Share

Bab 7

Siang ini fiona sudah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tapi dia bingung harus tinggal dimana setelah ini, tidak mungkin dia pulang kerumahnya karena masih belum siap menghadapi keluarganya yang mengerikan yang setiap saat bisa saja mencelakainya.

" Ya Tuhan, aku harus kemana setelah ini " lirihnya.

Hari sudah menjelang siang, Fiona sudah membereskan semua barang miliknya yang tidak seberapa, karena beberapa hari dirumah sakit Kevin membelikannya beberapa baju untuknya berganti baju.

Kevin belum juga menjemputnya, padahal sebentar lagi dia harus keluar dari rumah sakit, fiona merasa khawatir karena dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk membayar biaya rumah sakit, dia hanya Mengharapkan bantuan dari Kevin, karena untuk sekarang ini hanya dialah yang bisa diharapkan untuk membantu permasalahannya.

" Kevin dimana kamu, kenapa belum juga kesini " gumamnya dalam hati.

.

.

.

" Pak Kevin tunggu " panggil salah satu mahasiswanya

" Iya, ada apa ?" Jawab kevin setelah membalikkan badan.

" Ini pak, tadi ada yang menitipkan ini pada Bapak" Ucap mahasiswa yang memanggilnya tadi

" Dari siapa " 

" Saya tidak tahu pak , tadi ada seorang wanita cantik menitipkan ini untuk bapak " jawabnya.

" Oh ... terimakasih " ucap kevin yang masih penasaran dengan Siapa pengirim barang tersebut.

Kevin berjalan menuju mobilnya, dia meletakkan barang pemberian dari seseorang tadi begitu saja, diliknya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan jam satu siang, dia bergegas melajukan mobilnya kerumah sakit untuk menjemput Fiona.

Sesampainya dirumah sakit dia langsung menuju bagian administrasi untuk menyelesaikan pembayaran perawatan Fiona sebelum menuju kamar gadis itu, setelah  selesai dia bergegas menuju ruangan Fiona.

" Ayo kita sudah bisa pulang " ucapnya pada Fiona, gadis itu langsung mendongak kearah Kevin dan mengangguk.

" Cepat, aku masih harus kembali ke kampus, dan pakailah ini " Kevin menyodorkan sebuah handphone yang masih baru yang sudah diisi kartu.

Fiona mengikuti langkah kaki panjang Kevin menuju parkiran.

" Kamu dirumahku dulu, nanti setelah aku pulang dari kampus akan kuantar kamu pulang " 

Tak berselang lama sampailah mereka kesebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang cukup luas.

" Ayo turun, didalam ada mamahku jadi kamu tidak sendirian " ucap Kevin.

" Iya " Fiona hanya bisa pasrah, karena dia bingung akan kemana dan bagaimana nantinya.

Setelah pintu dibuka terlihat pemandangan perabot didalam rumah yang begitu mewah dan gaya penataan ruang yang bagus, membuat orang yang melihat rumah itu dapat menilai jika yang memilih semua perabot didalam rumah dan menatanya pastilah seseorang yang mempunyai selera yang bagus.

Didinding ruang tamu terdapat salah satu foto berukuran besar yang menampilkan tiga orang yang tersenyum bahagia.

" Keluarga yang sempurna " Fiona ingin sekali mempunyai keluarga yang menyayangi dan hidup bahagia, tapi itu hanya angan untuknya, jangankan menyayangi yang ada dirumahnya hanya teriakan penghuni rumah kepadanya, bahkan dari kecil jika dia melakukan kesalahan pasti akan kena hukuman bahkan pukulan yang tidak manusiawi, dikeluarga itu hanyalah Diandra yang dianggap putri mereka, apapun kemauanya harus dituruti dan dia tidak mengenal yang namanya penolakan.

" Kevin, kamu sudah pulang nak " tanya seorang wanita yang duduk diatas kursi roda, Kevin menghampiri wanita itu dan mencium punggung tangannya

" Mah, kenalin ini Fiona " Kevin mengenalkan Fiona kepada ibunya, Fiona mendekat kewanita yang merupakan ibu Kevin.

" Saya Fiona Bu " ucap Fiona seraya mengulurkan tangannya kemudian mencium punggung tangan ibu Kevin.

" Saya- " belum sempat Fiona melanjutkan bicaranya ibu Kevin sudah menyelah ucapanya.

" Saya Tias ibunya Kevin, dia sudah cerita semua tentang kamu, saya ikut prihatin dengan kejadian yang menimpamu nak " lembut ibu kevin berbicara, sangat berbeda dengan Clara ibunya.

" Mah kevin mau kembali ke kampus lagi, Fiona sementara biar disini dulu, nanti setelah Kevin kembali akan Kevin antar dia pulang " 

" Iya nak, antar dia kekamar tamu untuk beristirahat " perintah ibu kevin dengan lembut.

Kevin mengantarkan Fiona ke kamar tamu yang berada tidak jauh dari ruang tamu, kamarnya begitu bersih dan terawat.

" Kamu istirahat dulu, aku mau kembali ke kampus " ucap Kevin sebelum meninggalkan rumah untuk kembali beraktivitas.

Fiona menjatuhkan bobot tubuhnya di kasur empuk kamar tamu, kamar yang sangat nyaman berada dengan kamarnya dirumahnya yang bagaikan kamar pembantu walaupun banyak kamar dirumahnya tetapi Clara tidak mengijinkannya untuk menempati kamar yang bagus, Fiona merasa diperlakukan sangat baik oleh orang-orang yang malah bukan keluarganya, sangat miris memang hidupnya.

Tak terasa Fiona tertidur, mungkin karena lelah atau malah karena terlalu nyaman dengan suasana dirumah itu yang begitu hening dan tenang tanpa adanya teriakan dan umpatan yang ditujukan padanya seperti yang biasa terjadi dirumahnya, dia terbangun karena ketukan dipintu.

Tok...tok...tok..

" Non Fiona ditunggu ibu diruang makan " ucap seorang perempuan setengah baya yang merupakan pembantu dirumah ini.

" Oh, iya Bu saya segera kesana " ucap Fiona yang bibalas anggukan olehnya.

" Panggil saya bik Salma non " ucapnya sebelum berlalu dari depan kamar tamu yang sementara ditempati Fiona.

" Iya bik " 

Setelah mencuci muka dan merapikan diri Fiona menuju ruang makan dimana Bu Tias menunggunya.

" Ayo duduk sini nak, pasti dari tadi kamu belum makan " ucap Bu Tias dengan ramah, memang perut Fiona terasa lapar dan ingin segera diisi, karena sejak pagi dia tidak memakan jatah makananya dirumah sakit.

" Iya Bu " jawabnya yang kemudian duduk disebrang tempat Bu Tias duduk.

" Ayo makan, jangan malu-malu, anggap saja dirumah sendiri " dengan senyum ramah bu Tias mempersilahkan Fiona makan, Fiona membalasnya dengan anggukan dan senyuman yang manis.

Mereka berdua menikmati makanan mereka dengan hening, karena memang Bu Tias selalu mengajarkan orang dirumah ini jika makan tifdak boleh dengan ngobrol ataupun bercanda.

" Kevin....Kevin....dimana kamu " teriak seorang perempuan yang menerobos masuk begitu saja.

" Ada apa lagi kamu kesini " ucap Bu Tias yang sepertinya sudah mengenal perempuan itu, tapi dilihat dari cara bicaranya ibu Kevin sangat tidak menyukai perempuan cantik yang sekarang berada tak jauh dari dirinya itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status