikah kilat. Aku takut dia tidak bisa terima."

Clarin menangkupkan kedua tangannya untuk memohon dengan tulus.

Carles mengerucutkan bibirnya dan tatapan matanya begitu dingin. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Sayang … " Clarin berbisik pelan, pipinya merona.

Clarin merasa dirinya benar-benar tidak memiliki harga diri.

Demi mencapai tujuan, dia menggunakan segala hal.

Pada saat itu, Kirana mendekat ke arah mereka. "Clarin, pria ini siapa?"

"Halo Tante. Aku pacarnya Clarin, Carles."

Carles melirik Clarin dengan tatapan dingin, tetapi gerakannya tetap elegan ketika mengulurkan tangan pada Kirana.

Clarin pun bernapas lega ketika mendengar itu.

Clarin memaki dalam hati, 'Kok dia begitu ramah pada ibu?'

Padahal biasanya dingin dan buat orang segan untuk mendekat.

"Kamu pacarnya Clarin?" Kirana sangat terkejut dan agak gugup ketika hendak menjabat tangan Carles.

Selama 40 tahun hidupnya, baru kali ini Kirana bertemu dengan pria yang sangat tampan.

Bahkan lebih tampan dari bintang film mana pun di televisi.

"Iya," jawab Carles dengan nada datar.

Kirana berbicara dengan suara bersemangat, “Pak Carles, terima kasih banyak! Terima kasih sudah bersedia meminjamkan uang untuk Clarin. Tenang saja, uang ini pasti akan kami kembalikan. Kami tidak akan memanfaatkan hubungan kalian sebagai sepasang kekasih untuk mengambil keuntungan darimu.”

Carles membantu Clarin bersandiwara dan berkata dengan nada datar, "Uang ini anggap saja sebagai mahar yang akan aku berikan ketika aku dan Clarin menikah. Nggak perlu dikembalikan.”

Kirana berpikir dan berkata, "Kalau nanti kamu dan Clarin menikah uang itu akan jadi mahar. Kalau kalian putus, anggap saja uang ini sebagai pinjaman."

Carles tahu bahwa apabila dia menolak, Kirana pasti akan terus membahasnya.

Karena itu, Carles pun berkata dengan nada datar, "Boleh."

"Bu, aku sama Carles bicara sebentar … "

Clarin memberi isyarat halus agar ibunya mengantar sampai di sini saja.

"Oke, aku nggak ganggu kalian deh."

Itu adalah senyuman pertama yang menghiasi wajah Kirana dalam sebulan terakhir.

Dia lalu berbalik dan masuk ke gedung rawat inap.

Kirana merasa lega melihat putrinya memiliki kekasih yang baik, seseorang yang bisa menjadi sandaran baginya.

Kirana benar-benar berbahagia untuk putrinya!

"Em... Aku sebenarnya nggak bermaksud kabur waktu itu,” jelas Clarin pelan. "Uang untuk biaya pengobatan ayahku habis, jadi aku buru-buru datang ke sini untuk bayar. Kalau nggak, pengobatannya akan dihentikan."

"Ayahku dirawat di ICU, biaya perawatan hariannya sangat besar. Tapi, kamu tenang saja. Aku nggak akan minta uang darimu. Kalau dalam tiga tahun kita bercerai dan nggak punya anak, aku akan berusaha kembalikan uang 400 juta itu ke kamu."

Clarin benar-benar berterima kasih pada Carles yang langsung memberinya uang sejumlah 400 juta sebagai mahar tanpa pikir panjang.

Carles berkata dengan nada dingin dan rendah, "Uang 400 juta itu mahar. Karena aku sudah kasih ke kamu, kalau kita cerai nanti, meski kamu kembalikan uang itu, aku nggak akan terima."

"Oh … "

Clarin menganggukkan kepala dengan linglung.

Di dalam hatinya, Clarin diam-diam memutuskan, ‘Meski Carles agak dingin dan sedikit lebih tua, sebenarnya dia hampir tak memiliki cela. Karena kami sudah nikah, aku akan menjalani kehidupan pernikahan ini dengan baik.’

Clarin melirik jam tangannya. "Pak Carles, aku harus kerja dulu. Sampai jumpa!"

Ketika Clarin baru saja melangkahkan kakinya, Carles tiba-tiba menahan pergelangan tangannya.

"Minta nomor ponselmu."

Clarin tertegun, lalu segera memberi tahu nomornya.

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering. Itu adalah nomor asing dengan nomor belakang empat buah angka 6.

Carles berkata, "Itu nomorku, simpan dengan baik."

"Baik."

Clarin mengangguk beberapa kali dan segera menyimpan nomor itu di kontaknya.

Diberi nama: [Pak Carles.]

"Pak Carles, bagi ibuku, kita ini masih pacaran. Jadi, aku sementara nggak bisa tinggal bersamamu. Kalau aku sudah menemukan kesempatan yang tepat, aku akan berunding dengan ibuku bahwa aku ingin buat akta nikah, lalu pindah untuk tinggal bersamamu. Boleh nggak?"

Clarin bernegosiasi dengan nada lembut pada Carles.

Carles merasa wanita ini benar-benar keterlaluan. Dikasih hati minta jantung!

"Boleh," jawab Carles dengan nada dingin.

"Terima kasih!" Clarin mengembuskan napas lega.

Lalu, Clarin melambaikan tangan dan berpamitan pada Carles. Dia pun mengendarai motor listriknya pulang ke rumah.

Begitu sampai di rumah, ponselnya kembali berdering. Telepon dari bibinya.

"Clarin, kenapa kamu nggak menemui Pak Carlos? Hah?! Aku sudah berbaik hati mengenalkanmu pada calon suami kaya, kamu malah hancurkan niat baikku begitu saja!"

Susan memaki dengan penuh amarah, "Apa kamu mau ayahmu mati?!"

Begitu mendengar Susan mengutuk ayahnya, Clarin pun marah.

Clarin nggak dapat menahan diri dan membalas dengan penuh amarah, "Bibi, ayahku nggak akan mati. Bahkan kalau kau mati pun, ayahku tetap nggak akan mati!"

Usai mengatakan itu, Clarin langsung menutup telepon.

Setelah beberapa saat, pikiran Clarin pun jernih kembali.

Ketika teringat ucapannya pada Susan barusan, Clarin mulai merasa takut. Namun, dia merasa bahwa tadi dirinya sangat berani!

Clarin mengembuskan napas, melepaskan gaun yang pernah diberi ayahnya, lalu mencucinya dengan tangan dan hati-hati, lalu dijemur.

Kemudian, menyeduh mie instan untuk makan siang.

Clarin mengenakan seragam pengantar makanan dan bergegas untuk bekerja paruh waktu.

Pada saat yang bersamaan.

Carles baru saja tiba di rumahnya, sebuah vila mewah seluas ribuan meter persegi.

"Carles!"

Vivian sudah menunggu Carles cukup lama.

Begitu melihat Carles, Vivian Lowui langsung melontarkan banyak pertanyaan. "Kenapa kamu nggak bertemu putri Keluarga Susilo? Apa kamu mau putuskan hubungan denganku? Apa kamu mau buat aku mogok makan? Apa kamu ingin lihat aku kabur dari rumah?!"

"Janji jam 10, dia sampai setengah 11 nggak muncul." Carles menjawab dengan nada datar.

Jangan tertipu oleh usia Vivian yang sudah 80 tahun. Kondisi tubuhnya masih kuat dan suaranya masih nyaring.

Apabila sedang marah, suaranya bisa buat orang sakit kepala dan lelah.

Agar Vivian tidak merubah rumah menjadi medan perang, Carles pun terpaksa menyisihkan beberapa jam untuk mengikuti kencan buta yang diatur Vivian.

Vivian mendengus kesal, lalu memukul pantat Carles dengan tongkat.

"Bangun agak siang waktu akhir pekan itu wajar! Perempuan butuh waktu buat dandan. Masa setengah jam saja kamu nggak mau nunggu?"

Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Carles mengeluarkan akta nikah dari saku celana panjangnya, lalu menyerahkannya ke hadapan Vivian.

Vivian terkejut, lalu merampas akta nikah yang ada di tangan Carles …

Kedua tangan Vivian gemetar ketika menatap akta nikah itu. Vivian jadi tenang seketika saat melihat foto Clarin.

Tapi mendadak, amarah Vivian menjadi lebih besar dari sebelumnya.

"Carles, kamu memang bajingan! Bisa-bisanya buat akta nikah palsu buat menyenangkan Nenek! Apa kamu nggak bisa serius sedikit? Hah?! Lihat, gadis ini masih begitu muda. Dia belum cukup umur untuk nikah."

"Kalau Nenek nggak percaya, boleh suruh orang periksa." Carles berkata dengan nada dingin.

"Oke. Kamu bilang kamu sudah nikah. Aku percaya." Vivian menggertakkan giginya, menepukkan akta nikah ke dadanya, lalu berkata dengan tegas, "Dalam waktu tiga hari, kalau kamu nggak bawa cucu menantu kesayanganku ke hadapanku, lihat saja nanti!"

Sebenarnya Vivian sendiri tidak percaya bahwa Carles sudah nikah.

Orang yang sudah nikah, mana mungkin pulang sendirian tanpa bawa istrinya?

Vivian sengaja bilang gitu, maksa Carles untuk segera mempertemukan cucu menantunya dalam waktu tiga hari!

Kalau tidak… konsekuensinya tanggung sendiri!
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 50

    Melihat Clarin diam tak menjawab, Carles memerintah dengan tegas. “Jawab!”“Aku… aku takut bikin kamu tambah marah.”Clarin menggeleng, lalu buru-buru menyendok nasi dan menyumpal penuh dua pipinya sampai membengkak seperti hamster kecil.Carles dibuat tertawa oleh ulahnya ini.“Kalau begitu, jangan bicara hal yang bikin aku marah.”“Cepat makan dulu, Pak Carles. Nanti kalau dingin rasanya nggak enak.” Clarin segera lempar topik.Carles tidak mengatakan apa-apa lagi. Ekspresinya tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.Selesai makan, Clarin bergegas untuk bayar.Begitu keluar restoran, dia berkata dengan ragu, “Kalau begitu, kita balik masing-masing?”Rencana awalnya memang cuma mentraktir Carles makan.Carles tiba-tiba menangkap pergelangan tangannya. “Temani aku tidur.” Lalu menambahkan, “Cuma tidur. Aku sudah nggak tidur selama beberapa hari.”“Oh… ” Clarin hanya bisa mengangguk pelan. Wajah merona merah.Kemudian, Carles membawanya ke hotel bintang lima terdekat.Sementara itu, di

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 49

    Clarin buru-buru menjamin, “Jangan… jangan salah paham. Aku sudah menikah denganmu. Walaupun kamu nggak sekaya Steven, bagiku kamu jauh lebih baik darinya. Aku nggak mungkin mau bersama Steven.”“Sekarang kamu sudah menikah, jadi tidak bisa bersamanya. Tapi kalau kamu belum menikah… ”Carles mendengus.“Sekalipun aku belum menikah, aku nggak akan pernah suka pada orang seperti Steven. Dia arogan, galak, dan tidak berakhlak. Aku bahkan merasa malu berdiri di sampingnya,” bantah Clarin tegas.Kemudian, dia mencondongkan tubuh sedikit, menatap Carles lekat-lekat.“Sepertinya Pak Carles cemburu?” Clarin pura-pura meneliti. “Apa yang mau kamu tanyakan padaku?” Carles ganti topik dengan ekspresi datar.“Orang yang memiliki perjanjian pernikahan dengan Steven sebenarnya adalah aku. Tapi, Keluarga Gunardi mengambil alih liontin giokku untuk mengklaim perjanjian pernikahan itu. Menurutmu, apakah aku perlu pergi ke keluarganya Steven dan memberi tahu mereka tentang kebohongan Paman Ronald?” tan

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 48

    “Paman Carles… ”Tatapan Belinda tiba-tiba berubah tajam, seolah menyadari suatu rahasia yang sangat besar.Dia menatap Clarin penuh keterkejutan.“Jangan-jangan dia adalah… ”Nyonya Lowui yang misterius itu?Belum sempat pikirannya menguat, Belinda langsung menepis dugaan itu sendiri.Kalau Clarin benar-benar Nyonya Lowui, dia seharusnya diiringi pengawal dan diantar dengan mobil mewah. Bagaimana mungkin dia masih naik motor listrik butut begitu?“Clarin, tadi mobilku yang nggak sengaja menabrak kamu. Maaf!” Steven buru-buru minta maaf. Wajahnya penuh kebengisan.Belinda tidak tahu apa yang terjadi, tapi karena Steven mendadak bersikap begitu, dia pun ikut-ikutan pakai ekspresi menyesal.“Kak Clarin, maaf. Tadi aku terlalu terbawa emosi.”Clarin bingung dan penuh curiga, spontan mundur satu langkah. “Kalian… ”“Oh ya!” Steven segera mengeluarkan dompet, lalu memberikan semua uang tunai yang dimilikinya kepada Clarin.“Ini kompensasi karena sudah membuatmu kaget.”Belinda juga cepat-ce

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 47

    “Iya.” Clarin mengangguk, lalu bertanya pelan, “Pak Carles, apakah kamu sudah ada janjian makan siang?”“Belum.”“Kalau begitu, biar aku yang traktir sebagai ucapan terima kasih karena kamu sudah merekomendasikan aku ke Pak Jordan sehingga aku bisa dapat pekerjaan paruh waktu ini.”“Boleh.”Carles langsung setuju.Clarin segera mengirimkan alamat restoran, lalu mengambil motor listriknya dan berangkat lebih dulu.Saat Clarin hampir tiba di restoran, sebuah mobil mewah melaju dari arah berlawanan.Begitu mendekat, mobil itu sengaja membanting setir ke arah Clarin!Clarin refleks menghindar. Tubuhnya dan motor listrik langsung terhempas jatuh ke jalan.Mobil berhenti. Belinda dan Steven turun dengan ekspresi penuh amarah.“Clarin! Kamu buta?!” bentak Steven dengan kasar.Belinda berpura-pura melihat bagian depan mobil, lalu menghampiri Clarin dan langsung menarik lengannya. “Clarin, motor listrikmu yang jelek ini menggores mobil baru Steven! Bayar ganti rugi!”“Jelas-jelas kalian yang se

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 46

    “Standar Grup Lowui memang tinggi. Tapi kamu bahkan belum mencoba, kenapa langsung menyimpulkan kamu nggak sanggup? Jangan merendahkan diri sendiri.”Nada suara Carles dingin, terdengar jelas ketidaksenangannya.Clarin langsung diam seperti murid SD yang baru dimarahi wali kelas. Tak berani membantah.Carles melanjutkan dengan tegas, “Aku akan minta temanku menghubungimu. Gunakan akhir pekan ini untuk tes kerja.”“Baik, aku coba,” jawab Clarin pelan.Carles sekadar mengiyakannya, lalu bersiap menutup telepon.“Oh, iya!” Clarin buru-buru menambahkan, “Pak Carles, jangan lupa minum sup herbalnya.”Carles terdiam.Tanpa sepatah kata, telepon ditutup.Tak lama setelah itu, Clarin mendapat telepon dari Jordan.Mereka berbicara sebentar, lalu membahas soal gaji. Jordan juga mengirimkan dokumen berisi detail pekerjaan. Akhirnya, satu tugas diberikan pada Clarin sebagai tes awal kemampuan.Demi bisa lolos, Clarin mengerjakannya dengan sangat serius.Larut malam.Kirana berjalan ke depan kamar

  • Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati   Bab 45

    “Nenek memang sudah tua, tapi pikirannya sangat jernih. Dia nggak mungkin salah kasih,” jawab Carles dengan yakin.Kalau saja dia tidak sedang menyembunyikan identitas aslinya, pemberian dari nenek untuk Clarin pasti akan lebih besar. Mungkin sepuluh kali, bahkan seratus kali lipat.Clarin menjawab pelan, “Oh… ”“Hm.”Hening beberapa detik, Clarin berkata, “Kalau begitu, aku lanjut kerja dulu.”“Kerja apa?” tanya Carles.“Antar pesanan. Minggu depan ayahku akan menjalani operasi. Terima kasih sudah bantu datangkan tim Dokter Alex dan menalangi biayanya. Setelah ayah sadar nanti, akan ada banyak biaya lanjutan. Jangan salah paham, aku sama sekali tidak bermaksud minta dari kamu. Aku cuma mau bilang, uang darimu akan aku cicil dan kembalikan suatu hari nanti,” tutur Clarin.“Kita sudah nikah. Kamu nggak perlu membeda-bedakan uangku dan uangmu.” Suara Carles terdengar dingin dan tidak senang.Baginya, uang yang dikeluarkannya benar-benar tak ada apa-apanya.“Setelah bertemu Nenek hari ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status