Share

Bab 8

Wanita itu tidak peduli dengan perkataan tuan rumah dia terus berteriak memanggil Kevin, karena tidak menemukan yang dia cari kemudian dia menuju kearah Bu Tias, 

" Dimana Kevin, ma " tanyanya dengan lembut 

" Mau apa kau mencari anakku, Kevin sudah tidak menginginkanmu lagi " dengan tegas Bu Tias berucap.

" Kevin sangat mencintaiku, mana mungkin dia tidak membutuhkanku " ucapnya penuh percaya diri.

" Keluar kamu dari rumahku, dan jangan sekali-kali berani datang kesini lagi " usir Tias pada Eliza mantan tunangan Kevin.

" Calon mama mertua, jangan lupa aku masih tunangan Kevin, ingat itu " dengan pongahnya dia berkata.

" Itu dulu sebelum kamu meninggalkanya demi mengejar pria yang sudah beristri, dan ingat juga aku tak Sudi jika Kevin harus kembali dengan perempuan sepertimu, jangan kamu pikir aku tak tau kelakuanmu diluar, Eliza " wajah Eliza mendadak jadi pucat,

" Itu semua tidak benar, i-itu fitnah " Belanya.

" Jangan kau kira bisa menipuku, aku punya banyak bukti, aku tak rela anakku bersanding dengan perempuan kotor sepertimu " balas Bu Tias yang membuat Eliza semakin tersudut dan kemudian pergi tanpa pamit pada pemilik ruma.

.

.

.

Eliza merasa sangat kesal atas perlakuan Tias padanya, dia keluar dari rumah Kevin dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

" Awas kau perempuan tua, akan ku buat perhitungan denganmu, Ah ... kurang ajar, sial dasar perempuan tua sialan " teriaknya dengan kesal.

Eliza menuju kampus tempat Kevin mengajar, dia ingin bertemu langsung dengan Kevin, dia berharap hubungan mereka akan seperti dulu sebelum dirinya memutuskan untuk mengejar pria lain yang lebih mapan daripada Kevin dengan angan-angan akan hidup mewah, tapi sayang ternyata pria itu sudah mempunyai istri dan lebih parahnya lagi harta yang dimiliki pria yang menjadi selingkuhanya itu adalah milik istrinya, setelah pria selingkuhanya itu berpisah dengan istrinya dia tidak mendapat sepeserpun dari harta istrinya, sungguh akhir yang sangat tidak diharapkan oleh Eliza.

Rencana Eliza untuk sekarang adalah mendekati kembali Kevin, karena dia baru tahu bahwa orang tua Kevin adalah pemilik perusahaan yang cukup besar, tapi dia heran kenapa Kevin mau repot-repot untuk menjadi seorang dosen, padahal dia bisa hidup enak tanpa bekerja, tak habis pikir mengapa masih ada orang yang mau merepotkan dirinya sendiri.

Tak lama Eliza sampai dikampus tempat Kevin mengajar, dia menghubungi nomer Kevin.

" Halo sayang " ucap Eliza.

" Maaf ini siapa " balas Kevin disebrang telfon.

" Apakah kamu sudah melupakan suaraku?kamu tidak merindukanku sayang ? " Ucap Eliza

" Eliza, mau apa lagi kamu menghubungiku lagi " ucap kevin dengan nada tidak suka.

" Bisa sekarang kamu menemuiku dicafe seberang kampus? "

" Aku sudah tidak mau berurusan denganmu lagi " 

" Atau aku yang akan kekampus menemuimu " 

" Tunggu disana, aku segera datang " ucap kevin, yang kemudian berjalan menuju cafe denga jalan kaki.

Tak lama kemudian Kevin sampai di cafe yang dimaksud Eliza, dia menuju tempat duduk wanita yang dulu pernah mengisi hatinya, dari mejanya Eliza memperhatikan Kevin yang menuju kearahnya 

" Masih tampan seperti dulu " gumamnya.

Kevin langsung duduk di kursi seberang kursi Eliza, dulu dia sangat mencintai perempuan itu, tapi sekarang dihatinya sudah tidak ada lagi nama perempuan yang berada dihadapannya itu, karna sebenarnya hati Kevin sudah dicuri oleh seseorang yang beberapa hari ini mengisi harinya.

" Bagaimana kabarmu? " Tanya Eliza

" Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja , ada perlu apa ? "

" Apa kamu tidak merindukanku? " Eliza memandang Kevin, dia tahu rasa cinta Kevin padanya sudah hilang, tapi dia tidak punya pilihan.

" Sepertinya sudah tidak ada yang perlu dibicarakan, karena kamu mungkin sudah tahu jawabanku, bagiku kita sudah berakhir sejak kamu pergi untuk mengejar pria lain " ucapan Kevin membua Eliza kaget, bagaimana Kevin tau tentang hubungannya dengan Danil, pria yang Eliza kejar hingga rela meninggalkan Kevin yang saat itu sudah menjadi tunangannya.

" Bukan seperti itu, kamu salah paham, aku dijebak " dustanya untuk mendapatkan hati Kevin.

" Aku sudah tidak peduli, karena dihatiku sudah tidak ada lagi namamu " ucap Kevin dan berlalu pergi tanpa memperdulikan Eliza yang memanggilnya.

" Sial.." umpat Eliza lirih.

Eliza harus memikirkan cara bagaimana dia bisa menikah dengan Kevin untuk menutupi kehamilannya sebelum terlihat, sebenarnya Eliza tidak menginginkan anak yang dikandungnya, tapi dia terlalu takut jika harus aborsi, karena menurutnya itu terlalu beresiko untuk keselamatannya. 

Hingga dia merencanakan sesuatu untuk menjebak Kevin.

" Baiklah jika cara baik-baik tidak bisa terpaksa aku akan melakukan seuatu untuk mendapatkanmu" lirihnya.

.

.

.

Sore hari Kevin sudah berada di rumah ibunya, untuk menjemput Fiona.

" Mau kuantar sekarang" tanya Kevin, gadis itu hanya diam dan menundukkan kepalanya.

" Biarkan dia disini menemaniku, karena kamu lebih sering berada di rumahmu sendiri " ucap Bu Tias yang disambut binar bahagia Fiona, memang Kevin sudah memiliki rumah sendiri yang dekat dengan kampus tempatnya mengajar.

" Bagaimana Fiona? " Tanya Kevin pada gadis itu.

" Kamu disini bisa sambil merawatku, biar nanti aku gajih tenagamu untuk menemaniku dan kamupun masih bisa kuliah "  ucap Tias yang disambut anggukan oleh Fiona.

" Saya mau Bu " ucap Fiona dengan tatapan penuh arti.

" Tugas tambahanmu Kevin, kamu harus menjemput Fiona saat dia ada kuliah " titah Bu Tias.

" Ok siap mah, malam ini Kevin menginap disini ya mah " 

" Terserah kamu, ini juga rumahmu " ucap ibunya.

Kevin sangat senang karena dia bisa dengan sering bertemu Fiona, gadis itupun merasakan hal yang sama.

.

.

.

" Apa rencana mau kedepan ?" Tanya Kevin pada Fiona yang sedang bersamanya duduk di teras 

" Aku belum tahu, yang jelas aku masih takut untuk kembali kerumah itu, kalau kamu merasa aku merepotkan nanti aku bisa mencari tempat tinggal " ucap Fiona yang merasa tidak enak karena beberapa hari ini dia merasa menjadi seorang yang merepotkan Kevin.

" Tidak, aku tidak merasa direpotkan, apa kamu tidak nyaman disini ? Fiona menggelengkan kepalanya, " kalau aku merasa direpotkan untuk apa aku menemanimu dirumah sakit " ucap Kevin.

" Besok aku akan kembali kekampus, karena sudah beberapa hari  sudah bolos " ucap Fiona.

" Ok, kalau begitu kamu istirahat dulu, aku juga sudah ngantuk ingin istirahat " ucap Kevin.

" Kalau begitu selamat beristirahat " ucap Fiona yang dijawab anggukan dan senyum mempesona Kevin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status